webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
292 Chs

Bab 97-Oh Santi

Sabrina meluapkan kesedihannya. Setelah tenang, is melepaskan pelukan. Mereka berdua duduk di kursi kayu menatap satu sama lain.

Azka mengusap pipi Sabrina yang lembab dengan sebelah tangannya. Ia merasa cemas dan gelisah dengan kondisi kekasihnya. "Kenapa? Apa yang sudah terjadi?"

Sabrina menatap Azka dalam-dalam. Apakah ia berpikir untuk membuka kejelekan Bu Yeni pada anaknya?

Sabrina angkat bicara. "Apa alasan yang membuatmu mencintaiku?" tanyanya dengan tatapan sendu namun penuh keseriusan.

Azka mengernyitkan dahi. Dibalasnya tatapan Sabrina yang penuh arti. "Apa maksud kamu?" Ia nampak heran.

"Aku bukan wanita yang sempurna. Aku bahkan seorang mantan narapidana, aku luntang lantung tak tentu arah. Bahkan aku seorang wanita yang tak jelas masa depannya, aku-"

Belum sempat Sabrina menyelesaikan ucapannya, dengan cepat Azka memotong seraya menutup mulut Sabrina dengan jemari tangannya.

"Ssutt! Cukup!" potong Azka.

"Kamu kenapa? Kenapa harus berbicara seperti itu?"

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com