webnovel

BAB. 10 Kesalahan Kedua

"Sam!! "

Anne terkejut tiba-tiba Sam memeluknya erat.

"Apa kau sudah gila Sam! " Ucap Anne hampir berbisik. Anne mendorong tubuh Sam dan hampir tersungkur.

"menjauh lah dariku Sam, ingat ini sedang dimana"

Sam segera mundur dan berlalu meninggalkan Anne.Anne yang masih syok dengan kejadian tadi berusaha menetralkan suasana hatinya agar tidak terlihat aneh, ia tidak mau Evelyn menaruh curiga kepadanya.

Evelyn sudah menyiapkan makan malam untuk Anne, ia bergegas memanggil Anne yang sedang berada di ruang utama.

"Anne sudah siap makanannya ayo kita makan bersama, Sam sudah berada di ruang makan".

" Baik kak, terimakasih banyak kak"

Evelyn menuju ke ruang makan disusul Anne dibelakangnya, Anne nampak gugup karena kejadian tadi, Anne semakin tidak nyaman karena harus satu meja dengan Sam.

Meja makan minimalis yang biasa hanya ditempati Evelyn dan Sam kini ada Anne di tengah kebersamaan mereka.

Mereka menikmati makan malam tanpa ada suara, Evelyn juga masih terlihat canggung.Selesai makan Evelyn berusaha mencairkan suasana.

"Anne kamu pemilik butik Joy? "

tanya Evelyn memulai obrolan.

"Oh bukan kak itu milik sahabatku Joy, dia mempercayakan butik itu pada Anne"

"Wah Baik sekali sahabat kamu Anne"

"Iya kak tanpa dia aku mungkin tidak ada disini dalam keadaan sehat seperti ini" Anne bercerita dengan mata berkaca-kaca.

Suasana menjadi hening, Evelyn semakin penasaran apa yang terjadi kepada adiknya, namun ia tahan karena sepertinya ini bukan saat yang tepat.

"Anne ini sudah larut malam, menginap saja disini besok pagi kamu berangkat ke butik dari sini saja"

"Ehmm maaf kak tidak apa - apa Anne pulang dengan taxi online saja kak"

"Anne ini sudah larut sekali tidak baik malam selarut ini kamu pulang sendirian".

" Tidak kak untuk menginap lain kali saja kak"

"Baiklah kalau begitu Anne, tapi permintaan kakak kali ini jangan ditolak, kamu pulang diantar Sam saja, itu membuatku jauh lebih tenang"

" Sepertinya tidak perlu kak"

"Untuk yang ini tidak perlu ada bantahan lagi Anne, Sam maaf kamu bersedia mengantarkan Anne pulang? "

"Oke Ve aku akan mengantar Anne pulang"

Anne benar-benar merasa tersudut entah kapan ini akan berakhir, takdir selalu saja mempertemukan Sam dengannya.

Dengan rasa terpaksa akhirnya Anne bersedia diantar pulang oleh Sam, Sam mengeluarkan mobilnya dari garasi disusul oleh Anne, sebelum beranjak Anne berbincang sebentar dengan Evelyn.

"Kak terimakasih banyak kakak mengundangku ke rumah, Anne janji akan menjelaskan semua yang terjadi pada Anne jika Anne sudah siap, walaupun kejujuran Anne sudah terlambat tapi Anne harus bicarakan semua kepada kakak".

" Ya Anne kakak tunggu, kakak sudah berjanji kepada diri kakak sendiri, kakak ingin lepas dari rasa benci dan dendam, karena hanya kamu dan Sam yang kakak punya saat ini ".

Nyeri hati Anne mendengarkan penuturan kakaknya, dan itu semua membuat Anne semakin merasa bersalah.

" Anne pergi dulu ya kak, lain kali kakak ya yang datang ke rumah Anne "

"Tentu"

Anne menuju mobil Sam, Sam dan Anne benar-benar canggung, apalagi setelah kejadian tadi yang membuat Anne sangat terkejut. Mobil melaju membelah jalanan kota yang mulai sepi, tak ada sepatah katapun yang mereka ucapkan, hingga akhirnya Sam membuka suara.

"Maafkan aku Anne, sungguh itu di luar kendali ku"

"Kau gila Sam, bagaimana jika tadi kak Ve lihat? mau bicara apa aku Sam, hancur sudah semuanya, kau tidak waras"

"Iya aku memang tidak waras Anne, kau yang menyebabkan itu semua!aku sudah berusaha untuk melupakanmu Anne, tapi itu tidak semudah yang kamu bayangkan, padahal di sisiku ada Evelyn yang selalu menemaniku"

"Kalau begitu berusahalah Sam, aku berusaha menahan perasaanku, walaupun itu sulit, sekarang situasinya sangat berbeda Sam, kau suami kakakku! mengertilah Sam"

"Itu tidak perlu kamu jelaskan Anne, aku sudah paham, ini di luar kendali ku"

Sam tiba-tiba menghentikan laju mobilnya, dipandangi nya wajah Anne yang selama ini ia rindukan.Sam mengelus rambut Anne, entah kenapa Anne terisak, direngkuh nya tubuh mungil Anne.

"Tahukah kamu Anne selama ini aku merindukanmu, kamu menghilang begitu saja, aku sungguh frustasi karena mu, setahun ini setelah aku menikahi Evelyn aku memang merasa ada kebahagiaan di hidupku tapi nyatanya aku tetap tidak bisa melupakanmu Anne, begitu kamu muncul perasaan itu hadir lagi malah semakin besar, beritahu aku bagaimana aku harus bersikap Anne? "

Anne hanya bisa menangis, mendengar Sam berbicara seperti itu Anne tahu betapa tersiksa nya Sam saat itu, Anne menyesal kenapa ia harus muncul lagi ke kehidupan Sam.

"Anne jangan meminta ku untuk menjauhi mu biarlah semua berjalan apa adanya, aku akan berusaha agar Ve tidak curiga"

"Sam kau mengajakku mengkhianati kak Ve? benar-benar sudah gila kau Sam! "

"Iya aku gila Ve"

Tiba-tiba Sam mengecup bibir Anne lembut , Anne terkejut namun Anne tidak menolak.

"Maafkan aku Anne"

Anne menangis sejadi-jadinya, dalam hatinya merasa ia telah mengkhianati kakaknya, dan entah kenapa Anne menikmatinya, mereka berdua sudah melampaui batas.

"Sam ini tidak benar"

"Iya memang ini tidak benar Anne, untuk sementara biarkan seperti ini dulu, please Anne, bukan untuk selamanya tolong mengertilah, aku akan tetap berusaha melepas mu, tapi tidak sekarang Anne"

Anne diam membisu, Sam kembali melanjutkan perjalanan menuju rumah Anne, hingga tak terasa mereka sudah tiba di tempat tujuan, Anne hendak keluar dari mobil namun Sam menahannya.

"Anne tolong jangan memintaku menjauhi mu saat ini, beri aku waktu"

"Baik Sam, sekarang pulanglah kak Ve sudah menunggumu di rumah"

Anne bergegas masuk ke dalam rumah, ia tidak ingin terjadi hal yang lebih jauh diantara dirinya dengan Sam, baginya kejadian tadi sudah sangat salah.

Malam ini Anne tidak dapat memejamkan matanya, kecupan Sam di mobil tadi membuatnya sulit tidur, Anne memang sangat merindukan Sam, terlebih lagi mereka masih mempunyai perasaan yang sama, itu membuat Anne juga tidak rela melepaskan Sam, Anne mulai berpikir akan tawaran Sam tadi, apakah memang tidak apa- apa seperti ini dulu, toh ini tidak akan selamanya, hanya sampai mereka ikhlas melepas masing-masing, menurut Anne ini semua karena mereka berpisah saat masih sayang dan cinta, ditambah bertahun-tahun tidak bertemu, ini membuat perasaan mereka semakin tidak terkendali.

ting!

suara dentingan ponsel mengagetkan Anne yang sedang melamun, tertera di layar ponsel nama Sam yang menghubunginya.

tak berselang lama ponsel berdering kembali, kali ini panggilan telepon dari Sam.

"Halo Anne" ucap Sam setengah berbisik

"Apa lagi Sam!kamu membuat aku khawatir"

"Maaf ada yang lupa aku katakan tadi Anne"

"Apa? "

"Aku mencintaimu Anne"