webnovel

Aku dan Kau "bukan kita"

Aku tidak ingin menjadi jalan raya,yang kau lewati setiap hari tanpa mau kau singgahi. Aku juga tidak mau menjadi sebuah cafe yang kau singgahi saat sunyi dan kau tinggalkan saat semua seakan membaik. Tapi izinkan aku menjadi rumah bagi mu,tempat kau pulang dari lelah nya kau berpetualang di luar sana. Walau rumah tak selalu hangat, setidaknya rumah tak akan pernah berpindah,tapi ingat rumah bisa roboh dan rusak karna sering tidak di pedulikan. Karna menjatuhkan hati ini pada mu bukan lah ingin ku. Perihal alasan mengapa aku menjatuhkan nya padamu,aku tak punya alasan yang tepat untuk itu. Tapi mungkin karna saat bersama mu aku merasakan perasaan yang berbeda,perasaan yang belum pernah ku rasakan di manusia lain. **** Apa yang akan terjadi saat nyaman mampu menciptakan rasa dan seolah ingin menjadikan nya nyata,tapi dia tak kunjung merasakan cinta

Soneta_Sitohang · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
108 Chs

cemburu

Pagi ini terasa hangat, sehangat kabar yang di bawa oleh Lala, Lala memberi tahukan pada temen temannya bahwa tim yang menang basket kemarin akan bertanding lagi di tempat kemaren tapi dengan lawan baru, kabarnya lawan mereka kali ini lebih berat dari sebelumnya.

skil main basketnya yang udah bisa di bilang di atas rata rata.

"Pokoknya kita harus nonton mereka lagi sore ini ya guys" ucap Lala semangat

"Pastinya dong" ucap Acha tak kala semangat.

"Yahhh hari ini gue gak bisa, gue mau ke rumah Tante gue karna kemarin Tante gue habis melahirkan, kalian berdua aja deh" ucap Diana pasrah

"Yahhhhh, tapi gak papa deh Cha kita berdua aja, lo gak usah naik ojol nanti sore biar gue jemput" ucap Lala

"Ok"

Hari ini terasa singkat sekali dan cukup melelah kan karna hari ini kelas Acha tidak ada free les, akhirnya bel pulang sekolah yang di tunggu tunggu pun membunyikan senandung nya.

"Cha, Abang lo ngechat gue katanya lo jangan pulang naik ojol, bang Nathan mau jemput" ucap Lala yang baru saja membuka HP-nya

"Iya ini gue mau ke gerbang kok" jawab Acha yang sedang merapikan buku bukunya

"Jangan lupa ya nanti jam 4, lo langsung siap siap gue males nunggu" ucap Lala

"Iya Lala tralala" ucap Acha sambil berjalan meninggalkan kelas

Matahari terasa sangat terik di jam pulang sekolah, keringat yang menempel pun membuat badan Acha terasa lengket, maka dari itu Acha memutuskan untuk langsung mandi sesampainya ia di rumah, setelah selesai mandi Acha mulai memilih milih baju yang akan ia pakai untuk menonton pertandingan basket hari ini

"ya secara kan gue bakal ketemu Ringgo harus cantik dong" ucap Acha tanpa sadar saat sedang asik memilih baju

Karna terlalu sibuk milih baju, sampe sampe  Acha lupa bahwa ia belom makan siang dan tentu hal itu membuat mamanya yang super rempong langsung menjerit memanggilnya dari bawah untuk menyuruh Acha turun untuk makan.

"Achaaaaaaaaa, kamu belom makan siang ya, ayo turun makan dulu"

"Iya maaa"

Acha pun langsung turun untuk makan sebelum mamanya naik ke atas dan ceramahinya seperti Mama Dedeh.

"Achaaaaaaaaa" panggil Lala dari halaman rumah acha

"Bentar laaa, masuk dulu" jawab Acha sedikit berteriak

"Kalian mau kemana la" tanya mama pada Lala yang sudah masuk ke rumah Acha

"Mau nonton basket Tante" jawab Lala santai

"Basket, sejak kapan Acha mau nonton basket?" mama Acha mengerutkan dahinya

"Gak tau tente abis nonton basket kemarin Acha jadi suka basket kali" jawab Lala

Gak lama kemudian Acha turun dari kamar mengenakan jeans berwarna hitam dan baju berwarna senada dengan jeans nya, pakaian hitam yang ia kenakan bukan kerena ia sedang galau dan patah hati tapi karena ia nyaman menggunakan pakaian ini, karena menurut Acha kenyamanan adalah hal yang paling penting

"Ma aku pergi nonton basket dulu ya" ucap Acha meminta izin

"Kenapa kamu jadi suka nonton basket sekarang" tanya mama Acha heran

"Emmmm gak tau ternyata basket seru juga kok" bucap Acha mencari jawaban,agar dia tidak ketauan bahwa sebenarnya ia hanya ingin melihat Ringgo yang belakangan ini sudah berhasil mencuri perhatian Acha

"Yaudah kalo gitu kita langsung pergi ya ma,dada" ucapkan Acha sambil melambaikan tangan.

"Kita pergi dulu Tante" Lala juga berpamitan

"Iya"

       ....

Setelah sampai di tempat tujuan, mereka dihadapkan pada lapangan yang sudah di padati penonton sehingga mereka sedikit kesusahan untuk nonton dan mencari sosok yang ingin mereka lihat, siapa lagi kalau bukan Ringgo si pemain basket yang mempesona.

"Makanya jadi orang itu tinggi biar gampang kalo mau nonton basket" ucap cowok di samping Acha dan ternyata cowok itu adalah Niko temen sebangkunya

"Ngapain lo di sini?" tanya acha heran seteleh menyadari keberadaan Niko.

"Pertanyaan lo gak berbobot banget,ya nonton basket lah" ucap Niko santai

Setelah itu tiba tiba beberapa cewek yang ada di depan Acha pergi, sehingga Acha lebih leluasa untuk meliat Ringgo,

Acha tidak menyadari bahwa dari tadi Niko melihat ekspresi nya saat Ringgo masukan bola ke ring berulang kali

"Lo suka ya sama Ringgo? gue kasi tau nih ya dia gak suka sama cewek galak kaya lo." ucap niko tanpa merasa bersalah

"Apa lo bilang" ucap Acha sedikit teriak karena Niko sudah pergi dari samping nya.

"Berantem mulu sama Niko awas nanti jodoh" goda Lala yang dari tadi menyaksikan perdebatan Acha dan Niko.

"Dihhhh ga mau gue punya jodoh bermutut pedas kaya dia"

"Tapi tau ga Cha, kemaren gue liat Niko kalo lagi sama orang lain sok cool gitu loh,beda kalo lagi berantem sama lo"

"Punya ke pribadi ganda mungkin, tapi gue sih bodo amat, mau dia punya banyak kepribadian pun ga ada urusannya sama gue"

Pertandingan selesai!!

Pertandingan kali ini tim Ringgo kalah,tapi tidak ada sedikit pun wajah Acha memperlihatkan kekecewaan, untuk Acha ga penting Ringgo kalah atau menang yang penting Ringgo ada dan bisa di liat secara geratis itu udah lebih dari cukup untuknya.

Matahari mulai lelah bersinar seharian,hingga langit mulai tampak hitam dan hampir gelap, Acha dan Lala memutuskan untuk pulang.

Tetapi perjalanan mereka tidak berjalan mulus seperti yang di harapkan, motor Lala mogok.

Lala Memeng sangat jarang mengecek kondisi motornya

"Aduh Cha gimana dong ini, gue gak tau lagi cara benerin motor" ucap Lala panik

"Gimana ya, apa lagi gue mana gue tau soal mesin" ucap Acha yang juga mulai panik

"Coba lo telfon bang Nathan untuk jemput kita ke sini pasti dia tau dong soal motor" ucap Lala

"Yaaaa hp gue mati batrenya abis la, gimana dong" ucap Acha saat melihat ke layar hp nya yang hitam tak menunjukkan apa pun

Selang  beberapa menit keajaiban pun datang ada sebuah motor hitam yang berhenti di depan motor Lala,dan pengendara motor itu adalah Ringgo , sangat tidak di duga Ringgo datang di saat yang tepat

"Kalian kenapa" ucap Ringgo setelah melepas helm nya

Saat itu Acha sangat senang karna Ringgo tiba tiba berhenti dan ingin membantu mereka, tapi seketika senyum Acha hilang, saat melihat, ada cewek yang di bonceng oleh Ringgo dan cewek itu ternyata adalah Manda temennya Ringgo dan Niko. entah apa yang ada di pikiran Acha saat ini sehingga senyumnya tiba tiba hilang

"Motor gue mogok nih, lo bisa benerin gak" ucap Lala meminta bantuan.

"Coba gue lihat dulu dehkayanya gue bisa benerin sih, gue juga ada bawa alat buat benerinnya" ucap Ringgo yang mulai melihat lihat motor Lala

Setelah Ringgo mengotak atik motor Lala beberapa menit, akhirnya motor Lala udah biasa nyala dan sembuh dari pingsan nya. Lala tersenyum senang saat motornya sudah bisa menyala, mereka masih beruntung hari ini

"Makasih ya" ucap Lala pada Ringgo sambil tersenyum tipis

"Iya" jawab Ringgo singkat

Acha tidak memperdulikan dialog antara Ringgo dan Lala, ia hanya fokus menatap cewek berbaju pink yang dari tadi berdiri di samping motor Ringgo tanpa suara, yang tak lain adalah Amanda.

"dari tampangnya Manda emang lebih cantik sih dari gue, terus kayanya dia juga pinter ga kaya gue," ucap Acha dalam hati

"Yaudah kita duluan ya" ucap Ringgo dan melajukan motornya dari tempat ini

"Cha, kok lo diem aja sih dari tadi, bukanya lo suka sama Ringgo ya?" tanya Lala heran melihat tingkah sahabatnya

"Haaaa gue suka sama Ringgo? ya enggak lah kan dia udah punya pacar" ucap Acha sok jutek

"lo cemburu ya, yang tadi belom tentu pacarnya kali cha" ucap Lala sambil tertawa kecil

"Bodo amat mau itu pacarnya kek mau enggak kek bukan urusan gue" ucap Acha yang tampaknya sedikit kesal 

" Lo emang aneh Cha, kadang bisa suka banget sama orang kadang berubah,tapi ini sebenernya karna lo cemburu aja sih" ucap Lala yang sok tau,yahhh walaupun itu Memeng bener

"Udah ah yuk pulang nanti kemaleman" ucap Acha yang sudah duduk di tas motor