webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
405 Chs

90. Telepon Dari Seseorang

"Iya. Aku emang sempet marahan sama dia, tapi kita udah baekan kok," ucap Pradita dengan suara yang lebih kecil lagi.

Pradita menoleh ke arah Bara tepat saat Bara juga sedang melihatnya. Hal itu membuat Pradita terkejut.

"Eh, Kak aku ke depan dulu ya."

Pradita pun menghampiri Bara sambil menggaruk belakang kepalanya. Bara tersenyum sambil melirik ke arah kakaknya Pradita yang baru saja menghilang ke dalam kamarnya.

"Yank, aku pulang dulu ya," kata Bara. "Udah sore nih. Jangan lupa itu cendolnya, nanti keburu basi."

Pradita mengangguk sambil balas tersenyum. "Oke. Tenang aja, udah dibuka sebentar juga langsung habis."

Setelah berpamitan dengan Pralinka, Bara pun pulang. Selama di perjalanan, ia terus menerus memikirkan tentang ciumannya dengan Pradita. Ia memegang dadanya yang berdebar-debar tak karuan.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com