webnovel

Fikiran Aura mulai aneh-aneh

"Amin ... terimakasih ya Ibu, ibu selalu yang mendukung di setiap keputusan yang Aura ambil," jawab Aura sambil memeluk wanita yang telah melahirkan nya itu.

Begitupun dengan Ibu Faisal yang terus tersenyum bahagia melihat Aura yang kini telah menjadi Putrinya,

"Alhamdulillah, tidak terasa waktu sudah larut malam, dan acara pun telah berjalan lancar, Kami sekeluarga mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada bapak dan ibu tuan rumah yang telah Sudi menyambut kami sekeluarga dengan sangat baik," ujar Ayah Faisal.

"Agh Bapak bisa saja, yah Alhamdulillah jika Bapak sekeluarga merasa bahagia, Kami sekeluarga jadi lega dan dan ikut senang mendengar nya, memang itu sudah kewajiban kita untuk membuat senang tamu yang datang," sahut Ayah Aura.

"Alhamdulillah Kami semua kini sudah kenyang, dan sepertinya juga semua sudah mengantuk, jadi Kami satu keluarga mohon pamit Pak," ujar Ayah Faisal dengan sopan.

"Terimakasih bapak sekeluarga sudah hadir kerumah ini, dan semoga semua yang kita niatkan sekeluarga bisa berjalan dengan lancar sampai selesai nanti, dan untuk penentuan tanggal nya nanti akan menyusul, nanti Kami akan kabarkan lagi," ucap Ayah Aura.

"Iya iya Pak, terimakasih Bapak, Ibu," mereka saling berjabat tangan untuk berpamitan ke tuan rumah.

Saat Aura berjabat tangan dengan ibu Faisal ia di peluk dan di ciumi olehnya, terlihat sekali bahwa ibu Faisal sangat menyayangi nya, karena memang Faisal hanya anak satu-satunya.

Sebelum pergi Ibu Faisal sempat membisik kan di telinga Aura.

"Anak ku, terimakasih telah Sudi menerima Faisal menjadi imam mu, Bunda Yakin sekali Faisal pasti sangat beruntung bisa memperoleh wanita secantik dan sebaik kamu Nak, pesan Bunda, tolong berbahagialah ya Nak, Bunda pamit Pulang dulu, jaga kesehatan Kamu ya," bisik ibu Faisal di telinga Aura sebelum pergi.

"Amin ... terimakasih Bunda, Aura titip Mas Faisal ya Bund," ujar Aura sambil tersenyum tipis.

"Iya Nak, Bunda akan jaga dia, He he," mereka tertawa bersama.

Dan giliran terakhir Aura berjabat tangan dengan Faisal.

"Dek ... Mas pamit ya, tolong jaga diri kamu baik-baik, berdoa terus setiap malam ya Agar semua yang kita rencanakan bisa berjalan dengan sempurna sesuai harapan kita," ujar Faisal.

"Iya Mas, insya Allah Adek akan selalu menjaga amanah ini, Dan semoga Allah mengabulkan semua harapan Kita Mas," jawab Aura sambil terus memandang suaminya.

"Pesan nya Mas yang terakhir Dek, Kamu boleh menyukai dan mengharapkan apapun itu tapi ingat jangan berlebihan ya Dek, berharap lah sepuasnya kepada Allah, Agar hati Adek bisa lebih adem, tentram, dan juga jika Adek hanya mengharap Kepada Allah, yakinlah Adek gak akan pernah kecewa," ujar Faisal.

"Iya Mas, terimakasih, insya Allah Adek akan terus ingat dengan pesan-pesan dari Mas," jawab Aura.

"Mas pamit dulu ya, Assalamualaikum," pamit Faisal.

"Waalaikumsalam Mas," jawab Aura

Suasana berubah menjadi sepi setelah semua pergi, keluarga Faisal pamit, dan begitupun dengan keluarga dari Ayah Aura pun ikutan pamit karena memang waktu sudah menunjukkan pukul 21.30.

Aura masuk ke kamar, ia merasa seperti ada yang hilang dari dirinya, dadanya seperti sesak, ia menahan tangis, tapi ia sendiri tidak tahu mengapa ia menangis, seharusnya ia bahagia.

"Ya Allah ada apa dengan hati ini, mengapa kok rasanya ingin menangis, Mas Faisal terlalu sempurna, ia sangat baik, ia tidak ingin Aku mencintainya melebihi cintaku padamu ya Allah, Aku merasa sangat beruntung bisa menemukan sosok lelaki yang benar-benar bisa membimbing ku ke jalanmu Rabbi," Ujar Aura sambil melihat wajahnya kekaca, matanya berkaca-kaca .

"Adek ... Kakak boleh masuk nggak," ujar Kakak Aura membuyarkan lamunan Aura.

"Iya kak masuk saja," jawab Aura segera mengusap Matanya.

"Coba lihat si pengantin baru yang habis di cium ibu mertua, Ha ha ... selamat ya Adek ku yang paling cantik ... umb, sekarang sudah gede beneran nih si bontot, kok cepet banget sih gede nya Dek kamu tuh, ih," ujar Kakak Aura sambil mencubit Pipi Adek nya.

"Iiih ... Apa sih Kakak, masak Adek suruh kecil terus, kan memang sudah dewasa Adek, Kakak Aja sudah punya anak 2 kok, jujur Kak ya Adek, gak tau kenapa hati Adek rasanya sedih banget, padahal ini kan seharusnya hari bahagia buat Adek Karena Adek sudah menanti momen ini sejak lama, tapi kok kayak nyesek aja di hati Adek, kenap ya Kak," ucap Aura, ia memang sudah biasa saling curhat dengan Kakak nya, hubungan kakak Adik ini memang sangatlah erat.

"Dek ... Kamu galau ya karena di tinggal pulang, itu Kamu belum puas ya ngobrol berdua nya sama Faisal, sabar ya, ada saat nya nanti Kamu akan berdua-duaan Samapi puas," ledek Kakak nya.

"Iiih kakak, bukan gitu, Adek sih malah pengen lari aja dari tadi pas di ajak ngobrol sama mas Faisal, mudah-mudahan tidak sesuatu yang tidak di inginkan terjadi antara Aku sama mas Faisal ya Kak," ucap Aura.

"Huss ... Kamu ngomong apa, berprasangkalah yang baik dek, Karena itu bisa menjadi doa loh, jadi berharap lah yang baik, biasah memang orang kalau sudah hampir menikah perasaan yang aneh-aneh itu sering muncul, namun kita harus pandai-pandai untuk menghadapi nya, terus dekatkan diri Adek sama sang maha pencipta ya, dan terus berdoa semoga terlindungi Sampai semua harapan kalian terlaksana," tegur Kakak Aura.

"Oh gitu ya Kak, jadi wajar kan kalau Aura memiliki pikiran seperti ini, tinggal bagaimana cara Adek aja menyikapi nya kan Kak," ujar Aura mulai tenang mendengar penjelasan Kalanya.

"Iya tapi kalau bisa berfikir lah yang positif-positif aja dek, itukan bisa menjadi harapan juga," jawab Kaka Aura.

"Baik Kak, ya sudah Aura mau cuci muka dulu terus tidur Kak," ucap Aura.

"Oke, kalau gitu Kaka keluar ya, Kaka masih nunggu mas jemput anak mbak," ujar Kakak Aura.

"Iya Kak," jawab Aura sambil keluar dari kamar dan pergi ke kamar mandi.

Di saat mau ke kamar mandi Aura melihat Ayah dan Ibunya sedang nonton tv.

"Hai Ibu, Ayah," sapa Aura dengan wajah gembiranya namun mereka tetap fokus lihat tv.

"Humb ... memang ya Ayah sama Ibu kalau sudah lihat ada si Lesty di indosiar langsung deh Aura di cuekin," ledek Aura.

Karena ia tetap di cuekin Aura mengambil remotnya dan mengganti Chanel TV nya, Aura sengaja ingin mengganggu mereka.

"Aura ... kok di ganti sih," tegur Ibunya.

"Biarin agh, habisnya Aku di cuekin kalau Ayah sama Ibu udah lihat si Lesty," jawab Aura sambil cemberut.

"Kamu itu sudah mau nikah juga kok masih manja kayak anak kecil aja to Ra Ra," ujar Ayah yang melihat tingkah Aura.