webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
292 Chs

Bab 45-Pertolongan Azka

Azka menggenggam pergelangan tangan Sabrina melangkahkan kaki meninggalkan Paula yang di selimuti emosi.

"Sialan, Azka! Berani-berani dia mengacam aku," gerutu Paula saat Azka dan Sabrina telah berlalu pergi. "Itu pembantu tidak tahu diri ya! Berani dia bergandengan sama Azka," imbuhnya berbicara sendiri sambil mengepalkan tangan menahan amarah.

Azka sudah tak memperdulikan apapun yang akan di perbuat Paula. Yang pasti, ia tak akan takut pada ancaman mantan pacarnya itu.

"Tuan. Apa boleh saya bicara?" tanya Sabrina setelah mereka duduk di kursi mobil paling depan.

Azka menoleh sesaat dan tak menjawab pertanyaan Sabrina. Ia lalu kembali memasang safety belt dan menghidupkan mobilnya. Terlihat jelas di raut wajah lelaki berkulit hitam manis itu penuh dengan kekesalan.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com