Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Enggak kak. Justru satu sekolah tahu kalau aku gila, termasuk pacar aku juga." Pacar? Ah, pergaulan anak zaman sekarang memang di luar dugaan. Aya bertanya-tanya sedari tadi luka apa yang ada di leher gadis itu. Luka keunguan. Rupanya itu, ah sudahlah. Aya kamu masih polos.
"Kenapa kak?" Mati! Aya ketahuan memperhatikan leher gadis itu secara terang-terangan.
"Jangan bilang sampai sekarang kakak belum pernah ngelakuin hal semacam ini." Aya terperangah untuk yang ke sekian kalinya. Gadis di hadapannya ini benar-benar di luar pikirannya. Karakter yang sangat menarik, bisakah Aya menambahkannya di dalam komiknya? Sepertinya. Harus bisa.
"Astaga! Belum ya?" Ucap gadis itu sambil menutup bibirnya yang membulat seperti terkejut.
"Iya, belum." Jawab Aya dengan nada pelan. Hidup Aya terlalu berantakan untuk memikirkan romansa yang seperti itu.
"Kakak punya pacar?"
Aya berpikir sejenak. Tian itu pacarnya bukan sih? "Emmm, punya."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com