Di sebuah bus yang berisi sekelompok biarawati yang akan menuju ke Kota Akademi.
"Agnese, apa kau yakin kalau Orsola adalah seorang yang sesat. Karena aku yakin sekali dia hanyalah seorang biarawati ceroboh yang hobinya membaca dan tugasnya menerjemahkan teks-teks kuno yang sulit untuk dipahami. Dan sifatnya itu sama sekali tidak menunjukkan kalau dia itu seseorang yang sesat."
Lucia salah satu dari biarawati petarung dari Agnese Forces, adalah teman dekat dari Orsola. Dan saat ini dia merasakan keraguan yang besar dengan perintah yang diberikan oleh Vatican kepada Agnese Forces. Apalagi dengan kengototan Agnese yang terkesan ingin sekali menangkap dan membantai Orsola.
Tentu saja Lucia sebagai sahabat dari Orsola tidak akan pernah membiarkan sahabat baiknya itu dibantai dengan alasan yang tidak masuk akal bagi dirinya.
"Lucia aku tahu kalau kau adalah sahabat baiknya Orsola, tapi dalam kasus ini aku ingin agar kau mengesampingkan persahabatanmu dengan Orsola dan mengutamakan kewajiban dan tugasmu sebagai bagian dari kelompokku. Sebagai bagian dari Agnese Forces, kau tidak boleh terbawa perasaan. Sebab sebagai biarawati petarung dari Vatican sudah menjadi kewajiban kita untuk menghukum anggota kita yang menjadi sesat seperti Orsola."
Agnese Sanctic berusaha keras untuk mencuci otak Lucia yang adalah sahabat dari Orsola. Agar ia bisa memanfaatkan Lucia untuk membantu dirinya menangkap Orsola, tapi Agnese sadar betul kalau mencuci otak Lucia bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Makanya Agnese mencuci otak Lucia secara perlahan dan juga dengan cara yang lembut sehingga Lucia tidak akan merasa curiga kepada dirinya.
Tapi Agnese terlalu meremehkan Lucia, sebab Lucia sudah menyadari apa yang ingin Agnese lakukan kepada dirinya.
"Aku tahu leader, aku tahu, tapi setidaknya kalau aku bertemu Orsola izinkan aku untuk setidaknya berbicara dengan Orsola sebentar. Untuk bertanya kepadanya apakah ia benar-benar menjadi sesat atau tidak," Kata Lucia dengan wajah yang terlihat sedih. "Lagipula aturan menyebutkan kalau kita tidak bisa menangkap Orsola sampai kita menemukan bukti yang tepat apakah ia benar-benar sesat atau tidak."
"Orsola Aquinas sahabatmu itu berusaha untuk menerjemahkan grimoire terlarang!" Teriak Agnese. "Bukti apa lagi yang kita butuhkan untuk menangkap dirinya!"
"Leader, belum ada bukti yang jelas kalau dia benar-benar menerjemahkan the Book of Law," Kata Lucia yang terlihat marah ketika ia mendengar fitnah dari Agnese. "Lagipula saat ini terjemahan the Book of Law bisa didapatkan dengan mudah di internet Orsola tidak perlu bersusah payah untuk menerjemahkan buku itu karena terjemahannya sudah ada. Tuduhanmu terhadap Orsola bagiku lebih terkesan seperti ujaran kebencian yang tidak memiliki alasan yang jelas sama sekali."
"Tcch terserah kau saja, deh," Kata Agnese yang sama sekali tidak bisa membantah ucapannya Lucia. "Tapi kuperingatkan kepadamu Orsola, kuharap kau tidak akan menyesal dengan keputusan yang sudah kau ambil dalam kasus ini. Sebab aku seratus persen yakin kalau Orsola sesat dan sudah menerjemahkan the Book of Law yang merupakan grimoire terlarang. Sebaiknya sekarang kau dan Angelene bersiap-siap untuk menyambut anggota Neccesarius yang akan membantu kita dalam kasus ini. Sebab sekarang bus yang kita tumpangi sudah hampir tiba di tempat tujuan."
Agnese meninggalkan Lucia dan pergi ke bagian depan dari bus. Dan Lucia merasa lega sebab Agnese sudah pergi, Lucia merasa bingung kenapa gadis yang lebih muda dari dirinya seperti Agnese bisa terpilih menjadi team leader dan membentuk kelompoknya sendiri. Padahal bagi Lucia, Agnese adalah seorang gadis muda yang menjalankan tugasnya dengan membawa perasaan pribadinya walaupun Agnese sendiri berkata kepada Lucia kalau tidak boleh terbawa perasaan disaat menjalankan tugas.
***
Yuragi Sou di saat yang sama ketika Agnese dan Lucia berargumen.
"Jadi Chitose-Sama, kenapa bisa ada anggota Vatican yang tertidur di salah satu kamar kosong yang hendak kubersihkan bersama dengan Index?" Tanya Kaori yang terlihat agak marah kepada Chitose karena ada seseorang yang berasal dari pihak musuh di Yuragi Sou. "Dan kalau aku tidak salah ingat nama gadis itu adalah Orsola Aquinas. Seorang penerjemah berbakat yang sudah menerjemahkan banyak sekali Grimoire."
"Gadis berdada super besar itu cukup terkenal, atas kontribusi dalam penerjemahan teks kuno," Kata Index. "Tapi kenapa dia bisa ada di penginapan ini Chitose-Sama?"
"Pihak Vatican dan kemungkinan besar Necessarius, sedang mengejar dirinya dengan alasan yang belum kuketahui secara jelas. Makanya Orsola-chan meminta bantuan gereja Amakusa yang kau sudah tinggalkan untuk melindungi dirinya. Tapi karena kemungkinan ia juga merasa curiga dengan gereja Amakusa, makanya ia kabur sampai ia ditemukan oleh Touma-san dan dibawa kemari," Jawab Chitose.
"Orsola-chan putri angkatku benar-benar malang, sebab ia harus mengalami kesusahan dari gereja yang sangat ia percayai selama ini. Seharusnya Orsola-chan tinggal saja disini bersamaku! Tapi dia tetap ngotot ingin tinggal di Vatican karena ia bilang menjadi seorang biarawati adalah cita-citanya."
"Eeeeh Orsola Aquinas adalah putri angkatmu, Chitose-Sama!" Teriak Index dan Kaori di saat yang bersamaan. "Bagaimana bisa hal semacam itu bisa terjadi!"
"Karena berbagai macam hal yang akan terlalu panjang kalau kuceritakan, Orsola-chan menjadi anak angkatku dan juga Hiko-kun," Kata Chitose sambil tersenyum ketika ia mengingat betapa manisnya Orsola sewaktu ia mengangkatnya menjadi anak. "Ahhn Orsola-chan memang benar-benar anak yang manis. Dan sebelum kalian berdua bertanya bagaimana bisa Touma-san bisa menemukannya itu semua karena suamiku, sudah memasang semacam alarm di tubuhnya Orsola-chan yang akan memberitahuku atau Hiko-kun kalau-kalau Orsola-chan mengalami bahaya. Makanya Touma-san bisa menolong Orsola-chan tepat waktu."
***
"Chitose-san dan juga Index serta Kaori sedang melakukan pembicaraan yang sama sekali tidak bisa aku dengar," Kata Mikoto yang baru saja pulang dari kantor judgement bersama dengan Kotori. "Apa kau tahu bagaimana mereka bertiga bisa melakukan pembicaraan satu sama lain tanpa mendengar suara apapun, Kotori-chan?"
"Chitose-san mengaktifkan fitur anti menguping yang kakek buat di penginapan ini. Makanya kau tidak dapat mendengar apa-apa Mikoto-san, dan kalau Chitose-san sudah mengaktifkan fitur itu artinya Chitose-san tidak ingin pembicaraan yang ia lakukan dengan Index dan Kaori didengar oleh orang lain selain mereka bertiga," Jawab Kotori sambil menjilat lolipop yang baru saja ia buka. "Yah, tapi aku bisa tahu apa yang mereka berdua bicarakan sih. Dengan membaca gerak bibir dari mereka bertiga."
"Kau mampu membaca gerak bibir?" Kata Mikoto yang mulutnya menganga ketika ia mendengar kalau Kotori bisa membaca gerak bibir seseorang. "Hal semacam itu bukannya sangat sulit untuk dilakukan dan dipelajari. Kau benar-benar luar biasa Kotori-chan bisa menguasai hal sesulit itu. Aku sendiri tidak yakin kalau aku bisa menguasai cara membaca bibir."
"Memang menguasai cara membaca bibir tidaklah mudah dan membutuhkan banyak sekali latihan dan praktek. Tapi hal semacam itu tidaklah semenakjubkan yang kau sangka Mikoto-san," Kata Kotori sambil menghela nafasnya dalam-dalam. "Onii-chan, Shizuka-san, Motoharu, dan Kirika juga menguasai kemampuan ini. Kalau kau mau nanti aku akan mengajarimu cara untuk membaca gerakan bibir seseorang."
"Aku ingin saja mempelajari kemampuan semacam itu," Kata Mikoto. "Tapi butuh waktu berapa lama bagi dirimu atau Touma-kun untuk bisa menguasai kemampuan itu?"
"Butuh waktu sekitar tiga tahun untukku agar aku bisa menguasai tehnik membaca bibir," Jawab Kotori. "Dan Onii-chan hanya butuh waktu satu bulan."