Aku terbangun di tengah malam kulihat kak Alan masih tertidur dengan nyenyak di sebelah ku. Aku menghela napas dan bergerak pelan agar tidak membangunkan kak Alan dari tidur lelapnya. Tenggorokanku terasa haus. Aku butuh air untuk mengalirkan tenggorokanku yang kering.
"Hmmmnnh" aku terdiam sejenak saat kak Alan merasa sedikit terusik dengan pergerakanku. Lengan kekarnya tampak meraba ke samping tempatku tidur sekilas sebelum akhirnya terlelap kembali.
Aku tersenyum melihat kak Alan yang tampak damai dalam lelapnya.
"Tidurlah lagi kak" ujarku seraya menyelimuti tubuh telanjang kak Alan dengan selimut tebal untuk menghangatkan tubuhnya.
Senyum bahagia kembali terukir di bibirku saat aku menyingkirkan anak rambut yang jatuh di dahinya. Pipiku menghangat saat mengingat panasnya malam yang telah kami lalui bersama. Dengan gerakan pelan namun pasti aku meraba perutku seolah mengalirkan mantra agar benih kak Alan bisa tumbuh disana.
"Kuharap dia benar-benar ada disana kak"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com