webnovel

SHEILA : Skate Love

Author: Fenichaan
วัยรุ่น
Completed · 118.8K Views
  • 321 Chs
    Content
  • 5.0
    26 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Tags
2 tags
Chapter 1PROLOG (Permintaan Untuk Menikah)

Pagi hari tiba. Sinar mentari menerobos masuk ke dalam sela-sela jendela kamar milik Sheila.

Pagi ini Sheila akan mengantar pernikahan kakak sepupunya. Satu-satunya saudara yang ia miliki di dunia ini, dan orang itulah yang paling dekat dengan dirinya.

Sheila sudah rapi dengan balutan dress berwarna salem yang terbuat dari kain brukat dan berkombinasi dengan hiasan cantik dari katun Jepang.

Wajahnya terlihat cantik dengan dandanan sederhana dan rambut yang digelung, menjadikan Sheila terlihat lebih anggun dari biasanya.

"She."

Pintu terbuka. Menampilkan seorang laki-laki tampan yang sudah memakai tuxedo hitam lengkap dengan dasi berbentuk pita di bagian lehernya.

"Lo kenapa? Kok belum keluar?," tanya laki-laki itu sambil berjalan mendekati Sheila yang tengah duduk di depan meja riasnya.

"Gue sedih. Kenapa lo harus nikah secepat ini?," ungkap Sheila dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Emang kenapa? Gue udah merasa mampu buat nikah, makanya gue nggak mau undur pernikahan ini."

"Iya. Tapi nanti gue sama siapa? Gue itu ke sini karena pengen tinggal sama lo, cuma lo yang bisa ngerti keadaan gue." Suara Sheila terdengar lirih, hingga ia tak mampu lagi menahan air mata yang sedari tadi sudah siap untuk keluar.

"Lo tenang aja. Lo boleh tinggal di sini, tanpa takut di usir. Karena rumah ini punya gue."

"Bukan itu maksud gue. Kalo lo nikah, gue ngapain di sini? Sendiri, nggak ada temen, kesepian."

"Siapa bilang lo kesepian? Di sini ada si mbak. Lo jangan manja deh, mending sekarang lo siap-siap, kita udah mau pergi."

Sheila memanyunkan bibir dan menatap kepergian kakak sepupunya.

"Huh.. Lagi-lagi gue sendiri."

***

Rombongan pengantin pria sudah sampai di pelataran tempat acara pernikahan akan dimulai.

Sheila berdiri di samping kakak sepupunya sebari membawa beberapa hadiah yang akan diberikan kepada calon istri kakaknya itu.

"Hai. Kita ketemu lagi,"

Tubuh Sheila meremang. Suara itu terdengar tepat dari belakang tubuhnya. Napasnya terasa menghunus ke dalam ceruk leher Sheila.

"Suara siapa, tuh? Masa iya siang-siang ada setan," batin Sheila.

"Sheila, lo lupa sama gue?"

"Astaga!"

Hampir saja gadis itu terjungkal. Wajah menjengkelkan dari laki-laki yang saat ini ada di hadapannya membuat Sheila langsung mengusap dada.

"Ngapain lo di sini?," tanya Sheila galak.

"Aa kan temennya kakak sepupu kamu. Udah pasti ada di sini dong," jawab laki-laki tersebut dengan cengiran lebar dan kedua alis yang digerakan secara bergantian.

"Mending lo minggir! Muka lo ngerusak mood gue!"

"Gak mau. Aa mau di sini aja, di samping Neng Sheila."

Sheila memutar bola matanya jengah. Ia meremas dress nya sendiri untuk menyalurkan rasa kesalnya.

"Untuk rombongan laki-laki dipersilakan memasuki pelataran."

Sheila menghela napas pelan. Interupsi dari moderator acara sudah terdengar, ia tidak boleh merusak riasan wajahnya yang sudah di tata secantik mungkin.

"Neng, berat ya? Mau Aa bawain nggak?"

"Gak! Mending lo diem."

Sebisa mungkin Sheila memberi senyuman indah ke semua orang, meski hatinya sedang merasa dingkol saat ini.

"Aduh, kok kaki gue nggak bisa ngelangkah, sih?"

"Ini kenapa? Kayak ada yang nginjek," Sheila berusaha melangkahkan kakinya. Tapi terasa sangat sulit dan berat sekali.

"Anjir! Cowok sialan, ternyata dia nginjek sepatu gue," batinnya.

"Heh, cowok jelek!"

"Ya, Neng? Neng manggil Aa?"

"Ngerasa jelek juga, lo. Mending lo angkat kaki lo, gue susah jalan,"

"Ya ampun. Iya, Neng, maaf. Aa Ilham nggak sengaja," Ilham melepas injakan kakinya di sepatu milik Sheila.

"Mending lo diem. Lo bukan keluarga dari rombongan mempelai laki-laki."

Sheila berlalu. Meninggalkan Ilham yang masih berdiri tegak sebari menatap wajah cantik Sheila yang berhasil membuat hatinya jedag jedug.

"Baru kali ini seorang Ilham di cuekin cewek."

***

Acara ijab kabul telah selesai. Kini saatnya para tamu menikmati hidangan yang sudah di sediakan.

"Dari tadi kek, gue udah laper banget," gumam Sheila sebari mengambil piring yang telah di sediakan.

"Halo, Neng,"

Sheila memejamkan kedua matanya. Meredam emosi yang mungkin akan meledak sesaat lagi.

"Kenapa, sih?" tanya Sheila sewot.

"Kenapa apanya?," tanya Ilham.

"Kenapa lo ada di mana-mana? Mood gue rusak kalo liat muka lo!."

"Ah, Neng Sheila becanda nih. Belum ada cewek yang mood nya langsung rusak kalo liat wajah Aa. Yang ada nih ya, wajah Aa Ilham ini bisa bikin mood para cewek jadi bagus."

"Hueeekkk.. Gue enek dengernya," sahut Sheila sebari berekspresi jijik dan ingin muntah.

"Mbak, kalo mau muntah jangan di sini dong. Kita mau makan, nih."

"Eh, maaf Mbak. Saya gak sengaja," sahut Sheila tidak enak. Ia lupa kalau saat ini dirinya sedang berada di stand makanan.

"Ini semua gara-gara lo!"

"Eh, Neng. Neng Sheila!."

Ilham berlari mengejar Sheila yang pergi begitu saja.

"Dia kemana, sih? Kok perginya cepet banget. Padahal gue punya niat baik sama dia."

"Punya niat baik apa lo sama gue?," tanya Sheila yang muncul dari arah belakang.

"Neng Sheila? Aa cari ke mana-mana, taunya kita selalu deket."

"Gak usah banyak omong. Tadi lo bilang, kalau lo punya niat baik sama gue. Apa? Lo mau minta maaf sama gue? Udah sadar lo?," tanya Sheila beruntun, dengan ekspresi wajah menantang sekaligus meremehkan.

"Aa punya niat baik, karena Aa mau ngelamar Neng buat jadi ibu dari anak-anak Aa."

***

"Gak! Gue gak mau!"

"Ayolah, Neng. Bentar aja, ya. Lima menit, Aa janji cuma lima menit"

"Ogah! Udah cukup lo bikin mood gue rusak hari ini. Gue gak mau berurusan lagi sama lo!"

"Ah, Neng Sheila. Aa janji deh, cuma bentar," teriak Ilham dari jarak yang lumayan jauh.

Sheila tidak peduli. Ia sudah dibuat malu oleh laki-laki itu.

"Dasar cowok sinting! Dia udah bikin muka gue ilang di depan orang-orang. Ngapain juga dia bilang ke penghulu mau nikahin gue hari ini. Dasar cowok gila!."

Sheila berjalan sebari mengomel. Ia menjauh dari tempat pernikahan kakak sepupunya itu. Terlebih, ia mencoba menjauh dari laki-laki yang bernama Ilham.

Laki-laki menyebalkan yang ia temui di acara perayaan kelulusan kakak sepupunya, kini menjadi bumeran tersendiri untuk Sheila.

"Kenapa sih, gue harus ketemu sama cowok kayak dia? Hidup gue udah terlalu ribet, sekarang dia dateng dan nambah beban dalam hidup gue," Sheila bermonolog. Ia duduk di atas kursi panjang yang berada di bawah pohon mangga yang rindang.

"Oh iya, ini kan kebun stroberi. Kayaknya asyik kalau gue jalan-jalan," ia beranjak dan berjalan menuju kebun stroberi yang terletak tidak jauh dari pohon mangga yang tadi ia tempati.

"Kota Bandung emang ajip. Dingin banget suasana di sini," gumamnya.

Sheila menarik napas dalam-dalam sebari memejamkan kedua mata. Sudah lama ia tidak menikmati udara sesejuk ini.

"Kalo tau gini, mungkin udah lama gue tinggal di Bandung."

"Kenapa gue jadi pengen punya pacar orang sini, ya?"

"ALHAMDULILLAH! Akhirnya Neng Sheila sadar dan pengen punya jodoh orang sini!"

Sheila terperanjat. Pekikan suara dari laki-laki yang ia benci tiba-tiba terdengar dari belakang tubuhnya.

"Nagapin lo di sini?" tanya Sheila galak.

"Neng, Aa Ilham ini asli Bandung. Punya perkebunan teh dan juga rumahnya deket sama tempat wisata. Jadi Neng Sheila bisa pergi wisata tiap hari, mau tiap jam juga nggak apa-apa. Atau, mau tiap malem sebari bulan madu sama Aa juga boleh. Kita produksi anak sebanyak-banyaknya!."

You May Also Like

PROMISE (a way to find a love)

"Aku tidak akan meninggalkan mu." Aku janji pada adikku, tapi aku tidak menepatinya. Ketika seorang William Alexander, pria sempurna yang memiliki sebuah rahasia besar dimasa lalu, seorang anak adopsi yang meninggalkan adiknya untuk menggantikan posisi seorang pewaris kerajaan bisnis yang memiliki kebutuhan khusus. William harus menepati janjinya untuk setia dan menuruti apapun permintaan dari ayah angkatnya Jackson Alexander, pengusaha kaya yang ambisius dan berhati dingin agar Jackson mempertemukannya dengan adiknya kembali. Suatu ketika Jackson memintanya kembali ke negara asalnya, untuk menjadi seorang gubernur agar memudahkannya melakukan pembangunan real estate, untuk itu ia harus menikahi seorang wanita, Rose gadis berumur dua puluh tiga tahun, seorang superstar yang di cintai seluruh masyarakat yang ternyata adalah kekasih dari adik kandungnya sendiri yaitu Rayhan Adamson yang telah tumbuh menjadi seorang produser musik yang terkenal tanpa William ketahui, ia hanya ingin segera bertemu dengan adiknya seperti apa yang dijanjikan oleh Jackson jika ia berhasil menjadi seorang gubernur dan mendapatkan ijin pembangunan maka Jackson akan mempertemukannya dengan Rayhan adiknya. Akankah William akan dapat kembali bertemu dengan Rayhan, menebus dosanya yang telah meninggalkan Rayhan saat ia masih berusia tujuh tahun dan mendapatkan cintanya yang perlahan tumbuh tanpa disadarinya kepada Rose? *** hi, terimakasih karena sudah membaca novel buatan ku Aku akan sangat menghargai setiap review serta komen yang kalian berikan. Kalian bisa menghubungi ku di : lmarlina8889@gmail.com

mrlyn · วัยรุ่น
4.9
450 Chs

Queen Of Mafia

Vol. 2 NADI : The Rhythm of Love From a Cold Heart (187-sekarang) Jadwal Update : Senin 5 tahun lamanya, Dimas Lawrence jatuh dalam keadaan koma. Suatu hari dia terbangun begitu tiba-tiba tanpa ada yang menduganya. Itu sebuah keajaiban di atas segala ketidakmungkinan. Namun, keajaiban tersebut justru memberikan luka baru untuk orang lain yang selama ini menantikannya. Dimas sudah terbangun dari tidur panjangnya. Tapi, dia melupakan segala hal. Ingatannya hanya sampai pada nama, keluarga, dan kepintarannya. Segala penderitaan yang dia lalui bersama seseorang, telah dia lupakan untuk kesekian kalinya. Natalie Jhonson, gadis malang yang mendampingi Dimas selama lima tahun terakhir dengan penuh kesabaran dan harapan bahwa pria itu akan bangun suatu hari nanti. Akhirnya, harapannya terwujud. Sayang seribu sayang, Dimas bangun dari koma hanya untuk melupakan segalanya termasuk kisah cinta mereka. Natalie marah, bingung, dan sedih karena dilupakan dengan begitu mudahnya. Dimas bahkan menanyakan identitas dirinya saat melihat Natalie menangis untuknya ketika pria itu terbangun dari koma. Dimas tak mengenal siapapun. Sifatnya bukan lagi Dimas yang penakut dan idiot. Dia layaknya seorang Tuan Muda dari keluarga bergengsi. Sikapnya yang dingin dan acuh tak acuh terhadap reaksi orang-orang memberikan perasaan asing tersendiri pada Natalie. Hal pertama yang Dimas cari yaitu ayahnya, Christian Lawrence, yang dulu membuangnya di jalanan layaknya sampah yang manis sepah dibuang. Dia tak mengingat Natalie, pujaan hatinya. Yang dia ingat justru bajingan yang membuangnya, tapi begitu dia hormati seolah Christian tidak melakukan hal apapun yang merugikannya. "Begitu mudahnya kamu melupakanku. Apa kamu sangat senang mempermainkan rasa cinta ini layaknya sesuatu yang tak berharga?" - Natalie Jhonson "Aku sudah berkali-kali mencoba mengingat. Tapi, aku masih tak tahu siapa dirimu. Siapa kalian yang mengatakan bahwa aku orang terdekat kalian?! Aku bahkan meragukan apa kalian cuma bermimpi saja selama ini!" - Dimas Lawrence *** Vol. 1 Queen Of Mafia (1-185) Black Angel, nama Organisasi Mafia yang bergerak dalam dunia bisnis dengan menawarkan jasa bodyguard dengan bayaran puluhan hingga ratusan juta rupiah. Pemimpin Black Angel mempunyai seorang putri yang dia sembunyikan dengan rapat di rumahnya tanpa memberikan izin publik untuk mengetahui informasi sedikitpun. Lalu, bagaimana jika putri yang selama ini disembunyikan oleh Pemimpin Black Angel melangkah keluar dari sangkar emas yang mengurungnya? Tentu saja banyak pihak yang terkejut, terutama para siswa-siswi SMA Merpati. Dirandra Angelina, Putri dari Pemimpin Black Angel yang selama ini disembunyikan akhirnya terungkap ke publik. Sikapnya yang angkuh, kasar, dan sombong membuatnya terlibat konflik dengan seseorang. Di hari pertamanya, dia melempar bola ke wajah seorang pria yang tentunya membuat kesan buruk untuk dirinya sendiri. Azkara Ranendra, pria yang memiliki fobia perempuan dan akan muntah-muntah jika bersentuhan dengan perempuan adalah pria yang terlibat konflik dengan Dira. Tindakan tak masuk akal Azka pada Dira membuatnya berada dalam masalah.

LidiaCntys10 · วัยรุ่น
5.0
314 Chs
Table of Contents
Volume 1

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest
cigus7
cigus7Lv1

SUPPORT