rakaat subuh, Rini menengadahkan tangannya. Bibirnya terus berujar lirih memanjatkan doa pada sang maha kuasa, tak lupa Rini juga mengungkapkan rasa syukurnya.
Kondisi Gilang yang sudah mengalami banyak kemajuan tai lepas dari campur tangan Allah dalam menjawab tiap doa yang dipanjatkan orang-orang yang begitu menyayangi Gilang.
"Mah...." Panggilan Gilang membuat Rini segera mengusap kedua tangannya ke wajah.
Dia melepaskan mukena dan melipatnya asal sebelum kembali dimasukkan ke dalam tas.
"Mah aku haus." Gilang mengusap tenggorokannya yang terasa kering.
Tanpa menjawab Rini langsung mengambil botol air mineral dan membuka tutupnya sebelum memasukan sedotan ke dalam mulut Gilang.
"Bismillahirrahmanirrahim," ucap Gilang sebelum menyedot air dari dalam botol menggunakan sedotan.
"Sudah, Mah. Terima kasih."
"Iya sayang, kamu mau apa lagi?" tanya Rini dengan menatap Gilang penuh kelembutan.
"Gak Mah, terima kasih sudah nemenin aku lagi malam ini," ujar Gilang.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com