webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
397 Chs

Kertas Kosong, Dan Harapan

Sebuah kotak, datang lagi di rumah Dewa. Dan seperti biasa, kotak tersebut diperuntukkan untuk ayahnya. Untuk kesekian kalinya, Dewa sangat penasaran dengan isi kotak tersebut. Lalu sebuah derap langkah, mulai terdengar semakin dekat.

Dwika purana, pulang. Ayah dari Dewa.

"Ayah?" panggil Dewa.

"Iya, ada apa, Nak?" sang ayah menjawab.

"Kenapa, ayah selalu mendapat sebuah paket dalam bentuk kotak, tanpa ada nama pengirim?" Dewa bertanya penasaran.

"Sebenarnya, ayah juga tidak tahu. Kenapa selalu mendapat kotak tersebut."

"Lalu, isinya apa, Yah?" Dewa menanyakan lagi.

"Selalu kosong, tak pernah ada isinya." jawab sang ayah.

Dewa merasa tidak yakin dengan jawaban ayahnya. hingga akhirnya, ia menyarankan sesuatu. "Kalau misal, kotak ini aku buka, boleh gak, Yah?"

"Mungkin tetap sama, Nak. Kosong, juga. Tapi, kalau kamu penasaran, silahkan dibuka!" jawab Dwika Purana.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com