"Kamu luar biasa dan akan menjadi lebih luar biasa setelah ini. Aku percaya kamu bisa melakukan yang terbaik."
Mirza melakukan dua hal yang tidak sopan sekaligus. Pertama, dia curi-curi kesempatan membaca isi percakapan antara Kirana dan Damar. Kedua, Mirza membaca keras-keras cuplikan pesan singkat dari Damar yang rawan menimbulkan kesalahpahaman.
Apakah Kirana marah? Tidak. Entah sejak kapan, privasi telah menjelma sebuah kemewahan di ruang kerja timnya. Tidak semua orang beruntung mendapatkannya. Kirana cuma bisa pasrah. Toh, dia juga pernah melakukan hal serupa terhadap rekan-rekan kerjanya.
Seolah sengaja memantik sesi bergosip, Mirza lalu mengatakan, "Waduh, kenapa kesannya manis banget, ya?"
Benar saja. Seperti yang diharapkan Mirza, pancingannya langsung mendapat sambutan hangat.
"Eh, beneran Mbak Kirana dapat chat begituan dari cowok lain?" tanya Maudy kepada Mirza, memastikan pria itu tidak mengada-ada.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com