webnovel

47

*

pisau tajam itu mengores sedikit tangan mulus Alexa sehingga mengeluarkan sedikit darah

"lexa lepaskan pisau itu,kita bicarakan baik-baik oke"bujuk rubi agar lexa mau melepaskan pisau itu

"tidak aku akan menyayat lengan ku jika kamu berani keluar dari apartemen ini"

"hey tenang kan diri mu"kini rubi berjalan mendekat ke arah Alexa

"mundur.. aku mau kau berjanji untuk bersama ku lagi"kini lexa semakin berani karena melihat di mata rubi ada keraguan.

"kau mau berjanji atau tidak... akhh"lexa semakin memperdalam lukanya

"cukup baik...baiklah kita kembali bersama"

rubi mencoba menenangkan Alexa dan dengan sigap mengambil pisau itu dan membuang jauh jauh

"rubi aku bahagia sekali hari ini"

rubi mengobati luka di lengan Alexa sedangkan Alexa senang dengan kemenangannya dan ini adalah awal kehancuran mu rubi batin Alexa.

**

"aku tak bisa seperti ini lexa"

rubi beranjak dari ranjang Alexa dan melepaskan pelukan Alexa

"kenapa"jawab Alexa

"tapi aku tak bisa menghianati sisi" rubi berdiri akan meninggalkan kamar Alexa

"kau sudah berjanji akan kembali padaku dan aku juga tidak akan mengusik kehidupan kalian selama kita tetap bersama sayang"Alexa mencoba meyakinkan rubi

"tapi ini salah" jawab rubi dengan nada keras

"salah apanya..kita saling mencintai..jika kamu tak mau kembali dengan ku lebih baik aku mati saja" Alex kini beranjak dari ranjang dan membuang semua beda yang ada di meja rias sambil menagis keras

rubi yang melihat itu langsung menarik Alexa ke dalam pelukanya

"iya..iya tenangkan dirimu"

rubi membawa Alexa ke ranjang dan merebahkannya

"tidurlah.. aku pulang"pamit rubi pada Alexa

"temani aku dua hari ke depan ku mohon"Alexa memasang wajah memelas agar rubi mau mengikuti keinginannya.

***

pagi harinya ketika sisi terbangun tak menemukan rubi di ranjang dia pergi keluar mencari keberadaan rubi tapi tak ada

dia duduk di sofa sambil menagis

apa rubi pergi meninggalkannya

urusan apa yang membuatnya tak pulang

kemana rubi pergi

marah kah suaminya itu

semua pertanyaan itu muncul di dalam otaknya.

sekarang sudah jam delapan pagi tapi belum ada tanda tanda rubi akan pulang bahkan semalam dia tak mengatakan apa pun jika dia tak akan pulang.

sisi memandangi jam dengan gelisah

berjalan bolak balik seperti setrika

tapi yang di tunggu tak kunjung pulang

akhirnya sisi memilih menelfon rubi dulu

📞

"halo kak, kakak di mana" tanya sisi yang mulai khawatir

"maaf,aku ada urusan kantor dan lagi di luar kota untuk dua hari"jawab rubi berbohong

"kenapa mendadak,dan tak memberi ku kabar"

"maaf sayang..tunggu aku pulang"

tut...tut..

rubi langsung mematikan telepon membuat sisi semakin marah

di tempat lain rubi sedang duduk di sofa dan memijit pelipisnya karena pusing harus bagaimana bersikap

sekarang dia sudah mulai mencintai istrinya itu tapi sekarang mantan pacarnya mengacam akan bunuh diri jika tidak bersamanya

"sayang pusing ya sini aku pijitin"

goda Alexa

"minggir"tepis rubi sambil beranjak ke kamar mandi.