webnovel

Chapter 147 - Amukan Shizuka

Di distrik tujuh, tempat Yuragi Sou berada. Tepat setelah Stiyl dan para biarawati dari Agnese Forces berhasil masuk ke dalam Kota Akademi dengan susah payah sebab ada banyak sekali anggota Agnese Forces yang pengetahuan umumnya di bawah rata-rata, karena sebagian besar dari mereka tidak pernah keluar dari asrama tempat mereka tinggal.

"Oii Agnese, aku cuma bisa mengantar sampai disini. Sebab jika aku melewati batasan yang ditentukan oleh Hiko Seijuro XIII maka aku akan mendapatkan masalah yang cukup besar. Setelah kalian semua berjalan beberapa kilometer, maka kalian akan sampai di bukit tempat Yuragi Sou berdiri," Kata Stiyl yang berdiri di luar batas wilayah yang ditentukan oleh Hiko. "Kemungkinan besar, kalian para Agnese Forces akan menemukan Orsola Aquinas di penginapan itu. Tapi aku peringatkan, jika kalian semua mencoba masuk ke wilayah Yuragi Sou tanpa izin. Maka kalian semua akan menyesal. Berusahalah untuk melakukan negosiasi dengan monster bernama Chitose Nakai, yang adalah manajer dari Yuragi Sou, kalau kalian mau menangkap Orsola. Yah meskipun aku yakin kalian semua tidak akan berhasil untuk bernegoisasi dengan nenek loli itu."

Setelah Stiyl memberi peringatan kepada Agnese dan bawahannya dia langsung pergi, sebab ia tidak mau berurusan lagi dengan para biarawati itu. Apapun yang terjadi dengan para biarawati itu nantinya bukanlah urusannya lagi, sebab ia sudah melaksanakan tugasnya untuk membawa Agnese Forces ke wilayah di dekat Yuragi Sou.

"Aahhh dia pergi, deh," Kata Lucia yang saat ini sudah tidak lagi memakai pakaian biarawati tapi pakaian casual yang tidak terlihat mencolok. "Yah, bagus, deh. Aku sama sekali tidak suka dengan anak kecil yang menyamar jadi orang dewasa berada di dekatku. Apalagi kalau anak kecil itu memiliki god complex yang sangat parah sampai-sampai ia memandang rendah semua orang selain dirinya sendiri."

***

"Tugasnya sudah selesai tepat setelah ia mengantar kita ke tempat ini," Kata Agnese yang sama sekali tidak menyukai pakaian kasual yang ia pakai saat ini sebab bagi dirinya pakaian kasual yang ia pakai sangatlah tidak nyaman dan jelek. "Dan saat ini kita harus melaksanakan tugas kita untuk menangkap Orsola Aquinas sang pendosa besar yang lari dari Vatican."

"Ngomong sih gampang," Kata Angelene yang merasakan kalau akan ada hal buruk yang terjadi ketika mereka menjalankan misi untuk menangkap Orsola. "Tapi kita tidak akan bisa masuk ke dalam wilayah penginapan di atas bukit itu, sebab ada bounded field dan barrier yang menghalangi orang yang bukan penghuni dari penginapan itu untuk masuk ke dalam wilayah penginapan itu. Kita harus memikirkan rencana lain kalau kita ingin menangkap Orsola."

"Itu gampang kita tinggal menunggu Orsola keluar penginapan itu! Lalu setelahnya kita tinggal menangkap Orsola!" Kata Agnese yang mengucapkan ide yang ia miliki begitu saja tanpa memikirkan lebih lanjut apakah rencana yang ia buat akan berhasil atau tidak. "Ideku ini bagus sekali bukan!"

"Idemu itu terlalu klise dan mudah ditebak, bagaimana kalau Orsola tidak akan pernah keluar dari penginapan itu, kau pikir sampai kapan kita harus menunggu kalau dia tidak mau keluar dari wilayah penginapan tersebut! Bisa-bisa kita hanya akan membuang-buang waktu secara percuma karena menunggu Orsola terlalu lama," Kata Lucia yang berharap kalau Orsola tidak akan pernah keluar dari Yuragi Sou. "Pihak Vatican tidak akan suka kalau kita membuang waktu terlalu lama di Jepang!"

"Uggh kau benar juga," Kata Agnese yang baru saja menyadari kesalahan yang ia lakukan. "Kalau begitu kita semua harus menyusun rencana baru agar kita bisa menangkap Orsoala Aquinas tanpa harus menarik perhatian dari Hiko Seijuro XIII."

***

"Apa yang kau lakukan di tempat ini, Stiyl!" Teriak Kaori yang tidak sengaja bertemu dengan Stiyl ketika ia dan Shizuka sedang berbelanja untuk makan malam. "Bukankah Hiko-Sama sudah melarangmu untuk menginjakkan kakimu untuk kedua kalinya ke kota ini! Dan kenapa pula kau mengenakan masker oksigen sambil membawa tabung oksigen yang berat di punggungmu?"

"Bukan urusanmu kalau aku mau datang ke kota terkutuk ini atau tidak, lagipula selama aku tidak menginjak wilayah yang tidak boleh kumasuki di Kota ini aku bisa dengan bebas berada di Kota ini. Dan aku terpaksa menggunakan tabung dan masker oksigen ini, agar aku tidak bernapas di udara yang sama dengan para Esper dan semua manusia rendahan yang ada di Kota Terkutuk ini," Kata Stiyl yang memandang ke arah Shizuka dan Kaori dengan pandangan yang jijik.

Ucapan Stiyl yang tidak mengenakkan bagi Kaori membuat Kaori ingin segera mencabut pedang yang ia miliki dan memotong-motong Stiyl menjadi ribuan bagian. Hanya saja sebelum Kaori memiliki kesempatan untuk memotong-motong tubuh Stiyl, tiba-tiba saja Shizuka yang selama ini ada di samping Kaori sudah ada di depan Stiyl dengan tinju tangan kanannya yang sudah berada di depan wajah Stiyl dan tinjunya Shizuka membuat tubuh Stiyl terlempar lima meter ke belakang.

"Dasar exorcist gila yang menganggap dirinya berada di atas segalanya!" Teriak Shizuka yang berjalan ke arah Stiyl dan langsung menginjak-nginjak tubuh Stiyl dengan injakan yang sangat keras. "Kau pikir kau Tuhan!? Tahu diri sedikit! kau hanyalah anak kecil gila yang suka memandang rendah orang lain selain dirimu sendiri. Kau bahkan jauh lebih lemah dariku yang adalah Esper level dua, apa kau pikir hanya dengan kemampuan sihir api yang kau miliki kau adalah yang terkuat, huh! Flame Alchemy milik Touma-san ribuan kali lebih kuat dari sihir bodohmu itu!"

***

Kebrutalan yang ditunjukkan oleh Shizuka membuat Kaori menelan ludahnya, Kaori sama sekali tidak menyangka kalau seorang Yamato Nadeshiko seperti Shizuka bisa melalukan hal yang brutal terhadap seseorang. Tapi yang membuat Kaori lebih terkejut ialah ia tidak tahu kalau Shizuka jauh lebih kuat dari Stiyl. Ia tahu kalau Shizuka sering berlatih dengan Touma, tapi ia tidak berpikir kalau level kekuatan yang Shizuka miliki berada di atas rata-rata manusia normal.

"Aaah rasanya benar-benar lega setelah aku membuat semua tulang di tubuh si pecundang itu retak dan organ dalamnya luka parah. Sayangnya Touma-san melarangku untuk membunuh si pecundang itu, karena kalau tidak saat ini dia sudah mati," Kata Shizuka yang terlihat puas setelah menghajar Stiyl habis-habisan. "Tapi bisa membuatnya lelaki bodoh itu sekarat sampai hampir mati sudah cukup memuaskan bagiku."

"Shi-Shizuka-dono, aku sama sekali tidak menyangka kalau kau bisa sebrutal itu kepada Stiyl," Kata Kaori yang menelan ludahnya ketika ia melihat mantan rekannya yang babak belur dan hampir mati. "Apa kau tidak akan mendapatkan masalah kalau kau berbuat seperti itu kepada Stiyl?"

"Tidak apa-apa," Kata Shizuka yang mengeluarkan handphones miliknya dan menghubungi ambulan dari rumah sakit terburuk di Kota Akademi. "Aku mendapat sedikit kebebasan untuk menghajar pecundang seperti Stiyl Magnus, dari Touma-san dan Hiko-san selama aku tidak membunuh para pecundang yang kuhajar. Aku bisa bebas melakukan apa yang kumau kepada para pecundang sialan dan sombong itu!"

Kaori menyadari kalau dari segi kekuatan fisik dan kecepatan ia masih berada di atas Shizuka. Tapi entah kenapa ia merasa kalau Shizuka serius bertarung dan mengeluarkan semua kekuatan yang dimilikinya, ia sekalipun tidak memiliki kesempatan untuk menang melawan Shizuka.