Song Ran tertawa kecil dalam hati sambil memutar matanya. Ia memikirkan maksud di balik perkataan Gu Jingxing dan setelah beberapa saat, ia bertanya dengan ragu, "Hah? Wen Huihui adalah sahabatku. Mengapa aku harus berhati-hati padanya?"
Apakah Wen Huihui datang pada Jingxing dan mengatakan sesuatu? Mengatakan bahwa aku Ran tidak menyukai pria kampungan yang miskin? pikir Song Ran. Namun, masalah ini tampaknya telah berubah. Gu Jingxing bahkan tidak peduli dengan apa yang dikatakan Wen Huihui. Selain insiden yang terjadi baru-baru ini, hanya tersisa masalah tentang Shen Mengfang yang mengenalkan Yao Xifeng. Jika Song Ran tidak menyebutkannya pada Wen Huihui, bagaimana Wen Huihui bisa tahu itu?
Gu Jingxing agak kesulitan berkata-kata. Ia tidak terbiasa berbicara omong kosong di belakang orang, terutama membicarakan hal buruk teman gadis yang disukainya di depan gadis itu sendiri. Ini bukan gayanya. Namun, ia khawatir Song Ran akan disakiti Wen Huihui sehingga ia hanya bisa memberitahukan garis besarnya saja. "Xiaoran, apakah kau percaya padaku?"
Napas Song Ran sedikit berantakan. Gu Jingxing bertanya dengan hati-hati, jadi Song Ran menjawab dengan serius, "Percayalah, Jingxing. Di dunia ini, selain kakak perempuanku, kau adalah orang yang paling aku percayai."
"Lalu, yang harus kau ingat apa yang aku katakan padamu. Wen Huihui... Dia punya lebih banyak ide. Kau... jangan menceritakan segalanya padanya. Kau mengerti?"
Tenggorokan Song Ran sedikit terkecat. Gu Jingxing mempertimbangkan untuk Song Ran dengan sepenuh hati karena takut gadis itu akan mengalami kesulitan. Song Ran menganggukan kepalanya, "Oke, Jingxing. Aku akan mendengarkanmu."
Gu Jingxing akhirnya merasa tenang. Untungnya Song Ran tidak bertanya apa-apa padanya dan tidak menyulitkannya. Namun, tepat ketika Song Ran hendak menutup telepon, Gu Jingxing menyela, "Tunggu sebentar, Xiaoran…"
"Yah Ada apa?"
Suara Gu Jingxing terdengar sedikit ragu saat ia bertanya, "Xiaoran, aku ingin tahu. Mengapa... kau tiba-tiba... begitu baik padaku?"
Suasana ini seperti bom waktu. Jika Gu Jingxing tidak mengetahui alasannya, ia selalu terpikir dan khawatir Song Ran yang begitu lembut di depannya mendadak berubah menjadi Song Ran yang kembali tidak sejalan dengannya hanya dalam semalam. Gu Jingxing khawatir, sangat khawatir.
Song Ran merasakan sedikit sakit di hatinya. Song Ran dulu sangat bajingan hingga membuat Gu Jingxing merasa sakit. Sebagai kekasih, bukankah sudah seharusnya Song Ran baik terhadap Gu Jingxing? Namun, Gu Jingxing menganggap kebaikan kecil Song Ran sebagai harta berharga dan terus menyimpannya dalam hati
Song Ran menghela napas dan Gu Jingxing yag mendengar dari seberang panggilan merasa jantungnya melonjak. Ia tahu bahwa hal itu seharusnya tidak perlu dipertanyakan. Jika Gu Jingxing sungguh bertanya tentang hal yang normal pada Song Ran, ia akan menyesalinya.
Song Ran menyandarkan dagunya di lutut dan mendengarkan napas pria di ujung telepon yang agak cepat. Ia merasakan ketegangan dan ketakutan, namun akhirnya suara Song Ran terdengar mengalir perlahan seperti air, "Jika aku bilang aku baru saja bertemu seorang biksu dan mendapat pencerahan darinya, apakah kau percaya?"
Seorang biksu senior menunjukan pengalaman hidup pada Song Ran dan membuatnya mengerti bahwa perasaan tulus Gu Jingxing merupakan hal yang paling berharga di dunia. Song Ran akhirnya tahu bahwa jika ia melewatkan perasaan cinta yang sejati, ia akan menyesal seumur hidup.
Ekspresi gugup Gu Jingxing berubah menjadi sedikit lega. Ia bertanya dengan ragu, "Xiaoran, kau... Bisa tidak kau selalu seperti ini? Aku menyukai kau yang seperti ini."
Rasa sakit di ujung jantung Gu Jingxing menyebar. Ia bertanya dengan hati-hati dan suaranya sedikit gemetar. Gu Jingxing memang selalu seperti ini. Menyanjung Song Ran, menghargainya, serta menganggap perasaan dan suasana hati Song Ran sebagai hal yang paling penting. Namun, Song Ran sebaliknya.... Berapa banyak luka yang diam-diam dirasakan Gu Jingxing?