webnovel

BAB 9.Kebohongan

"Kamu kenapa Sam?"

Evelyn nampak bingung kenapa Sam tiba-tiba memeluknya.

"Sam? why? aku cuma ke supermarket!masa sebentar aja kamu kangen"

Evelyn sengaja menyindir Sam, Evelyn yakin ini ada hubungannya dengan kejadian semalam dan kebohongannya tadi pagi.

Sam melepaskan pelukannya, ditatap nya wajah Evelyn yang cantik, rasa bersalahnya kembali muncul.

"Ve maaf"

"Aduh Sam kamu ini kenapa, ayo kita duduk dulu".

Evelyn mengajak Sam duduk dulu, dalam hatinya sebenarnya Evelyn takut akan apa yang akan didengarnya kali ini.

"Kamu kenapa Sam? "

" Aku ingin jujur sama kamu Ve?"

"Tentang apa Sam? "

"Sebenarnya semalam aku tidak pulang, tadi pagi aku membohongimu"

Ucap Sam sambil menghela napas kasar.

"Kamu tidak pulang? tidak biasanya kamu seperti itu Sam? kamu kemana? lalu kenapa kamu berbohong?" Evelyn berusaha setenang mungkin.

"Jadi semalam waktu kamu sudah tidur, aku keluar sebentar Ve, awalnya aku hanya bertemu dengan teman lamaku, teman waktu kuliah, tanpa terasa waktu sudah larut sekali, akun ingin menelpon kamu tapi takut kamu terbangun Ve, jadi aku putuskan bermalam tanpa memberitahumu".

Evelyn merasa kurang puas dengan jawaban Sam, masih terasa ada yang janggal dengan penjelasan Sam.

"Lalu kenapa tadi pagi kamu berbohong? "

"Aku gugup Ve, karena belum pernah begini sebelumnya, aku takut kamu akan berpikiran macam-macam"

"Justru karena kamu berbohong tadi pagi aku jadi curiga sama kamu Sam, dan sekarang aku tidak tahu kamu jujur atau berbohong".

" Ve tolong percayalah Ve, nanti aku kenalkan kamu kepada temanku itu, please Ve maafkan aku, percayalah kali ini".

"Ok Sam anggap saja ini bumbu pernikahan kita, lupakan Sam, rasa cintaku jauh lebih besar daripada amarahku"

Senyum Evelyn kembali terulas dibibir tipisnya, membuat hati Sam sedikit lega, walaupun Sam merasa bersalah setidaknya Sam aman untuk saat ini.

Sam dan Evelyn menikmati waktu bersama hari ini, Evelyn pun sudah tidak menaruh curiga kepada Sam, baginya segala kebaikan Sam selama ini tidak adil jika harus dibandingkan kesalahan semalam saja.

"Sam ke butik Joy yuk"

"Mau belanja? " Sam pura-pura tidak mengetahui arah pembicaraan Evelyn.

"Aku ingin bertemu Anne"

"Aku tidak ikut ya"

"Loh kenapa Sam? "

"Kan Anne sendiri yang bilang dia tidak mau bercerita kalau ada aku".

" Oh aku ingin ketemu Anne bukan untuk membicarakan masalah yang lalu, aku menunggu Anne siap cerita, aku hanya ingin bertemu saja Sam ".

" Oh baiklah kalau begitu "

"Eh tapi Sam, kenapa kita tidak undang saja Anne kesini, sekalian biar Anne tahu rumah ini, entah kenapa rasa benci ku perlahan hilang, karena hanya Anne saudara yang aku miliki".

" Apa kamu yakin Ve? "

"Yakin, apa kamu keberatan Sam"

"Tentu tidak, semua keputusan ada ditangan kamu Ve"

"Ok aku coba telepon ke butik"

Sam sedikit terkejut dengan keputusan Evelyn, wanita ini cepat sekali berubah pikiran, Sam semakin dilema, niat hatinya untuk menjauhi Anne sepertinya akan sedikit menemui kesulitan.

"Halo dengan Butik Joy, ada yang bisa saya bantu? "

"Halo, maaf bisa berbicara dengan Anne? " jawab Evelyn.

"Oh Miss.Anne, kalau boleh tahu ini dengan siapa? "

"Saya Evelyn, kakaknya"

"Oh Nona Evelyn, mohon tunggu sebentar".

Terdengar pegawai butik memanggil Anne.

" Halo kak Ve"

"Halo Anne, apakabar? " tanya Evelyn sedikit canggung.

"Eeee Baik kak Ve, aku senang sekali kak Ve menghubungi ku lagi"

"Iya, aku ingin mengundangmu ke rumah, bisa? "

"Ke rumah kak Ve? " tanya Anne tak percaya.

"Iya, kenapa? kamu keberatan? "

"Tapi kak, aku merasa tidak enak, kak Ve kan sudah menikah"

"Tidak apa- apa, Sam sudah mengijinkan, bagaimana? "

"Baik kak, besok aku ke rumah, alamatnya kak? "

"Bukan besok Anne, sekarang sepulang kamu dari butik, nanti kamu bisa menginap disini"

Deggg! jantung Anne terasa mau copot mendengar ucapan Evelyn baru saja,apakah kakaknya sudah tidak waras, memasukan wanita lain ke dalam rumahnya walaupun itu adiknya sendiri, apalagi Anne tahu perasaan Sam, Anne benar-benar bingung dibuatnya.

"Tapi kak, apakah harus menginap?"

"Iya Anne, kamu keluar butik saja sudah malam, apalagi sampai rumahku, sudah pasti larut, wajib menginap, aku tidak mau tahu, aku tunggu"

Evelyn pun memberikan alamatnya kepada Anne, Evelyn sudah berjanji kepada dirinya sendiri untuk berdamai dengan keadaan, Ia sudah tidak mau berlarut-larut dalam kubangan dendam.

Sedangkan Sam dan Anne benar-benar bingung, permintaan Evelyn agar Anne menginap di luar dugaan mereka, sungguh berat ujian yang harus dijalani keduanya, padahal mereka ingin saling menjauh, terutama Anne, Ia tidak ingin menyakiti kakaknya lagi.

waktu cepat sekali beranjak malam, butik Joy pun sudah tutup, Anne masih di halaman butik, dia masih bimbang apakah akan ke rumah Evelyn atau batal saja, tapi Anne tidak ingin mengecewakan kakaknya, akhirnya dengan langkah berat Anne memesan taxi online, ia menuju rumah Evelyn.

Mobil yang ditumpangi Anne, berjalan lancar tanpa ada drama kemacetan, padahal saat ini Anne berharap jalanan macet agar ada alasan untuk membatalkan janji ke rumah Evelyn.

Anne sudah sampai di depan rumah mereka, dengan ragu Anne memencet bel, Anne menunggu pintu dibuka dengan gugup, dia berharap Evelyn yang membukakan pintu untuknya.

"Anne"

Ternyata Sam yang membukakan pintu untuk Anne, lagi-lagi takdir mempermainkan mereka.

Sam berusaha bersikap biasa kepada Anne.

"Masuklah Anne, dari tadi Evelyn sudah menunggumu, kebetulan dia sedang diatas nanti aku panggilkan".

"Baik Sam terimakasih"

Anne memasuki rumah dengan perlahan, dipandangnya setiap sudut rumah ini, nampak sangat rapi, semua tertata dengan sempurna, ia yakin ini hasil karya Evelyn, Evelyn adalah orang yang sangat perfeksionis, satu yang mencuri perhatian Anne, ya foto pernikahan yang dipasang di ruangan utama rumah ini terlihat indah, nampak sekali aura kebahagiaan yang terpancar dari kedua insan di foto itu.Anne melihat Evelyn di foto itu sangat cantik, begitu juga Sam, Sam nampak sangat keren dengan balutan jas pengantin, ada rasa sakit di hati Anne melihat foto itu.

"Anne kenapa baru sampai? "

kedatangan Evelyn mengagetkan Anne.

"Iya kak tadi sedikit ada kendala di butik"

"Oh oke kita langsung makan malam saja ya, sebentar aku siapkan di ruang makan, kamu tunggu di ruang tamu dulu ya nanti aku panggil"

"Iya kak, terimakasih maaf jadi merepotkan"

"Aku yang mengundangmu Anne, Anne bisakah kamu bersikap biasa seperti dulu, kamu terlalu kaku, aku seperti bos yang berbicara kepada karyawannya, hahaha" ucap Evelyn sambil tertawa meninggalkan Anne yang juga sedang tertawa, Anne baru menyadari dirinya memang terlihat kaku.

Anne baru saja ingin duduk, namun ia kaget ada yang menariknya ke sudut ruangan, dan memeluknya.

"Sam"