"Si-si idiot itu hanya membutuhkan waktu satu bulan untuk menguasai cara untuk membaca gerak bibir seseorang dan kau membutuhkan waktu tiga tahun! Seberapa abnormal sebenarnya kemampuan Touma dalam menguasai hal-hal semacam itu?" Tanya Mikoto yang terkejut ketika ia mendengar jawabannya Kotori.
"Apa kau lupa kalau kemampuan Esper Onii-chan ialah 'Empathy Mimicry'," Jawab Kotori sambil menghela nafasnya. "Dan berkat kemampuan itu Onii-chan bukan hanya memiliki kemampuan untuk meniru kekuatan Esper milik orang lain secara permanen. Empathy Mimicry juga membuat Onii-chan mampu mempelajari hal-hal lain dengan sangat cepat."
"Empathy Mimicry adalah kemampuan yang sangat curang dan abnormal!" Kata Mikoto sambil menggembungkan pipinya sebab ia merasa kesal dengan Touma. "Kenapa bisa orang yang menyebalkan seperti dirinya bisa mendapatkan kemampuan semacam itu!"
"Mungkin kemampuan itu muncul untuk mengimbangi kesialan yang Onii-chan miliki," Kata Kotori yang mengingat kalau Touma selalu berkata kalau ia sudah merasa muak dengan semua masalah yang seolah tidak pernah berhenti mendatangi dirinya seolah Touma adalah magnet untuk masalah-masalah itu. "Mengingat masalah yang tidak umum dan aneh selalu mendatangi Onii-chan."
"Yah, aku tidak bisa menyangkal ucapanmu yang sangat masuk akal itu, Kotori-chan."
Ucapan Kotori membuat Mikoto berpikir, kalau apa yang diucapkan oleh temannya memang cukup masuk akal. Selama ia mengenal Touma, Mikoto selalu melihat Touma harus berurusan dengan masalah orang lain. Sekalipun Touma tidak ingin semua masalah itu mendatanginya sama sekali.
"Touma memanglah seorang Trouble Magnet aku saja bisa dibilang salah satu orang yang menjadi masalah yang mendatangi dirinya. Dan kalau bukan karena bantuan yang Touma berikan ketika aku hampir dibunuh oleh Accelerator. Mungkin saat ini aku sudah tewas."
"Onii-chan mungkin memang terlihat seperti seorang pemalas yang selalu terlihat mengantuk dan mengucapkan kata-kata menyebalkan terhadap orang yang tidak ia sukai," Kata Kotori. "Tapi dia pada dasarnya adalah orang baik yang akan selalu membantu orang yang membutuhkan bantuan."
***
Stiyl Magnus tidak pernah suka dengan keberadaan Kota Akademi, sebab bagi Stiyl Kota Akademi kota yang didirikan oleh seorang pendosa besar yang dipenuhi oleh para pendosa yang menyebut diri mereka Esper.
Dan karena Stiyl sama sekali tidak ingin menghirup udara yang sama dengan para pendosa itu, sebelum Stiyl keluar dari bus yang membawa dirinya dan para anggota Agnese Forces ia langsung mengeluarkan tabung oksigen yang cukup besar yang terhubung ke sebuah masker.
Stiyl langsung memakai masker itu ke wajahnya, lalu memasang tabung oksigen itu ke tas khusus yang ada di punggungnya. Dengan menggunakan tabung oksigen itu beserta masker yang terpasang ke wajahnya Stiyl tidak harus menghisap udara yang sama dengan orang-orang yang ada di Kota Akademi. Stiyl merasa kesal karena ia tidak bisa merokok sama sekali, tapi ia akan bersabar sebentar untuk tidak merokok. Asalkan ia bisa mendapatkan yang ia inginkan.
"Seharusnya saat ini si idiot Motoharu itu ada disini menunggu kita," Kata Stiyl yang sudah turun dari bus bersama dengan beberapa anggota Agnese Forces. "Dimana sebenarnya si idiot itu berada saat ini!"
Beberapa jam sebelumnya Motoharu menelepon, Styl dan berkata kalau Motoharu akan datang menjemput mereka di area terpencil yang berada tidak jauh dari Kota Akademi.
"Leader, karena anggota Necessarius yang kita tunggu tidak ada di tempat. Jadi apa yang harus kita lakukan saat ini?" Tanya Lucia kepada Agnese yang terlihat kesal.
"Terus terang saja aku tidak tahu harus apa karena anggota dari Necessarius yang seharusnya berada disini tidak muncul, Oii Stiyl, apa kau tahu dimana Tsuchimikado Motoharu berada?" Tanya Agnese yang urat di dahinya terlihat karena ia sedang kesal.
"Kemungkinan besar saat ini ia masih berada di Yuragi Sou yang adalah tempat ia tinggal," Jawab Stiyl. "Tapi sayangnya kita tidak bisa memasuki wilayah Yuragi Sou, karena pihak Vatican ataupun Necessarius tidak bisa memasuki penginapan itu karena wilayah penginapan itu adalah wilayah terlarang untuk para penyihir."
***
Tatemiya Saiji tidak ingin memasuki wilayah Yuragi Sou, meskipun ia tahu kalau Orsola saat ini sedang berada di dalam Yuragi Sou. Tracking Rune yang yang ia pasang di pakaiannya Orsola melacak keberadaan Orsola sampai ke Yuragi Sou, tapi sayangnya ia tahu betul kalau memasuki wilayah Yuragi Sou sama saja dengan bunuh diri.
Sebab Yuragi Sou adalah tempat yang dimiliki oleh Hiko Seijuro XIII yang merupakan manusia terkuat di dunia dan Hiko sudah menetapkan kalau tidak ada satu orang pun dari pihak sihir yang boleh memasuki wilayah Yuragi Sou tanpa izin khusus dari dirinya.
Tatemiya Saiji tidak ingin mencari masalah dengan manusia terkuat di dunia ditambah lagi alasan lain ia tidak mau memasuki wilayah dari Yuragi Sou ialah karena ia tidak ingin bertemu dengan Kaori. Pertemuan terakhir antara dirinya dengan Kaori bisa dibilang tidak berakhir dengan baik, dan Saiji sama sekali masih belum siap untuk bertemu lagi dengan mantan Saint dari gereja Amakusa.
Makanya ia harus memikirkan cara lain agar ia setidaknya bisa bertemu dengan Orsola. Sebab Saiji ingin menyelesaikan misinya untuk melindungi Orsola, mendapatkan kekuatan dari the Book of Law hanyalah alasan yang ia berikan kepada anak buahnya. Agar para anak buahnya itu mau membantu dirinya untuk melindungi Orsola.
Saiji sudah berjanji kepada kepala biarawati yang merawat Orsola sedari kecil untuk melindungi Orsola apapun yang terjadi dan karena Saiji adalah seseorang yang selalu menepati janjinya, ia akan berusaha untuk melindungi Orsola apapun yang terjadi dengan cara apapun yang ia bisa.
***
Ketika tahu kalau Motoharu tinggal di Yuragi Sou, Agnese Sanctic semakin menjadi kesal. Sebab Orsola sadar kalau Yuragi Sou adalah wilayah terlarang yang tidak boleh dimasuki oleh seseorang seperti dirinya. Ditambah lagi Yuragi Sou dihuni oleh monster seperti Touma dan Kaori.
Agnese Sanctis, tahu kalau dia bukanlah lawan dari Kamijou Touma dan Kanzaki Kaori, makanya ia membuat sebuah rencana yang cukup rumit agar ia bisa membunuh Orsola Aquinas. Sebagai seorang biarawati yang mengabdikan hidupnya kepada Vatican secara extreme. Perintah yang diberikan kepada dirinya untuk membunuh Orsola adalah sesuatu yang sangat absolut. Dan Agnese sangat tidak ingin kalau perintah yang diberikan kepada dirinya oleh Vatican gagal dilakukan.
"Ooi, Stiyl coba hubungi Tsuchimikado! Karena kita sama sekali tidak memiliki banyak waktu untuk mengambil kembali Orsola dari para penculik yang berasal dari Gereja Amakusa," Kata Agnese sambil melipat kedua tangannya di dada. "Aku tidak ingin menghabiskan waktu terlalu lama di kota para pendosa ini! Jadi cepat telepon dia!"
Stiyl sama sekali tidak suka ketika Agnese memerintah dirinya, tapi karena ia membutuhkan bantuan Agnese untul menyelesaikan misi yang diberikan oleh Laura. Ia dengan amat sangat terpaksa menuruti perintahnya Agnese dan dengan segera menghubungi Motoharu melalui smartphones miliknya. Untuk beberapa saat, Motoharu sama sekali tidak menjawab panggilannya Stiyl, dan setelah lima menit berlalu akhirnya Motoharu menjawab panggilannnya Stiyl.
[Oooi Stiyl aku tidak akan banyak berbicara tapi biar kuberitahu apa saja yang perlu kau dan Agnese Forces ketahui saat ini, Orsola Aquinas sudah selamat dan diamankan di Yuragi Sou. Dan saat ini sedang tertidur dengan lelap di salah satu kamar kosong yang ada di penginapan, kalau kau dan Agnese Forces ingin menjemputnya berusahalah untuk mendapatkan izin dari Hiko-Sama agar kau dan para biarawati petarung dari Vatican itu bisa memasuki Yuragi Sou.]