webnovel

WIDOW Hidup Kelam Di Suatu Wilayah Kota

Menyisakan luka didalam jiwa karena Cinta yang tidak seindah harapannya, membuat Alinda menjadi seorang perempuan yang selalu dianggap hina oleh semua orang. Terlebih lagi karena pergaulannya yang salah pun semakin membuat dirinya menjadi seorang perempuan yang liar dan binal. Bagi Alinda menangis adalah suatu kenistaan yang tidak akan dia lakukan , karena tekad dan keinginannya yang kuat telah menjadikan Alinda sebagai perempuan yang dewasa sebelum waktunya. Perjalanan hidup yang penuh dengan sandiwara membuat Alinda semakin kehilangan tempat bernaung dan kasih sayang yang selalu dia rindukan. Hingga akhirnya, penantian Alinda pun tercapai setelah dia harus melewati seribu mata lelaki yang penuh dengan misteri. Alinda semakin yakin bahwa dirinya telah berubah karena kenyataan. Namun, Apakah Alinda akan menetapkan cintanya ? atau Alinda terus berkelana dengan cintanya ? mohon kawan kawan tidak lupa memberikan ulasan , saran dan kritiknya ya... agar saya bisa lebih baik lagi dalam menulis dan bercerita..(◍•ᴗ•◍) Terima kasih , Salam hormat selalu penuh cinta dari saya. Chandrawati.

Chandrawati · สมัยใหม่
Not enough ratings
305 Chs

*) Aku Ingin Jawabannya

Besok adalah hari terakhir pembuktian Jo kepadaku tentang perihal Marco , Terasa ada yang aneh kini pada diriku , karena aku merasa kan tidak sepenasaran dahulu ketika aku kehilangan Marco , jiwa ini rasanya seperti menggebu gebu untuk mengetahui kabar berita tentang Marco , namun kini aku merasa santai dan sudah mulai merelakan kepergian Marco .

Apakah karena aku sudah menentukan pilihan ku dan menatap masa depan ku bersama Jo .

" Alin , kamu jangan pergi kemana mana ya ... tunggu aku di rumah , dan berikan aku yang terbaik dari mu , karena aku akan menghabisi diri mu malam ini ."

Jo , mengejutkan diriku , yang sedang berdiri diatas balkon kamar ku , menikmati suasana pagi hari ini . Dia merangkul diriku dari belakang dan mencium kepalaku , rasanya bahagia sekali kini hari hari ku ada di sisi Jo , karena aku merasa memiliki pelindung untuk diriku , seandainya waktu bisa di ulang kembali aku ingin mengenalkan Jo kepada Bapak dan Ibu ku , juga aku ingin menutup mulut Kak Gatot yang suka sekali menjelek-jelekkan diriku . Biar seisi dunia tau bahwa aku mempunyai jodoh seorang laki laki yang sangat di hormati dan mempunyai masa depan yang terjamin .

Jika mengingat ngingat masa lalu , sakit rasa hati ini tidak bisa diungkapkan lagi , aku seperti ini bukan karena keinginan ku , sejujurnya merekalah yang membuat ku menjadi seperti ini , namun sekarang tidak perlu disesali lagi karena aku sudah melangkah dengan pasti dan mencari jalan hidupku sendiri .

Mulai detik ini aku akan menatap masa depan ku dan hari hari ku bersama dengan Jo .

" Jam berapa kamu pulang , jangan terlalu lama , aku takut nanti aku sudah mengantuk dan tidur duluan sebelum kamu pulang ... "

Aku membalikan tubuhku dan berkata dengan manja kepada Jo .

" Waah aku senang mendengar perkataan mu , rasanya aku adalah pria paling beruntung karena memliki istri yang selalu merindukan suaminya ."

Jo , membalas perkataan ku dengan mencium kening ku dan membelai belai manja kepalaku .

Pandangan matanya sangat meneduhkan hati ku , aku berharap semoga Jo benar benar menjaga cinta yang kuberikan kepadanya ini .

" Minggu ini aku mau ambil cuti , aku mau ajak kamu jalan jalan kemana kamu mau , aku mau kamu cepat memberikan keturunan untuk ku ."

Terbelalak mata ku ini setelah mendengar kata-kata yang di ucapkan oleh Jo kepadaku , Aku tidak pernah menyangka jika Jo akan berpikiran secepat itu , aku masih terlalu kecil untuk memberikan Anak untuk nya .

" Jo , Bukannya aku tidak mau memberikan keturunan tapi aku masih terlalu kecil , dan aku masih terlalu muda untuk menjadi seorang Ibu ...!"

Aku berusaha untuk berkata dengan pelan-pelan kepada Jo , agar dia mau mengerti dan memahami posisiku saat ini , aku akan memberikan keturunan nya kepadanya tetapi tidak untuk saat ini .

Wajah Jo agak sedikit marah setelah mendengar kata kata dari ku , aku menjadi merasa bersalah kepadanya , karena memang wajar jika seorang pria meminta keturunan dari seorang wanita yang dia cintai . Tetapi saat ini aku berumur belum 18 tahun dan satu keberanian dari ku adalah menerima Jo sebagai suami ku .

Jo , mulai memukul mukul pagar balkon ini , tanda dia mulai merasa tidak senang atas sikap ku ini .

" Jo , aku harap kamu mengerti bahwa kehamilan untuk wanita di usia muda adalah sangat rentan ."

Aku mencoba membujuk Jo , dengan memeluk tubuhnya , karena aku tidak berani melihat wajah nya yang mulai merasa marah atas penolakan diriku ini .

Jo , memegang kedua pundak ku , ditegapkannya diriku untuk menghadap kepadanya , dia ingin agar aku melihat wajahnya hingga mataku bisa menatap matanya secara langsung .

" Alin , kamu jangan berkata seperti itu kepadaku tolonglah kamu juga mengerti diriku , aku akan menjaga mu dan rawat dirimu , semua Dokter yang termahal sekali pun bisa aku bayar untuk menjaga kesehatan mu , jangan pernah ragukan kesungguhan ku untuk menjadi suami mu dan bapak dari anak anak mu , jangan pernah kamu bilang wanita itu rentan jika hamil muda , jaman dulu saja , perempuan itu bisa menikah umur 14 tahun dan mempunyai banyak anak di umur 20 thn . mereka semua sehat sehat dan tanpa kekurangan sesuatu apapun !"

Kata kata yang bernada emosi mulai keluar dari mulut Jo , dan dia benar benar marah juga kecewa atas sikap ku ini . Aku menjadi serba salah dan semakin merasa sedih melihat Jo yang seperti ini .

" Jo , pergilah dulu , nanti kamu terlambat , masalah ini kita bisa bicarakan lagi nanti , jangan membuat keadaan saat ini menjadi penuh kebencian karena sikap egois kita masing masing ."

Aku melepaskan kedua tangan Jo yang memegang pundak ku , walau aku tahu Jo kecewa atau marah kepada ku , namun aku akan tetap berusaha agar dia mau mengerti dan memahami ku yang masih tergolong di bawah umur ini .

Jo segera menarik tangan ku , karena aku berusaha untuk meninggalkan diri nya di balkon , aku merasa sudah tidak ada yang perlu di perdebatkan lagi antara aku dan dirinya jika tentang masalah Anak ini .

" Ok , masalah pembicaraan ini , aku akan tunda karena aku harus menyelesaikan tugas ku , aku akan berusaha pulang secepat nya dan aku harap kamu sudah mempersiapkan segalanya saat aku pulang nanti , jangan buat aku kecewa , karena dirimu yang saat ini semua adalah milik ku ."

Jo , dengan cepat menghentikan langkah ku memakai kata kata yang dia ucapkan kepada ku , namun kata kata itu membuat ku semakin menjadi serba salah dan membuat diri ku semakin terpojok .

Aku merasa aku lah yang menjadi salah dalam masalah ini , padahal ini adalah kesalahannya karena dia meminta yang seharusnya belum boleh diminta karena dia dan diriku masih dalam hitungan bulan .

Kini setiap Jo akan pergi tugas meninggalkan ku , dia akan memberikan ciuman nya pada keningku , kedua pipi ku lalu terakhir pada bibir ku .

Saat ini aku merasa enggan untuk menerima ciuman itu darinya , karena aku menjadi sedikit emosi karena kata kata terakhir yang dia ucapkan kepadaku barusan .

Setelah memberikan ciumannya kepadaku , Jo pun melangkah pergi meninggalkan kamar ini dan diriku sendiri disini . Biasa nya jika Jo pergi aku akan bergelayut manja kepadanya walaupun itu hanya 5 menit tetapi membuat hatiku merasa bahagia dan berbunga bunga . Tetapi hari ini , Jo memberikan ku PR pikiran untuk sebuah jawaban yang akan di minta saat dia pulang nanti .

Ku bantingkan tubuh ini di atas kasur , dan ku tutup wajah ku dengan bantal ini , karena aku merasa lebih baik aku mati saja dari pada aku harus masuk kedalam lumpur kehidupan yang akan menjerat langkah ku .

Dalam dekapan bantal ini aku pun bertanya dalam hati ...

" Apakah aku harus memberikan anak untuk Jo ?"

========== >>>>>