"Saya masih menunggu jawaban kamu."
"I need more time to think about."
"Jadi, masih ada harapan untuk saya …."
Dia menggantung kalimatnya. Tersirat secercah harapan di sorot mata bening itu. Sangat jelas kulihat wajahnya yang bersih, rambut halus di beberapa titik yang baru tumbuh, alis hitamnya yang tersusun rapi, rambut hitamnya yang lurus tidak rapi, menenggelamkanku pada pesonanya.
Kami saling tertegun menatap, seakan bicara melalui kontak mata. Ada kenyamanan menyusup dalam diri. Secuil hasrat menolak untuk melepaskan, tapi akal sehat masih menguasai.
"Bukan itu masalahnya."
Perlahan aku berdiri dan meletakkan gelas di meja. Berjalan ke arah jendela. Kedua tangan saling menggenggam. Sinar matahari jatuh ke lantai melalui jendela. Sangat indah pemandangan jelang sore hari darl ruangannya. Aku tidak tahu harus berkata apa.
"Then, what is it?"
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com