Mereka berbincang cukup lama di telfon, walaupun dulu saingan tetapi sekarang demi kebaikan Kayla. Mereka akan menjaga dan membuatnya bahagia, karena itu sangat perlu. Cinta itu ada waktunya, jika salah satu dari mereka berjodoh sudah takdir Tuhan.
"Kalau begitu gue mau tidur. Soalnya capek banget," kata Gabriel setelah itu mematikan panggilannya.
Malam ini berada di korea selatan, satu negara dengan Kayla masih belum cukup untuknya. Perlu setiap saat melihatnya, tetapi siapa dirinya sekarang? Hatinya teramat sakit kalau terus-terusan mengingat masa bucinnya. Awalnya cuek taunya bucin sampai ke akar-akarnya. Ya begitulah cowok cuek, gengsian padahal mah cinta mati.
"Gue emang nggak sekuat lo. Tapi seenggaknya gue bisa buktiin kalau bener-bener cinta sama lo." ujar Gabriel masih berbicara dengan foto yang ia pegang. Benar kan, kalau Gabriel masih bucin sampai sekarang.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com