Seperti yang sebelumnya dikatakan, Arvin benar-benar menghabiskan harinya dengan menunggui Echa, atau lebih tepatnya seperti supir pribadi. Sore ini ia sedang didalam mobil Echa menunggui gadis itu kembali dari pemotretan. Echa masuk kedalam mobil dengan wajah ditekuk, ia masih tidak senang dengan kehadiran Arvin.
"Wajahnya gitu banget?" sapa Arvin setelah melirik Echa dan kembali sibuk dengan game online di ponselnya.
"Jalan sekarang,"
"Bentar, ini lagi main."
"Bisa nanti kan? Aku mau pulang."
"Nggak bisa nanti, dikit lagi, gamenya nggak bisa di pause," jari pria itu makin bergerak cepat dilayar ponsel miliknya.
Tentunya Echa menjadi kesal, ia mendecak dan bersandar malas ke bahu tempat duduknya. Cukup lama ia harus menunggu Arvin selesai dengan dunianya itu.
"Udah," Arvin akhirnya selesai dengan penuh senyuman dan meletakkan ponselnya diantara ia dan Echa.
"Menang?" sindir Echa masih tanpa senyuman sedikitpun.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com