Mobil itu memelan hingga berhenti di depan sebuah bar dengan tanda bertuliskan 'Bar Haven'. Bar itu hanyalah satu dari sekian banyak bar yang berjejer di tepi jalan. Lilia melihat ada banyak pria dan wanita muda yang berkeliaran di sepanjang jalanan itu, menikmati hiburan malam.
Andrew mengerutkan kening saat melihat jumlah pejalan kaki yang membludak. Dia menduga kalau mereka semua berkunjung karena hari ini bertepatan dengan awal dari libur panjang.
Pria itu menoleh ke arah dua wanita yang duduk di jok belakang. "Teman adik laki-lakiku adalah pemilik bar ini. Kudengar tempat ini lebih tenang dan nyaman daripada bar lainnya."
Lilia mengangguk. "Aku percaya pada rekomendasi Kak Andrew." Jawabnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com