"Ambilin air putih, Kak," pinta Tania. Sakit kepalanya sudah agak sedikit reda, tidak sesakit beberapa menit yang lalu.
Ardi langsung bergerak cepat mengambilkan minum dan meminumkannya pada sang kekasih.
"Ah … udah baikan kak," ucap Tania yang dia buat seceria mungkin, meskipun sebenarnya dia masih sedikit pusing. Tania tidak mau ke rumah sakit sekarang. Dia masih mau menikmati pagi yang cerah di pinggir danau. Sejuk, hijau, dan fresh.
"Beneran? Pusingnya sudah tidak terasa lagi?"
"Nggak, udah baikan beneran."
"Syukurlah," ucap Ardi sambil menggenggam tangan Tania. Dia menghembuskan nafas lega. Kekhawatirannya langsung menghilang saat dia melihat raut muka Tania yang kembali ceria. Ah, andai Tania tahu, satu hal yang paling dikhawatirkan di dunia ini adalah ketika melihat Tania sakit.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com