"Gue nggak nyangka kalau lo punya hati seluas ini"
"Mau gimana lagi? Semuanya udah berlalu. Lagian ini juga salah gue"
"Tapi, lo nggak punya dendam sama sekali, kan?"
Brama menggeleng pelan. "Awalnya mungkin berat, tapi sekarang udah terbiasa. Lagian Ilham juga baik sama gue. Dia juga nggak pernah ngungkit masa lalu gue sama Sheila"
Fayez menepuk pundak Brama dan duduk di sampingnya. "Gue gak ngerti, hubungan kalian emang rumit. Atau mungkin ... Harmonis?" ia pun terkekeh.
"Lebih tepatnya harmonis kali, ya. Karena lo tau sendiri, di antara kita nggak pernah terjadi keribuatan apa-apa"
"Iya juga sih, Bram. Gue juga denger dari Sheila, kalau si Ilham nerima lo dengan baik"
"Emang iya. Ilham emang gak tau dari awal kalau gue dateng. Tapi dia juga nggak marah karena Sheila nggak bilang semuanya sejak awal"
"Baguslah. Karena Sheila dapetin cowok baik kayak Ilham"
Brama langsung menoleh. "Maksud lo, gue nggak baik?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com