Satu hari ini Aya, Cicil dan Tian menemani Wati mengurus banyak hal. Dimulai dari rumah sakit untuk mengautopsi Verdi, kemudian lanjut ke pemakaman, kemudian Wati menyerahkan semua urusan pengajian pada keluarga mertuanya.
Sungguh Aya tidak pernah melihat pundak mantan atasannya ini begitu rendah. Wati pasti merasa sangat kehilangan. Walaupun Wati bilang menyerahkan urusan pengajian pada keluarga mertuanya, tapi sekarang Aya bisa melihat kalau Wati masih bantu-bantu di rumah besar ini.
"Nak, mama tahu kamu sedang sedih. Kamu bisa istirahat sekarang." Aya yang sedang menata dus makanan menoleh ke arah Wati dan ibu mertuanya.
"Kalau aku istirahat dan diam aja, aku bakal keingat sama Verdi ma. Mungkin juga setelah semua selesai aku akan cari tempat baru buat tinggal. Aku enggak bisa di sini lagi." Terang Wati dengan nada yang tidak memiliki semangat.
"Pergi aja ke rumah teman kamu, oke? Mama enggak tega lihat kamu seperti ini."
"Tapi maa-"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com