Seratus Empat Puluh Tiga

Angin malam terus menerpa wajah Jaeta yang duduk diam menatap lautan di depannya, deburan ombak terdengar sangat merdu di telinga pria bermata besar itu. 

Sesuai ajakan Anala, setelah berputar-putar kian kemari akhirnya mereka berakhir duduk di tepi pantai. Menikmati malam yang dingin, dibawah bulan dan bintang-bintang menikmati pemandangan laut yang begitu menenangkan. Untuk saat ini Jaeta merasa sangat nyaman. 

"Nih, masih anget banget. Udah aku coba dan rasanya enak." Anala menghampiri Jaeta dengan dua gelas di tangannya. 

Jaeta mengambil satu gelas yang Anala sodorkan dan merasakan panas dari cokelat yang Anala belikan sampai di tangannya yang mulai dingin. 

"Kamu cobain minuman aku?" tanya Jaeta melirik Anala yang sudah ikut duduk disampingnya. 

Gadis itu tersenyum lebar hingga menunjukkan susunan giginya yang rapi, "soalnya punya kamu harum dan menggoda gitu, ya aku cobain aja, hehe."