webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · วัยรุ่น
Not enough ratings
321 Chs

Kepulangan Ilham

Tidak ada sesuatu yang lebih membahagiakan selain bertemu dengan orang yang kita cinta.

Juga, tidak ada yang lebih bisa diandalkan selain menjaga kepercayaan dalam menjalin sebuah hubungan.

Sheila memasuki rumahnya dengan langkah kaki lemas. Seperti biasa, beberapa hari ini rumahnya sangat sepi.

Gadis itu tiba di rumah pukul delapan malam. Ia melihat sekitar, memastikan kalau Ilham sudah kembali.

"Dia belum dateng juga" gumamnya dan menghela napas menaiki tangga.

"Neng Sheila udah pulang? Mau makan dulu, Neng?"

Sheila kembali menoleh ke bawah. Di dasar tangga ia melihat Mbak Ana yang sudah siap untuk tidur.

"Nggak, Mbak. Aku udah makan di luar" jawab Sheila dan kembali melanjutkan langkahnya.

Harinya terasa berat ketika tidak Ilham di rumah. Bukan karena ia egois atau tidak membiarkan Ilham bertugas.

Hanya saja hilangnya kabar dari laki-laki membuat Sheila sedikit menaruh rasa curiga. Tidak biasanya Ilham seperti ini.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com