webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · วัยรุ่น
Not enough ratings
321 Chs

Mencurigai Sheila

"Gue nggak nyangka kalau lo punya hati seluas ini"

"Mau gimana lagi? Semuanya udah berlalu. Lagian ini juga salah gue"

"Tapi, lo nggak punya dendam sama sekali, kan?"

Brama menggeleng pelan. "Awalnya mungkin berat, tapi sekarang udah terbiasa. Lagian Ilham juga baik sama gue. Dia juga nggak pernah ngungkit masa lalu gue sama Sheila"

Fayez menepuk pundak Brama dan duduk di sampingnya. "Gue gak ngerti, hubungan kalian emang rumit. Atau mungkin ... Harmonis?" ia pun terkekeh.

"Lebih tepatnya harmonis kali, ya. Karena lo tau sendiri, di antara kita nggak pernah terjadi keribuatan apa-apa"

"Iya juga sih, Bram. Gue juga denger dari Sheila, kalau si Ilham nerima lo dengan baik"

"Emang iya. Ilham emang gak tau dari awal kalau gue dateng. Tapi dia juga nggak marah karena Sheila nggak bilang semuanya sejak awal"

"Baguslah. Karena Sheila dapetin cowok baik kayak Ilham"

Brama langsung menoleh. "Maksud lo, gue nggak baik?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com