Daffa dan yang lainnya hanya terdiam memperhatikan Aksa yang sedari tadi mengepulkan asap rokoknya.
"Gue mau nunjukin sesuatu sama kalian" ujar Aksa.
"Apa?" tanya Galih penasaran.
"Kalian mau liat?"
Mereka mengangguk serempak. Aksa mematikan rokoknya di atas asbak, dan ia bangkit dari duduknya. Daffa, Andi dan Galih mengikuti langkah kaki Aksa yang membawa mereka menuju sebuah ruangan di bawah tangga.
Galih melirik Daffa namun Daffa mengangkat bahunya.
Ceklek
Mereka memasuki ruangan tersebut dengan sedikit membulatkan mata.
"Ini ruangan rahasia gue"
Isi dari kamar tersebut adalah senjata berbentuk pistol. Daffa menelan ludah, bagaimana bisa Aksa yang mereka kenal memiliki senjata seperti ini?
"Ini punya lo semua?" tanya Andi yang sedang menatap satu persatu senjata yang menempel di dinding.
Aksa mengangguk. "Gue udah belajar nembak dari kecil. Ayah bilang, akan ada banyak musuh yang ngintai gue. Untuk itu gue harus jaga-jaga"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com