webnovel

Memangnya Tahu Siapa Jodohku

Sesuai yang Nakula mau. Kali ini Jane memang butuh Nakula untuk menemani tidurnya. Tapi hal ini bukanlah yang Nakula kehendaki. Pemuda itu menginginkan Jane yang ceria. Bukan gadis yang menangis sendu seperti ini.

"Jane sebenarnya kau kenapa? Kalau perihal Eugene, tadi kau hanya terharu saja. Tidak menangis histeris seperti bayi yang minta asi."

Jane yang sedang menangis sesenggukan. Jadi ingin sekali tertawa. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan Nakula. Bisa-bisanya berkelakar di waktu yang tidak tepat.

"Kau bisa tidak sih normal-normal saja Nakula. Dengarkan aku saja kan bisa. Pakai acara mengolok-olok segala macam," protes Jane yang kesedihannya merasa terganggu.

"Nah kan salah lagi saja."

Nakula mendadak diam lagi. Dia jadi serba salah saat ini. Mau meneruskan apa yang ada di pikirannya, tidak jadi. Takut kalau Jane justru mengamuk.

Tapi sekian lama menangis. Baru lah Jane melepaskan pelukannya. Napasnya sudah jauh lebih tenang saat ini.

"Minum dulu."

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com