webnovel

Istri Kejam Sang CEO

(+21 Mature Content) Renessa akhirnya kembali ke rumahnya setelah sebelas tahun hanya untuk menemukan bahwa beberapa hal telah berubah. Ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita muda yang terlihat membencinya setengah mati. Adik tirinya yang terlihat bagaikan malaikat menempati kamarnya dan dengan sukses merebut posisi Renessa sebagai anak terbaik di hati ayahnya. Tidak, ia tidak pernah menjadi anak terbaik di hati ayahnya. Ayahnya tidak pernah menginginkannya dan membencinya. Bahkan kebencian pria itu pada Renessa terkadang membuat Renessa mempertanyakan identitasnya yang sebenarnya. NAmun di balik itu semua alasan kepulangan Renessa adalah untuk mengetahui keberadaan makam ibunya yang hanya diketahui ayahnya. Ayannya sepertinya sudah mempersiapkan segalanya untuk mendepaknya dan kenangan almarhum ibunya keluar dari rumah itu. Namun bukan Renessa Jika ia tidak pulang dengan amunisi di tangannya. Ia memiliki hak penuh atas seluruh kekayaan ibunya yang membuat keberadaannya bagaikan noda membandel di tengah keharmonisan keluarga ayahnya.

xandrinha · สมัยใหม่
Not enough ratings
30 Chs

Ide Gila

Setelah hari itu, Renessa tidak pernah lagi bertemu dengan Om Jefri. Pria paruh baya itu sibuk mengurus pembangunan panti asuhan di kota lain dan melakukan kegiatan amal di beberapa daerah.

Ia juga mengikuti saran Om Jefri dengan beristirahat sejanak dan memikirkan kembali semua yang ingin dilakukan dan pencapaian yang diinginkannya.

Mary cukup terpukul dengan kepergin Lala, ia tidak segan-segan menuduh bahwa Renessalah penyebab Lala mendapatkan masalah dan akhirnya dikeluarkan. Laura dan Rudi mencoba memberikan penjelasan pada putri mereka namun Mary seperti anak kecil yang tidak mau mendengarkan apa pun yang tidak disukainya. Ia akan menangis histeris dan bahkan sampai mengancam untuk mogok makan hingga Mary dapat kembali bekerja kembali di rumah itu.

Sayangnya Laura tidak ingin lagi mengalah tentang urusan Lala. Ia tidak ingin perempuan itu mengurus anaknya dan memberikan pengaruh negatif pada Mary. Ia bahkan menyalahkan sikap manja dan cengeng Mary pada Lala.

Bagaimanapun juga, putrinya ini adalah seorang model yang baru naik daun dan jika nanti Lala memberikan pengaruh yang lebih buruk lagi, Marylah yang akan menanggung akibatnya. Bagaimanapun juga kehidupan seorang model saat ini tidaklah mudah, Mary bisa saja jatuh hanya dengan beberapa rumor sepeleh yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya, apa lagi jika ternyata orangorang tahu tentang sikap buruk Mary.

Pada akhirnya Mary perlahan menjadi tenang setelah Laura memperlihatkan rekaman CCTV dan berusaha menjelaskan pada Mary apa yang akan terjadi jika Lala masih berada di sisi Mary.

Walaupun sedih, Mary akhirnya merelakan kepergian Lala. Namun ia masih mempersalahkan Renessa untuk segala yang terjadi. Ia berjanji untuk membalaskan apa yang dirasakannya pada Renessa suatu hari nanti.

Di luar dugaan Renessa, Ayahnya terlihat lebih tenang dan tidak lagi memprotes bagiannya dalam uang bulanan warisan ibunya. Renessa awalnya menyangka bahwa ayahnya akan mencoba memaksanya atau bahkan mengancamnya agar Renessa memberikan sebagian kecil uang itu, namun sebaliknya Rudi tidak melakukan apa pun. Ia bahkan terlihat sangat tenang.

Tindakan Rudi membuat Renesa sedikit khawatir. Jika hal ini terus berlanjut, bagaimana dengan makam ibunya. Jika ayahnya benar-benar dapat menghidupi keluarganya tanpa bantuan dari uang warisan ibunya, apa yang harus dilakukannya? Apakah ia tidak akan pernah mengetahui keberadaan makam ibunya?

***

Satu setengah tahun berlalu dengan cepat. Renessa sekarang sudah menjadi seorang mahasiswi semester tiga akuntansi di sebuah universitas negeri. Ia tidak menyangka ia berhasil menjadi salah satu mahasiswi di universitas paling bergengsi di kota J.

Renessa cukup sibuk pada awal tahun perkuliahannya. Selain berkuliah ia harus mengikuti kursus privat untuk mempelajari seluk beluk perusahaan perhotelan keluarganya. Karena kesibukannya ia hanya memiliki beberapa teman yang umurnya lebih muda darinya.

Semenjak kembali ke rumah keluarga Santoso, Renessa membuat berbagai perubahan yang dapat dikatakan cukup berani, salah satunya adalah dengan bekerjasama dengan sebuah firma keuangan terpercaya untuk mengatur keuangan perusahaan dan kekayaan keluarganya.

Sebenarnya ini adalah ide dari Om Jefri dan Om Elang. Selama Rudi berkuasa, terjdi banyak kasus penggelapan dana yang membuat perusahaan merugi. Tidak hanya itu saja terkadang dana pemeliharaan hotel di beberapa daerah seolah lenyap entah ke mana yang membuat kondisi hotel di beberapa daerah sudah sangat bobrok.

Rudi sama sekali tak berkutik ketika diperlakukan sama seperti karyawan lainnya di perushaan itu. Seluruh tabungannya diperiksa dan diselidiki. Walaupun pada akhirnya Renessa tidak menuntut kembali semua uang warisan ibunya, Rudi sudah merasa malu dan harga dirinya seolah diinjak-injak di hadapan semua orang. Rudi mengutuk Renessa habis-habisan di dalam hatinya dan berjanji ia akan menyingkirkan anak itu tepat ketika jam menunjukan pukul 12 setelah ulang tahun Renessa ke-25.

Walaupun Renessa memegang seluruh kendali keuangan keluarga Santoso, ia sama sekali bukan tandingan Rudi yang sudah makan asam garam di Perusahaan Horizon. Renessa hanya menerima laporan perusahaan namun ia tidak dapat mengubah apa pun karena ayahnya masih berkuasa dan memegang posisi sebagai CEO. Ia hanya bisa mengawasi segalanya dari jauh sebagai orang luar.

Rudi yang merasa memiliki kesempatan untuk menjatuhkan Renessa tidak segan-segan untuk bekerjasama dengan beberapa pemegang saham dan rekan bisnis Keluarga Santoso untuk menggulingkan Renessa. Rudi diam-diam bergerak di belakang Renessa dan Ia meminta beberapa orang untuk dengan sengaja menyebarkan rumor yang buruk tentang Renessa dan menghancurkan nama baik Renessa.

Renessa yang diketahui semua orang di perusahaan adalah Renessa yang kasar, ugal-ugalan, pemabuk, hedonis, dan suka bersenang senang. Rumor itu cukup meyakinkan mengingat Renessa tumbuh dan besar di Negara A dan jauh dari orang tua.

Rudi yang mendengar gosip tentang Renessa malah merasa senang. Gosip yang beredar juga mengambarkannya sebagai seorang Ayah malang yang tidak bisa mengatur anak gadisnya. Pria itu benar-benar tidak menganggap Renessa sebagai anaknya. Baginya, Renessa sekarang hanyalah lawan yang harus dihancurkannya agar ia bisa mendapatkan Perusahaan Horizon.

Rudi bahkan tidak segan-segan menyebarkan berita bohong dan mengatakan bahwa alasan Renessa bersekolah di asrama tempatnya dulu bersekolah adalah akibat kenakalannya.

Renessa tidak mengetahui apa pun tentang tindakan Rudi karena pria itu terlihat tenang seperti sudah bisa menerima kehadiran Renesa di tempat itu. Ia bahkan tidak mendengarkan gosip panas yang tersebar di perusahaan tentang dirinya karena ia sama sekali tidak memiliki kenalan di perusaahaan. Semua orang menghindarinya dan menatapnya dengan tatapan sinis dan penuh cemoh. Untungnya, ia sudah terbiasa dengan hal itu dan mengacuhkan

"Mas, apa kita sebaiknya pindah saja?" Laura berkata ketika mereka tidur berdampingan setelah habis bercinta di atas kasur.

"Pindah? Kenapa?" Tanya Rudi dengan suara kebinggungan.

"Aku tidak bisa lagi tinggal bersama Renessa di rumah ini. Para pelayan bahkan terlihat lebih menghormatinya dibanding aku sekarang," kelelahan terdengar dalam suara Laura. Ia tidak sanggup lagi tinggal di tempat itu. ia bahkan sudah dua kali menangkap beberapa pelayan membandingkan Mary dan Renessa yang membuat Laura kesal.

Walaupun ia memang mengakui bahwa terkadang Mary bersikap sedikit kekanak-kanakan dan manja namun ia benci ketika mendengar orangg lain mencemoh dan membicarakan keburukan anaknya. Sikap tenang Renessa menghantuinya setiap hari. Ia merasa gadis itu sedang mencemohnya karena tidak bisa mendidik Mary dan seenaknya tinggal di mansion besar milik Claudia.

"Dengarkan aku, sayang. Tolong bertahanlah sedikit lagi. Aku sudah mengurus semuanya, para pemegang saham sudah sepakat untuk bekerja sama dan mendepaknya dan tidak ada yang akan membelanya di perusahaan ketika aku mengusirnya nanti," Rudi mencoba memeluk istrinya namun Laura bergerak menjauh. Tidak ingin disentuh Rudi.

"Kau juga mengatakan hal yang sama enam bulan lalu, mas! Aku tidak mau tinggal lagi di sini jika anak sialanmu itu tetap tinggal di rumah ini!"

"Laura, percayalah padaku. Aku tidak akan mengecewakanmu lagi. Aku akan mengusir anak itu ke jalan ketika semuanya selesai. Rumah dan perusahaan ini akan menjadi milik kita. Ini adalah imbalan yang pantas kita dapatkan karena keluarga Pratama sudah membuat kita menderita," Rudi membujuk dengan tangan yang mulai membelai punggung polos istrinya.

Laura menhela napas berat dan berbalik menatap Rudi, "Kita butuh uang untuk audisi Mary, dia ingin berada di film yang sama dengan Daniel."

"Audisi? film?" Rudi mengerutkan kening, ia tidak suka karena anak gadis kesayangannya itu kini mulai suka mendekati pria itu. Ia sudah mencari tahu latar belakang Daniel dan dari hasil pencariannya ia mengetahui bahwa Daniel adalah anak Lucia, sahabat Claudia yang sering mengunjungi rumah mereka ketika Claudia masih hidup.

Ia pernah mendengar omong kosong konyol Lucia dan Claudia yang mengatakan akan menjodohkan anak mereka nanti ketika keduanya sudah dewasa. Rudi awalnya berpikir bahwa itu hanyalah lelucon belaka namun dari hasil investigasinya ia mendapatkan bukti bahwa Renessa dan Daniel memiliki hubungan yang cukup dekat.

Sepertinya lelucon omong kosong yang pernah di dengarkannya dulu bukan sepenuhnya lelucon.

Sebuah ide gila tiba-tiba terbesit di benak Rudi, "apa menurutmu anak kita cukup dekat dengan Daniel?"