Briena
│Kenapa siang ini kau tidak menggangguku?
│Aku tidak masalah kalau kau ganggu.
│Vi, kau masih marah?
│Vi, aku minta maaf.
│Yak! Kalvian!
│Baiklah. Aku mengaku salah dan aku minta maaf ;-* [emot kiss]
Briena melempar ponselnya ke sofa karena kesal setelah pesannya tak pernah dibalas oleh Vian, bahkan pesannya masih centah abu yang artinya belum dibaca sama sekali. Wanita itu sejak pagi sampai siang terus uring uringan karena memikirkan Vian. Ia kesal karena pesan yang tidak dibalas oleh Vian. Wanita itu menatap layar Tv di hadapannya dengan jengkel, ia akan menunggu Vian pulang dan berniat melabrak pria itu.
Memang tidak tahu diri mengingat kemarahan Vian terjadi karena ulahnya sendiri. Tapi wanita memang selalu benar bukan. Lagipula membiarkan kemarahan berlama lama juga tidak baik. Mereka harus segera mencairkan suasana yang menyebalkan ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com