webnovel

Perusahaan Arcanus

Setelah menjual equipment set Oroboros Might, aku menuju perusahaan Arcanus yang telah ku dapatkan alamatnya dari Elisa.

Sebagai perusahaan yang Misterius, sebenarnya tata letak bangunan perusahaan ini sangat mencolok, meskipun itu tidak sebesar perusahaan Magnificient Trader.

Ada dua penjaga yang menjaga pintu perusahaan tersebut, mereka adalah wanita yang wajahnya di tutupi oleh sebuah masker.

"Kode?" tanya salah satu wanita itu padaku.

Kode apa? Elisa sama sekali tidak memberi tahuku sesuatu seperti kode yang di tanyakan oleh wanita ini.

"Tidak ada. Aku pelanggan baru di sini, jadi aku tidak memilikinya." Kataku dengan acuh. Untuk berurusan dengan organisasi semacam ini, aku harus bertindak tinggi di depan mereka, jika tidak aku hanya akan di bodohi oleh mereka.

"Kalau begitu, Anda tidak dapat masuk."

Heh..., keras kepala juga mereka.

"Lalu bagaimana caraku mendapatkan kode?"

Kedua wanita itu diam saja tidak merespon pertanyaanku sama sekali.

Apa aku harus menerobos masuk saja? Yah... sepertinya memang itu pilihanku satu-satunya.

Aku berjalan dengan santai menuju pintu perusahaan Arcanus, seperti yang kuduga, aku di cegat oleh kedua wanita itu.

"Anda tidak di izinkan masuk."

"Aku adalah pelanggan di sini, dan kamu tidak mengizinkanku masuk?"

"Anda tidak memiliki kode, jadi kami tidak mengizinkan anda masuk."

Aku mengabaikan kedua wanita itu, dan terus berjalan menuju pintu.

Klang...

Sebuah ayunan pedang menebas ke arahku, dengan cepat aku menangkisnya menggunakan pedangku.

"Kami sudah memperingati Anda."

Kedua wanita itu mengeluarkan pedang mereka dan mengarahkannya padaku.

"Ada apa ini?" Pintu terbuka, kemudian seorang pria paruh baya keluar dan menginterupsi kami.

"Tuan Zech, Tuan ini ingin masuk ke dalam tanpa memiliki kode, jadi kami melarangnya, namun Tuan ini tetap memaksa masuk." Salah satu wanita itu menjelaskan kepada pria paruh baya yang baru saja keluar itu.

"Oh, jadi begitu," pria itu menganggukan kepalanya, "Tuan, sesuai peraturan Arcanus, pelanggan harus memiliki kode untuk membeli jasa. Dari mana Anda mengetahui Arcanus ini?"

"Dari seseorang, namun dia tidak memberiku kode seperti yang kalian bicarakan."

"Oh, kalau begitu Anda harus menanyakan kembali kepada orang yang memberi tahu Anda."

"Sangat merepotkan, tidak bisakah kalian membuat pengecualian untuk pelanggan baru?"

"Kami tidak bisa Tuan."

Ah... sepertinya aku tidak bisa membeli jasa dari mereka.

"Pemuda ini ada di bawah pengawasanku, biarkan dia masuk Tuan Zech." Seorang pemuda tiba-tiba datang.

Eh... siapa orang ini?

Pemuda itu memiliki penampilan yang terpelajar, rambut putih panjang dan lurus miliknya, sangat kontras dengan penampilannya.

"Selamat datang, Tuan Albora. Tapi Tuan ini tidak memiliki kode yang sesuai dengan peraturan perusahaan kami."

"Tidak apa, aku yang akan menjamin dirinya."

"Baiklah, kalau anda berkata seperti itu."

"Ayo bro, kita masuk. Kali ini aku akan membantumu, tapi lain kali jangan lupakan lagi kode yang kamu miliki." Kata pemuda itu dengan ramah.

"Terima kasih."

"Tidak perlu di pikirkan."

Akhirnya aku bisa masuk ke dalam perusahaan Arcanus. Tapi aku tetap saja penasaran siapa pemuda yang berani menjaminku itu, aku tidak mengenalnya sama sekali.

Di dalam gedung Arcanus, itu cukup banyak orang di dalam yang sepertinya sedang membeli jasa Arcanus.

Aku bersama Albora di pimpin menuju sebuah ruangan, dan setelah itu kami di tinggalkan berdua untuk menunggu pegawai yang akan mendengar permintaan kami.

"Jadi, jasa seperti apa yang ingin kamu beli dari mereka bro?"

"Kamu bisa memanggilku Andika," kataku dengan ramah, lagi pula tanpa Albora yang menjamin diriku, aku tidak bisa masuk ke dalam perusahaan Arcanus ini. "Aku ingin membeli beberapa informasi seseorang."

"Oh, hanya informasi?" tanya Albora dengan bingung.

"Ya, hanya informasi."

"Kau tahu? Arcanus bahkan menerima jasa untuk membunuh seseorang jika kamu ingin, itu akan memudahkanmu menghapus seseorang jika kamu membencinya."

"Sebenarnya, aku tidak terlalu membenci orang itu, hanya saja ini adalah permintaan dari temanku, jadi kurasa aku hanya akan membeli informasi tentangnya saja."

"Oh, kalau boleh tahu, siapa orang yang ingin kamu cari informasinya? Siapa tahu aku memiliki beberapa informasi di tanganku."

Apakah tidak apa-apa memberi tahukannya kepada Albora? Jujur saja, aku tidak tahu siapa Albora, namun dia telah sangat membantuku kali ini, mungkin aku akan memberi tahunya sedikit.

"Kamu mengenal Wedrick? Pemimpin Wolfgang?" tanyaku pada Albora.

Albora tiba-tiba tersenyum.

"Apakah kamu ingin mencari tahu informasi tentang Wedrick? Aku tidak terlalu banyak tahu tentangnya, aku hanya tahu kalau dia pemimpin anggota Wolfgang."

"Ya, sama sepertiku. Tapi temanku menduga ada suatu hubungan antara walikota Berta dengan kelompok Wolfgang. Jadi aku di sini untuk mencari tahunya."

"Semoga berhasil bro. Tapi aku sarankan kamu harus berhati-hati dengan Wolfgang itu. Aku sering mendengar kalau mereka sangat kejam dan bahkan berani membunuh orang yang bermasalah dengan mereka." Kata Albora menasehatiku.

"Ya, aku tahu itu. Aku akan berhati-hati dengan mereka."

"Oh, sepertinya petugas sudah datang."

Tepat setelah Albora mengatakan hal itu, seorang pria paruh baya datang memasuki ruangan.

"Maaf menunggu lama Tuan-Tuan."

"Tidak apa, lagi pula aku tidak terlalu terburu-buru." Kata Albora tersenyum ringan sambil melambaikan tangan.

"Baiklah, untuk mempersingkat waktu, bagaimana kalau kita langsung bicara tentang bisnis saja?" tanya pria paruh baya tersebut.

"Tidak masalah."

"Pertama, biarkan aku mengenalkan diri terlebih dahulu. Namaku adalah Alderick."

"Andika." Kataku sambil menjabat tangan pria paruh baya itu.

"Jadi, bisnis apa yang Tuan Andika ingin bicarakan dengan kami?"

Sepertinya giliranku yang pertama.

"Aku menginginkan informasi tentang Wedrick, pemimpin Wolfgang. Akan lebih baik jika Arcanus sudah memiliki informasi tentangnya." Kataku yang segera mengatakan apa yang ingin aku beli dari mereka.

Alderick terlihat ragu-ragu dengan permintaanku.

"Jika Anda mengetahuinya, beri tahu saja kepada temanku, itu akan memudahkan bisnis kita." Kata Albora yang menginterupsi keraguan Alderick.

Alderick tersenyum kecut dan berkata. "Bukan seperti itu, memang kami memiliki informasi tentang Wedrick, tapi harga untuk mereka sangat mahal. Itu di karenakan status Wedrick dan juga kekuatannya yang masih belum bisa di konfirmasi sampai sekarang."

Apakah Alderick ini tidak percaya kalau aku bisa membayar?

"Sebutkan saja harganya, dan aku akan membayarnya." Kataku dengan tegas.

"Baiklah kalau begitu." Alderick menganggukan kepalanya dan mulai menulis sesuatu di kertas yang telah di siapkan di atas meja.

Butuh beberapa waktu bagi Alderick untuk selesai menulis.

"Di dalam sini adalah informasi tentang target paling lengkap yang di miliki oleh kami. Harganya 300.000 koin emas."

Aku segera mengeluarkan tiga kantong berisi emas yang aku dapatkan dari menjual equipment set Oroboros Might.

"Masing-masing kantong berisi 100.000 koin emas. Tolong di hitung kembali." Kataku sambil memberikan kantong itu kepada Alderick.

"Tidak perlu untuk itu, kepercayaan antara klien dan penjual jasa adalah yang menjadi prioritas di dalam Arcanus." Alderick mengatakan itu sambil tersenyum dan mengambil kantong yang telah aku berikan.

Aku tidak repot-repot membaca kertas yang telah di berikan oleh Alderick, dan hanya memasukannya ke dalam inventory system milikku.

"Tujuanku sudah selesai di sini, bagaimana denganmu Albora?"

"Aku masih ada hal yang ingin aku beli dari Arcanus. Kalau kamu mau, kamu boleh pergi terlebih dahulu, jangan memikirkanku." Kata Albora sambil melambaikan tangan.

"Kalau begitu, aku pergi dulu. Masih ada beberapa hal yang perlu aku selesaikan."

"Ya. Semoga berhasil Bro."

Aku segera pergi meninggalkan perusahaan Arcanus untuk mencari Wedrick sesuai dari informasi yang baru saja aku terima.

***

Di dalam ruangan di perusahaan Arcanus, itu adalah ruangan yang sama yang Andika tempati sebelumnya.

"Tuan..."

"Kirim beberapa orangmu untuk menyelidiki pemuda itu. Cari tahu apa yang dia rencanakan dan siapa saja orang yang bersamanya. Aku juga ingin identitas aslinya." Albora segera memerintahkan Alderick untuk melakukan misi.

"Aku mengerti, dan untuk harganya?" Tanya Alderick dengan penuh senyum seorang pengusaha.

Albora segera mengeluarkan tiga kantong yang berukuran sama dengan yang Andika keluarkan sebelumnya.

"Kantong itu juga masing-masing berisi 100.000 koin emas."

"Oh, sepertinya Anda sangat menilai tinggi pemuda ini." Alderick terkejut menanggapi.

"Dia bukan pemuda biasa, bahkan Elisa tidak mampu menahannya untuk waktu lama dan sudah babak belur oleh pemuda itu."

"E-Elisa Wartfild?" Alderick semakin terkejut dengan tanggapan Albora.

"Ya."

"Ya tuhan, siapa sebenarnya pemuda ini? Dia bahkan mampu mengalahkan Elisa Wartfild, seorang ksatria yang memiliki kekuatan yang setara dengan Holy Maiden."

***

Aku segera menuju ke sebuah pub yang sesuai dengan informasi yang telah di berikan oleh Alderick. Menurut informasi tersebut, Wedrick sangat sering nongkrong di pub yang di maksud.

Itu tidak terlalu ramai ketika aku masuk ke dalam pub, jadi alu secara acak memilih kursi untuk duduk.

"Tolong satu gelas ale." Kataku kepada penjaga bar di pub itu.

Penjaga bar hanya menganggukan kepalanya dan mulai menyiapkan pesananku.

Satu gelas ale sudah siap di meja, sekarang tinggal bagiku untuk menunggu kedatangan Wedrick.

Aku sudah menghabiskan tiga gelas ale selama ini, dan waktu sudah mulai gelap, namun sayang sekali, sepertinya Wedrick tidak muncul hari ini. Waktuku terbuang sia-sia hanya dengan menunggunya di pub.

Yah... tidak ada gunanya lagi aku menunggu di sini, pikirku.

Aku segera membayar tab tagihanku kepada penjaga bar, dan pergi dari pub itu. Karena waktu sudah malam, aku berencana untuk mencari sebuah penginapan untuk istirahat dan melanjutkan penyelidikan besok.

Setelah bertanya kepada beberapa pejalan kaki yang lewat, akhirnya aku menemukan sebuah penginapan yang harganya relatif murah. Untuk saat ini, aku harus menghemat pengeluaranku. Dunia ini berbeda dari game Undertale yang dapat dengan mudah mendapatkan uang melalui membunuh monster yang ada. Di dunia ini aku harus menjual beberapa equipment atau item yang aku miliki untuk mendapatkan uang, jika semua itu sudah habis, maka aku tidak akan mendapatkan banyak uang lagi.