webnovel

Kebelet Nikah : Sekuel Pernikahan Kontrak

สมัยใหม่
Ongoing · 461.1K Views
  • 51 Chs
    Content
  • 4.9
    20 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Alexi Denzel, pria berumur 27 tahun kaya dan mapan membuatnya sempurna di mata setiap orang. Hanya saja dia belum pernah mendekati lawan jenisnya. Wanita. Menurutnya wanita itu cukup memuakkan dan memiliki prinsip sama seperti sang Ayah yaitu suka kerja namun semua berubah ketika dirinya bertemu dengan Asia Wynne, gadis berumur 18 tahun yang berbeda dari wanita kebanyakan.

Tags
1 tags
Chapter 1Pria Yang Salah

"Selamat pagi Ibu, bagaimana kabarmu dan juga Ayah?" tanya seorang pria yang tengah asyik membuat sarapan sambil melakukan video call dengan Ibunya.

"Baik. Bagaimana denganmu? Apa kau baik-baik saja?" tanya seorang wanita bernama Wenda.

"Iya Ibu. Aku baik-baik saja dan aku sibuk. Hari ini aku akan ke kampus untuk memonitor keadaan di sana. Beberapa fasilitas dan lain-lain. Aku juga punya beberapa pertemuan penting." jelas si pria.

"Ok, Ibu mengerti. Asal kau jangan lupa jaga kesehatan. Kau itu berada di negeri orang dan sendiri." sahut Wenda sekali lagi. Bukannya mengangguk pria itu malah tertawa kecil.

"Ibu aku bukan anak kecil lagi. Aku Alexi Denzel, anak dari Axton Denzel dan Wenda Kusumo. CEO dari Denzel Company cabang Jepang dan jangan lupa umurku sudah 26 tahun. Lagi pula aku tinggal di sini tidak sendiri tapi dengan sekretarisku, Adya."

"Pagi Tuan." sapa seorang pria yang baru saja keluar dari kamarnya dan terkejut melihat Alexi dengan celemek telah memasak makanan.

"Pagi Adya."

"Ya ampun Tuan! Jangan bermain di dapur bagaimana jika tangan Tuan kotor atau kulit anda tergores!?" Alexi tak mempedulikan omelan pria bernama Adya itu dan fokus kembali pada Wenda.

"Sudah lihat bagaimana reaksinya? Sudahlah jangan khawatir aku akan baik-baik saja. Dah Ibu!" Telepon ditutup, Alexi kembali memusatkan perhatian pada Adya.

"Hei sudahlah jangan panik begitu, ayo makan sarapanmu dan kau juga harus mandi!" Adya memasang wajah kesal. "Tuan kenapa anda tak membangunkan saya biar saya saja yang melakukannya."

"Aku sudah melakukannya tapi kau tak pernah bangun ya sudah aku masak saja duluan." balas Alexi sama halnya dengan Adya kesal.

*******

"Selamat pagi Mommy," sapa Kaito pada Rani yang sibuk menyiapkan sarapan.

"Selamat pagi, Kaito." Kaito lantas bergabung dengan Ayahnya- Karma dan juga sang adik- Maria yang terus memandang layar smartphone.

"Maria, tinggalkan ponselmu kita sedang sarapan sekarang." Maria menatap pada Karma yang menegur lalu setelah mendengus Maria memasukkan ponselnya di tas.

"Loh Asia masih di kamar?" tanya Rani melihat belum ada anak keduanya itu. Maria pun mengangguk sebagai jawaban.

"Asia! Sarapannya sudah siap, ayo turun makan!"

"Iya Mommy, sabar!" balas suara seorang gadis dari dalam kamar. Dia terus berdecak kesal karena tak menemukan kuas yang baru saja dia beli kemarin. Apa kuas itu punya kaki lalu bersembunyi di tempat yang Asia tak lihat?

Di dalam kamar gadis yang telah berusia 18 tahun itu sangatlah berantakan. Banyak sekali kuas yang telah usang dipakai terjejer rapi begitu juga dengan kaleng cat dan juga alat-alat untuk melukis.

Meski berantakan tapi ada beberapa benda seperti kanvas yang memiliki lukisan yang sangat indah dan semuanya dibuat oleh Asia yang memang ingin menjadi seorang pelukis. "Asia!"

"Iya, iya aku datang!" Gadis itu sedikit merapikan rambutnya kemudian mengambil tas lalu bergerak turun menghampiri keluarganya. Tampaklah raut wajah kesal dari Rani, Ibunya yang sedari tadi memanggil dirinya.

"Kenapa kau lama sekali turunnya?"

"Dari tadi aku mencari kuas yang baru saja aku beli kemarin tapi tak ada." lirih Asia cemberut dan juga menunduk takut kena marah Rani.

Rani membuang napas berat. "Kenapa tidak bilang dari tadi?" Kemudian wanita itu pergi sebentar lalu datang lagi dengan membawa kuas di tangannya.

"Apa ini kuasnya?" Asia mendongak dan tersenyum kala melihat ditangan Rani ada kuas yang dia cari.

"Mommy hebat sekali, di mana Mommy dapat?" Lagi-lagi Rani membuang napas kasar.

"Mommy mendapatkannya di atas meja ruang tamu. Makanya jaga baik-baik barangmu, kau ini sudah mau dewasa tapi tingkahnya masih kekanak-kanakan." Asia tersengih.

"Mommy, i love you." ucap Asia sambil memberikan tanda hati dengan kedua jarinya.

"Sudah jangan banyak tingkah, ayo makan." Mereka beempat lantas mengambil lauk pauk yang tersedia setelah sebelumnya meminum air seraya berbincang-bincang ringan.

"Asia, Maria. Aku pulang cepat loh hari ini, rencananya mau ke alun-alun untuk bertemu dengan beberapa teman kalau kalian mau pulang aku bisa antar kalian duluan kok."

"Tidak Abang, aku sedang punya janji dengan Daniel. Dia bilang juga akan menjemputku hari ini." tolak Maria.

"Aku juga. Hari ini aku sedang sibuk dengan melukis. Model pria akhirnya datang dan dia bilang tak punya banyak waktu jadi dia minta aku melukisnya hari ini juga." sahut Asia yang juga menolak.

*****

"Selamat pagi," sapa Asia pada Emi, sahabatnya.

"Selamat pagi. Oh ya hari ini maaf ya aku tak bisa menemanimu untuk melukis ternyata ada tugas kelompok yang tak bisa aku lewatkan. Apa tak apa-apa?"

"Tentu saja. Kalau boleh tahu bagaimana sepupumu itu supaya aku bisa mengenalnya sskali lihat." Emi berdeham sebentar kemudian membuat jarak keduanya menipis.

"Dia itu nyentrik." Alis Asia mengerut.

"Maksudnya?"

"Dia itu sering pakai baju yang aneh-aneh. Pokoknya kalau kamu lihat dia pasti langsung kenal." kata Emi seraya berjalan.

"Tapi bagaimana dia?" Emi membuang napas setelah menghentikan jalannya dan memalingkan wajahnya ke arah Asia yang memakai tampang bodoh.

"Dia itu sering pakai jas kemana-mana layaknya orang kaya. Jangan tertipu dengan wajahnya yang tampan begitu juga sikapnya. Dia benar-benar licik." Mendadak Asia bertepuk tangan.

"Wow, Emi. Baru kali ini aku mendengar seseorang menjelekkan sepupumu sendiri."

"Serius jangan tertipu dengan mulutnya yang kemanisan layaknya gula!"

"Iya, iya ayo kita pergi nanti kita terlambat masuk ke kelas." balas Asia dengan nada malas.

Tak jauh dari mereka Alexi beserta sekretarisnya yang sangat protektif pada Alexi, Adya bertemu dengan pemilik kampus. Keduanya berbincang sebentar kemudian melakukan tur untuk melihat beberapa fasilitas.

Mereka pun mengelilingi semua bangunan kampus yang membutuhkan banyak sekali waktu dan berakhir di fakultas kesenian. Alexi yang seharian merasa bosan pun mengantuk. Dia sering kali menguap saat Pemilik Kampus menerangkan. "Permisi aku harus pergi dulu untuk cuci muka di mana toilet."

"Di sana Tuan."

"Terima kasih." Seraya berjalan Alexi terus saja menguap dan meyakinkannya harus mencuci muka terlebih dahulu.

Begitu sampai, Alexi membasuh mukanya lalu menatap sekilas pada cermin kemudian mengambil sapu tangan yang sering dia bawa untuk menjadi pengelap wajahnya yang tampan.

Dia pun keluar menuju Pemilik dan Adya tapi tak jauh dari tempatnya berdiri sesosok gadis menatap kesal ke arahnya. Tubuhnya yang mungil menghalangi jalan dari pria itu. Alexi tak tahu kenapa dia dilihat seperti itu oleh si gadis. Namun pekerjaan menunggunya, dia harus melewati si gadis. "Permisi ...." ucap Alexi begitu dirinya dekat dengan orang asing tersebut.

Alexi lantas melewati si gadis namun sungguh diluar dugaan dasi Alexi tiba-tiba saja ditarik dan alhasil pria itu tertarik mendekat ke wajah si gadis asing. Nyaris saja mereka ciuman tapi wajah gadis itu sama sekali tak berubah.

Matanya sangat tajam jika dilihat lebih dekat. "Kau sudah terlambat tahu!? Aku menunggumu dari jam satu siang dan lihat ini sudah jam berapa ... jam tiga sore. Kau membuang-buang waktuku! Huh, lebih baik dari tadi aku ikut saja dengan Abang Kaito!"

Jujur Alexi tak tahu kenapa gadis di depannya ini mengomel padanya. Sungguh dia tak pernah punya janji dengan seorang gadis. Terlebih dengan gadis yang menurutnya kasar itu. "Mm ... maaf aku tak mengerti apa maksudmu?"

Pegangan dasi sudah terlepas. Si gadis bersidekap dada sambil melihat Alexi dari atas ke bawah. "Hmm ... kau boleh juga. Umurmu berapa?"

"26 tahun." Si gadis mengangguk pelan.

"Ayo masuk. Kita selesaikan semuanya agar bisa cepat pulang."

"Menyelesaikan apa?" Asia mengembuskan napas.

"Menyelesaikan lukisanku. Kau modelku bukan?" Alexi tercekat.

"Mm ... itu ...." Alexi tak bisa berkata apa-apa lagi karena si gadis yang ternyata adalah Asia memegang salah satu tangannya. Menyeretnya masuk ke dalam ruang kesenian. Pria itu ingin mengatakan bahwa dia bukanlah pria yang Asia maksud. Dia tengah menarik pria yang salah.

You May Also Like

Tuan, Bagaimana Dengan Pernikahan?

Pada puncak karirnya, aktris A-list Song Ning mengumumkan pengunduran dirinya dari industri hiburan demi cinta, menggemparkan seluruh negara. Semua orang berpikir bahwa dia pasti telah menemukan rumah idamannya. Itulah mengapa dia begitu bertekad. Semula, Song Ning juga berpikir demikian. Untuk sisa hidupnya, dia tidak akan menjadi seorang selebriti. Dia hanya akan menjadi wanita yang baik dan berbudi luhur yang akan merawat suami dan anak-anak di rumah. Namun, pada malam sebelum pernikahannya, dia mengetahui bahwa tunangannya berselingkuh dengan sahabatnya. Dalam amarah, Song Ning menemukan seorang pria secara acak untuk mendaftar pernikahan mereka di pintu masuk Biro Urusan Sipil. Dia awalnya ingin membalas dendam pada tunangan bajingannya itu, tetapi dia tidak menyangka bahwa pria yang mendaftarkan pernikahannya dengan dia adalah pewaris grup keuangan terbesar di negara itu, Mu Chen. Setelah mereka menikah, Mu Chen sangat menyayangi Song Ning dan melindunginya dengan segala cara yang mungkin. Dia tidak mengizinkan siapa pun untuk mengganggunya. Song Ning selalu berpikir bahwa dia akan bahagia seumur hidupnya dan menjalani kehidupan terbaik yang dia inginkan. Benar, dia mendapatkannya. Hanya saja sedikit berbeda dari apa yang dia bayangkan semula. Orang yang memberikan segalanya kepadanya adalah orang lain. Bertahun-tahun kemudian… Song Ning menatap Mu Chen dengan penuh kasih sayang. "Aku benar-benar beruntung. Terima kasih Tuhan aku bertemu denganmu dan menyelamatkanku dari neraka." Mu Chen tersenyum lembut. “Ya, bersyukur kepada Tuhan.” Namun, Song Ning tidak akan pernah tahu. Mu Chen tidak berbicara tentang berterima kasih kepada Tuhan karena membiarkan dia bertemu Song Ning. Dia berterima kasih kepada Tuhan karena membiarkan tunangan Song Ning berselingkuh sehingga dia memiliki kesempatan. Tidak ada yang namanya pertemuan yang tidak disengaja. Itu hanyalah sebuah pengejaran yang direncanakan sebelumnya. Hari itu, dia menunggu Song Ning di luar Biro Urusan Sipil selama sepuluh jam…

Mountain Springs · สมัยใหม่
Not enough ratings
480 Chs

Terima Aku Apa Adanya (21+)

Charlos adalah CEO Golden Group yang tampan dan sukses di usia muda. Siapa sangka jika ia pernah mengalami masa lalu yang menyakitkan saat ia ditinggal menikah oleh kekasihnya. Hal itu membuatnya sakit hati. Di tengah kesedihannya, ia dekat dengan seorang pemain saxophone, bernama Reva. Charlos jatuh cinta pada Reva, tapi tidak ada seorang pun yang setuju dengan hubungan mereka. Hingga suatu hari, Charlos bertemu dengan Rissa dari perkenalan di sebuah acara latihan drama di gereja. Rissa adalah seorang wanita cantik dengan suara yang merdu. Rissa tanpa sengaja mengetahui hubungan Charlos dengan Reva. Hanya Rissa, satu-satunya yang mendukung hubungan di antara Charlos dan Reva, tanpa mengetahui siapa Reva yang sebenarnya. Seiring berjalannya waktu, Charlos dan Rissa jadi semakin dekat. Cinta perlahan tumbuh di antara mereka. Reva tidak terima jika Charlos akhirnya direbut oleh wanita lain sehingga ia melakukan hal keji untuk bisa mendapatkan cinta Charlos kembali. Siapakah sesungguhnya orang yang Charlos cintai? Dapatkah Rissa menerima Charlos apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ia miliki? Sebuah kisah romantis, sebuah jebakan yang sanggup membuatmu menganga tak percaya, sebuah balas dendam, percobaan pembunuhan, dan hal-hal tak terduga lainnya. Temukan jawabannya di sini! *** Terima kasih untuk kalian yg sudah berbaik hati mau membaca. Untung mendukung author, kalian bisa menekan tombol power stone, komen sebanyak-banyaknya. Follow jg IG saya : santi_sunz9 Siapa tahu saya akan bagi2 koin gratis atau giveaway. Dengan senang hati saya ingin sekali bisa mengenal para readers yang setia. Happy reading! 21+ KHUSUS DEWASA!! HANYA DI WEBNOVEL! Di dalam cerita ini banyak mengandung unsur dewasa. Bagi pembaca di bawah usia 21 dimohon untuk tidak membacanya. Karya lainnya: -Milly's First Love (spin off Terima Aku Apa Adanya) -The Look Of Love (sekuel Milly's First Love) -Farmakologi Cinta -Baron, The Greatest Animagus -Menikahi Barista Ganteng (sekuel Terima Aku Apa Adanya)

Santi_Sunz · สมัยใหม่
4.9
360 Chs

SUAMIKU KULI BANGUNAN

"Apa kamu bilang, Cia?? Kuli bangunan?? Apa Papa nggak salah dengar?? Kamu mau menikah dengannya??" "Memang apa salahnya menikah dengan kuli bangunan? Setidaknya dia tidak pernah menduakanku!" Felicia melirik ke arah adik tirinya yang tersenyum licik. "Mau dikasih makan apa kamu nanti?? Cinta??" Papa Rangga semakin meninggikan suaranya. "Makan nasilah, Pa, pakai sambel plus lalapan!! Makan cinta doang mana kenyang?!" Felicia menyahut pertanyaan sang Papa dengan ketus. Begitulah pertengkaran yang terjadi siang itu di kediaman Atmadja. Ratu Felicia yang baru saja ditendang oleh sang kekasih —karena memilih menikah dengan adik tiri Felicia— tak sengaja terlibat cinta satu malam dengan seorang kuli bangunan bernama Kaisar. Hubungan satu malam tanpa cinta dan juga kesadaran itu nyatanya telah membuahkan hasil di dalam rahim Felicia. Membuat hidup Felicia yang sempurna menjadi porak poranda. Syukurlah, Kaisar berjanji akan bertanggung jawab dan menikahi Felicia sampai anak itu lahir dan mendapatkan pengakuan sah negara. "Sadar diri sedikit! Gue dokter! Elo cuma kuli bangunan!" Felicia yang tersulut emosi tanpa sadar menghina Kaisar. "Ya, udah. Gue pergi!" "E ... tunggu!! Kalau elo pergi siapa yang jadi bapaknya?" Felicia menarik lengan Kaisar. "Cari aja sono di rumah sakit! Lo kan dokter, kali aja nemu orang yang mau jadi bapaknya!" seru Kaisar ketus. "Ihh ... kok gitu sih!! Makanya kalau punya telur jangan besar-besar kayak telur bebek, donk! Masa sekali doang langsung jadi!!" sahut Felicia. Wajah Kaisar sudah semerah kepiting rebus, memangnya waktu itu mereka lagi bikin martabak special, sampai telur bebek dibawa-bawa?! "Memangnya siapa yang minta duluan??" balas Kaisar. Jleb! Nancep banget di hati Felicia, kan' malam itu Felicia yang duluan yang minta. Kalau pas perjanjian nikah mereka saja sudah seribut ini, gimana kabar biduk rumah tangga setelah upacara pernikahan mereka, ya? Nambah kacau? Atau malah bakalan muncul benih-benih cinta? "Kok kamu enggak pernah pakai cincin kawin kita sih, Kai?! Kamu sebenernya cinta nggak sih sama aku?" ~ Ratu Felicia Atmadja. "Kamu nggak pernah pakai cincin kawin kita, Cia. Jadi aku sadar diri, aku nggak mau bikin kamu malu karena punya suami kuli bangunan kayak aku." ~ Kaisar Hero Samudera. Terus, gimana kalau ternyata ada rahasia besar di balik hidup Kaisar?? Lalu, balas dendam Felicia ke mantan pacarnya bakalan berjalan mulus enggak, ya?? — ***** — Hai, Bestie!! Othor datang dengan promosi novel othor yang baru. Ada ide tambahan enggak buat cerita ini?? Sweet, Belleame ~ Cover Milik Saya ~ Dilarang mengcopi paste novel ini dalam bentuk apa pun. Segala bentuk plagiat akan saya proses secara hukum. ~ Fiksi!! Kesamaan nama, tempat, dan kejadian adalah kebetulan semata. ~ Mature Content (21+) ~ Addiction, Drug Use, Violence, and Harsh words. Not for Kids!! ~ Seperti novel saya yang lain, genrenya dark ya. Jadi buat yang cari novel romantis dan sedikit wild, novel ini mungkin cocok. ~ WSA 2022 Happy reading … Bellecious. Hanya kisah cinta biasa, namun bisa membuatmu merasa luar biasa ^^

BELLEAME · สมัยใหม่
4.9
440 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest
Yati3
Yati3Lv5

Yati3
Yati3Lv5
Yati3
Yati3Lv5
Yati3
Yati3Lv5
Yudha_Nugraha
Yudha_NugrahaLv2
Lasya_Kuntari
Lasya_KuntariLv5
Yati3
Yati3Lv5
Yati3
Yati3Lv5
Yati3
Yati3Lv5
Yati3
Yati3Lv5
Yati3
Yati3Lv5
Yati3
Yati3Lv5
Denniza
DennizaLv11

SUPPORT