webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
402 Chs

Hakikat Kehidupan

"Ya Tuhan," ujar Delia dengan suara yang nyaris tak terdengar. "Aku bahkan sudah merindukanmu, Delima."

"Ya," ujar Delima yang masih memeluk Delia. "Aku mengerti perasaan Nenek."

"Apa kau sadar, Sayang?" kata Delia. "Bahwa sesungguhnya yang menuntun perbuatanmu tadi adalah sifat manusia yang telah lama merasukimu?"

Keduanya saling melepaskan pelukan. Delima mengangguk dalam senyuman.

"Aku juga berpikiran demikian," ujar Delima. "Sebab, aku tidak menemukan sifat serupa pada kalian berdua. Tidak ibu, tidak pula Nenek sendiri."

"Kau memang cucu yang kurang ajar," Delia terkikik. "Kau menganggap kami ini apa, hemm? Makhluk kejam yang menakutkan, begitukah?"

Delima tertawa-tawa pelan, kemudian ia menjangkau sekuntum bunga teratai yang berwarna merah dan memetik kuntum bunga tersebut.

"Sekarang," ujar Delima pula pada Delia. "Biar aku yang menggosok punggung Nenek."

"Terima kasih, Sayang."

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com