Briena memakan sarapannya dengan malas. Ini sudah hari ke 7 semenjak Vian pergi ke Jepang. Rutinitasnya tidak ada yang berubah, berdiam diri di rumah, makan, nonton dan melakukan kelas senam kehamilan tanpa Vian. Ini bukan kali pertama mereka melakukan hubungan LDR, tapi kali ini terasa berat karena Briena dalam kondisi hamil.
Wanita hamil memiliki banyak ketakutan. Briena sebenarnya tidak ingin merasakan ketakutan itu sendirian. Apalagi ini mendekati HPL [Hari Perkiraan Lahir]. Tidak hanya memikirkan tentang proses kelahiran nanti tapi juga mengkhawatirkan tentang kedua bayi kembarnya. Ada ketakutan jika prosenya tidak lancar, bayinya mengalami cacat dan hal hal buruk lainnya. Apa lagi ini kali pertama bagi Briena.
"Bi, makanannya jangan dilihat terus. Kau harus makan karena bayi dalam kandunganmu butuh nutrisi," tegur Shinta saat melihat menantunya hanya mengaduk aduk makanan di piring tanpa ada niat untuk memakannya.
"Iya, Ma," jawab Briena lalu mulai makan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com