"Richo."
.....
Tatapan mata mereka saling mengunci, Freya apa sedang bermimpi? Apa itu sebuah kebetulan juga mereka bertemu? Seperti Freya bertemu dengan Mattaeo juga. Apa mereka di takdirkan di acara itu juga.
"Dia calon tunangannya, loh." Matt berbisik memberitahu. Freya menoleh ragu dengan alis yang menaut.
"Maksudnya ..., cowok itu?" Telunjuk Freya mengapung tepat pada sosok yang sangat dia kenal. Mattaeo terlihat mengangguk mantap.
"Gue tau dari foto undangan itu, orang tua gue yang nunjukkin." Jelas Mattaeo.
Freya merasakan banyak pertanyaan di benaknya sekarang. Langkah kaki itu menuju ke arah Freya dan Mattaeo dengan gusar, seperti ragu dan merasa ketakutan.
"Freya, aku ..."
"Ga ada yang harus di ucapin. Selamat. Semoga kalian bisa jadi pasangan yang langgeng."
Mattaeo tersenyum manis. "Selamat, ya." Walau cowok itu tidak mengenalnya namun tetap saja Matt bersikap sopan dan menghargai.
"Freya, aku mohon dengerin dulu."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com