Setelah Tania chat dengan Belva, wajahnya sedikit berseri meskipun dia masih merasakan mual dan pusing di kepala. Paling tidak, keadaan hatinya membaik. Dia tampak lebih sumringah dari sebelumnya. Ah, padahal itu hanya sebuah chat, ternyata bisa berpengaruh besar pada Tania.
"Udah kenyang?"
"Iya."
"Obat magh nya udah diminum sebelum makan tadi kan? Sekarang minum yang ini," ucap Ardi sambil menunjukkan obat-obatan yang ada di tangannya.
Tania mengangguk. Diambilnya obat yang sudah udah disiapkan oleh Ardi sebelumnya.
"Ini pisangnya, kamu nggak bisa minum obat kan kalau tidak pakai pisang?"
Tania kembali mengangguk. Diambilnya pisang yang sudah dikupas setengah oleh Ardi, lalu tangannya segera menelan obat-obat itu.
"Ya udah, kamu istirahat lagi gih. Ada yang bisa aku bantu lagi nggak?"
"Nggak ada. Besok kita ketemu lagi ya?"
"Ogah."
"Ih, kemarin-kemarin ngejar-ngejar aku. Giliran sekarang diajak ketemu sok-sokan nolak."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com