"Kakek Anton, sudah lama sekali sejak terakhir kali kamu bertemu Kakek Simon." Claire berkata dengan penuh kesabaran. "Setiap kali Kakek bertemu dengan saudara kita, Kakek selalu berkata kalau mereka mirip seperti Kakek Simon."
Kakek Anton tertawa lepas mendengar itu. "Ini semua karena orang itu sudah selesai membuat lukisan mahakaryanya. Dulu Simon datang ke sini hampir setiap hari dan memaksaku memasakkan sesuatu untuknya. Orang tidak tahu diri itu selalu berkata kalau masakanku memberinya inspirasi!"
Lilia menyadari kalau pria tua itu tengah membahas Simon Irwan, pelukis terkenal yang karya-karyanya diakui dunia sebagai mahakarya. Dia kembali mengagumi koneksi yang dimiliki keluarga tua seperti Keluarga Lin ini.
Setelah berbasa-basi sebentar, Kakek Anton meninggalkan ruangan itu agar mereka bisa mulai menikmati makan malam mereka. Pria tua itu memanggil cucu perempuannya dan menyuruhnya menghubungi Simon. Dia ingin mengundang Simon berkunjung ke restorannya lagi seperti dulu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com