Alby masih dengan pendirian nya yang tak mau keluar kamar dahulu, sedangkan Qiran bersikukuh ingin Alby keluar dulu dari kamar, karena hendak memakai baju. Mereka saling mempertahankan diri masing-masing, karena tidak mau keluar kamar, baik Alby maupun Qiran.
"Kalau lama-kelamaan begini terus, bisa-bisa aku masuk angin. Mana suhu AC-nya tinggi lagi. Baik lah, dia tidak mau keluar, aku akan mengeluarkan jurus jitu agar dia sendiri yang keluar tanpa paksaan!" kata Qiran dalam hatinya.
"Kamu yakin gak mau keluar kamar?" kata Qiran menyeringai. Ia begitu yakin dengan ide yang akan dilakukan nya.
"Tidak! Aku kan yang punya kamar ini, jadi aku bebas mau apa aja terserah aku!" kata Alby sumringah. Alby malah duduk di tepi ranjang menghadap Qiran yang sedang berdiri dan masih menggunakan handuk milik Alby.
"Baik lah, kalau memang kamu tidak mau keluar, aku dibaju di depan kamu saja, biar kamu puas!" kata Qiran dengan PEDEnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com