webnovel

Berhati-hati terhadap Orang Lain

Editor: Wave Literature

Bagaimana bisa Gu Jingxing menahan rasa sakit setelah gajinya selama dua bulan dihabiskan untuk mentraktir Song Ran makan di restoran barat dan juga menghabiskan satu-satunya uang yang tersisa di tubuhnya untuk memanggil taksi untuk mengantar Song Ran pulang? Bagaimana bisa ia menghabiskan seluruh uangnya, kemudian berjalan kembali ke gedung institut hingga larut malam? Kemudian, Gu Jingxing mengatakan bahwa ia merasa sangat bahagia malam itu seakan bunga-bunga di gunung bermekaran dan angin musim semi sangat terasa.

Bagaimana bisa ada orang sebodoh itu di dunia ini? Hah? Gu Jingxing menghabiskan semua uangnya dan pulang dengan membawa senyuman. Bagaimana mungkin ada orang yang begitu menjengkelkan sepertiku? Hah? batin Song Ran. Hatinya kembali terasa sakit, matanya basah lagi, dan suaranya menjadi terisak, "Oke, aku akan selalu seperti ini, Jingxing. Jika kau menyukai aku yang seperti ini, aku akan terus seperti ini."

Gu Jingxing benar-benar merasa tenang, "Kalau begitu... Sampai jumpa."

"Baiklah, sampai jumpa."

Song Ran menyingkirkan teleponnya, membenamkan wajahnya di antara kedua kakinya, dan menangis. Kebetulan Song Xuan membuka pintu dan begitu ia melihat adiknya seperti itu, ia menggodanya, "Kenapa? Mengapa menangis?"

Song Ran menjawab, "Aku dibuat sangat terharu oleh Pimpinan Gu."

Song Xuan memutar matanya. "Gadis ini, ini belum berakhir. Kau membuatku kaget saja," gumam Song Ran sambil melangkah maju dan memeluk Song Xuan.

"Sungguh, sungguh, Gu Jingxing sangat membuatku terharu."

Song Xuan mencubit pinggang Song Ran, "Panas, lepaskan aku."

Song Ran mengambil semangka besar dan meletakkannya di tangan Song Xuan. Lalu, mereka naik ke lantai atas bersama-sama dan masuk ke kamar. Ia bertanya pada kakaknya, "Apakah kau memberitahu Wen Huihui tentang Yao Xifeng?"

Song Xuan menggantung tasnya di rak samping dan melirik adiknya, "Apakah kakakmu begitu bermulut ember? Untuk apa menceritakan pasangan yang tidak kau sukai?"

Song Ran duduk bersila di tempat tidur kakaknya dan bertanya, "Lalu, bagaimana Wen Huihui bisa tahu?"

"Tahu apa?"

"Wen Huihui sepertinya tahu bahwa aku kencan buta dengan Yao Xifeng, padahal aku tidak mengatakan soal itu padanya. Apakah hubungannya baik dengan orang lain dari keluarga kita?"

Song Xuan berganti baju tidur. Lalu, ia mengerutkan kening dan duduk di sebelah Song Ran, "Tidak, Wen Huihui sedikit berbicara. Ketika dia datang ke rumah, sepertinya dia selalu bersama denganmu. Dia tidak pernah terlihat berhubungan dengan orang lain."

Song Ran bersikap waspada dan berhati-hati terhadap orang lain. Wen Huihui… Wanita ini benar-benar bersembunyi cukup dalam, batinnya. Tidak banyak anggota keluarga Song sehingga sangat mudah diperiksa. Song Ran nanti bisa lebih memperhatikan dan ia juga pasti akan tahu Wen Huihui lebih dekat dengan siapa. Song Ran mengalihkan perhatiannya ke kakaknya dan bertanya dengan ragu, "Kakak, bukankah baru-baru ini ada orang yang sedang mengejarmu?"

Song Xuan menggigit semangka dan melirik Song Ran, "Apakah kau akan berubah menjadi setengah peri?"

Hati Song Ran langsung tenggelam. "Berapa banyak orang yang mengejarmu?" tanyanya.

Song Xuan mendesis, "Kurangi-kurangi bertanya soal urusan kakakmu. Kembalilah ke kamarmu dan tidur."

Song Ran tampaknya mengerti. Ia sangat mengenal ekspresi kakaknya, sudah seperti yang ia duga.

———

Dua hari kemudian, Wen Huihui datang ke kediaman keluarga Song lagi. Ia melakukan hal buruk dan takut ketahuan, terutama takut tentang apa yang dikatakan Gu Jingxing pada Song Ran. Meskipun Wen Huihui tahu Gu Jingxing adalah sosok tegak yang luar biasa, ia tidak mungkin berbicara omong kosong di depan gadis kecil ini.

Song Ran yang sekarang ini terlalu aneh. Kalau ia mendapat informasi yang berguna dari kata-kata Gu Jingxing, Wen Huihui akan menyerah atas semua usaha sebelumnya dan gagal melakukannya. Ia berlari ke kamar Song Ran dan langsung masuk tanpa mengetuk pintu karena sejak dahulu sudah terbiasa seperti itu. Hubungan mereka sangat baik sehingga Song Ran tidak pernah menghalangi Wen Huihui. Bahkan, Song Ran bermurah hati menunjukan buku hariannya pada Wen Huihui.