webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
292 Chs

Bab 248-Kompak

Seharian ini Sabrina sudah tidak sabar ingin segera menerima laporan hasil penyergapan yang saat ini dilakukan pihak kepolisian atas dasar laporannya.

Sabrina tampak berjalan mondar mandir sampil sesekali memeriksa ponsel yang berada dalam genggamannya. Tak ada yang lebih penting yang ia tunggu selain laporan hasil penyelidikan atas laporannya tadi.

Tak lama saat waktu menunjukan pukul dua belas siang, ponsel Sabrina terdengar berdering pertanda ada panggilan masuk. Gegas Sabrina melihat layar ponselnya dan memastikan siapa sang penelepon siang ini.

Sabrina berharap polisi yang menelepon, akan tetapi dugaannya salah saat bola matanya memastikan bahwa sang penelepon siang ini adalah, Nazwa.

Walau pun sang penelepon bukanlah yang ia harapkan, Nazwa pun memang sama pentingnya. Gegas Sabrina menggeser tombol berwarna hijau pada layar ponselnya.

"Hallo, Naz!" sapa Nazwa saat benda pipih itu sudah ia dekatkan pada telinganya.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com