webnovel

IRONA

Author: Fenichaan
วัยรุ่น
Completed · 258.8K Views
  • 309 Chs
    Content
  • 4.9
    49 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

18+ "Gue sumpahin suatu saat lo bakal naksir dan ngejar-ngejar gue." Dua tahun berada di kelas yang sama, menjadikan Irona sebagai bulan-bulanan Zio. Gadis yang bernama Steffani Irona Najma adalah gadis mungil berparas cantik, imut dan lucu. Dengan poni depan dan rambut yang tergerai indah. Rambutnya yang indah ini, justru mengundang tangan-tangan jahil untuk menyentuh, menarik atau bahkan menjambak. Zio Aksadana, seorang laki-laki berparas tampan, bertubuh tegap dan atletis, rahang yang kokoh serta bibir yang sangat memesona. Zio merupakan musuh dari Irona, tetapi bukan musuh yang diselimuti rasa benci. Tetapi justru dengan keusilan dan kejahilan, Zio sangat senang menggoda Irona. Baginya, ada kesenangan sendiri ketika melihat Irona mengerang kesal. Sumpah serapah yang tidak sengaja Irona lontarkan, membuat keduanya berada di dalam lingkaran kasih sayang. padahal dulu Irona tidak benar-benar ingin membuat Zio jatuh tepat di hatinya, bahkan ia berdoa, semoga Tuhan hanya menganggap ini sebuah lelucon.

Tags
1 tags
Chapter 1Sebelas IPS

Liburan akhir tahun telah selesai, dan saatnya seluruh siswa-siswi memulai pelajaran kembali di kelas yang baru. Begitupula di SMA Altamevia hari ini.

Hari ini adalah hari senin, seluruh siswa sudah berkumpul sejak tadi, bukan karena ada kegiatan upacara, tapi penyambutan kedatangan mereka kembali di sekolah tercinta.

"Gue seneng banget masaaa," Arina Calista, sahabat karib dari Irona. Ia gadis berperawakan tinggi, lebih tinggi dari Irona, berkulit sawo matang namun bersih terawat. Ia juga merupakan salah satu gadis yang ceria, sama seperti Irona. Hanya saja Arina lebih sedikit tegas dan kuat, ia akan berada di garda paling depan ketika Irona merasa terusik

"Iya gue juga seneng, akhirnya udah kelas sebelas juga," Irona merentangkan kedua tangannya, menengadahkan kepala dan memejamkan mata. "Bentar lagi gue jauh dari Zio," batinnya. Tak sedetikpun senyum itu luntur dari bibir mungil Irona, menandakan bahwa ia benar-benar bahagia.

"Kita masuk sebelas Ips satu kan, Rin?," Irona menoleh ke arah Arina. "Iya, akhirnya kita sekelas lagi," Arina melayangkan pelukan hangat kepada Irona, baginya tidak ada teman semenyengankan Irona.

"Ngggg..."

"Lo kenapa?," Arina refleks melepas pelukannya.

"Gue sesek bego," dengan lihai nya Irona melayangkan pukulan kecil ke lengan Arina.

"Hehe.. sorry," Arina memamerkan gigi rapi nya dan mengangkat dua jari tengah dan telunjuk.

"Gue harap ngga akan satu kelas lagi sama Zio," Irona tersenyum lebar, benar-benar bahagia karena akan segera terbebas dari Zio.

"Semoga ya," Arina tersenyum, terlihat pijar-pijar kebahagiaan di bola matanya.

Irona dan Arina berjalan beriringan menuju kelas, di selingi canda tawa mereka berdampingan. Koridor hari ini sangat ramai, selain dimulai nya ajaran baru, hari ini juga adalah hari peneriman siswa baru. tidak terasa waktu begitu cepat, padahal baru kemarin Irona merasa kalau ia masih duduk di bangku SMP, tapi lihat sekarang, bahkan ia sudah ada di kelas dua SMA.

Irona bangga dengan dirinya sendiri, karena ia bisa menjalankan fase-fase ini dengan lancar. Fase dimana yang dengan perlahan membuat hidupnya berubah. Pergaulan, jalan hidup, bahkan cintanya. Walaupun ia sendiri tidak akan tahu seperti apa masa depannya kelak, tapi Irona percaya, kehidupan masa depan yang bagaimana yang kita ingin, tidak jauh dari proses seperti apa yang kita lalui.

Irona dan Arin tiba di depan pintu kelas sebelas ips satu, ia membuka pintu dengan senyum ceria yang tak pudar sejak tadi. "What the hell....," dengan tiba-tiba dan tanpa aba-aba, Irona menjerit tatkala melihat Zio dan Daffa berdiri di depan meja guru. "Zio ngapain lo disini?," tak cukup sampai disitu, Irona berjalan dengan langkah lebar mengahampiri Zio.

"Eh ada Irona," Zio mengubah posisi menghadap Irona.

"Gue tanya, ngapain lo disini?," Irona jengah, ia berkacak pinggang seolah menantang Zio.

"Gue kan kelas nya emang disini," Zio melipat tangan di dada dan tersenyum sinis. Sebenarnya Zio senang karena berada di kelas yang sama, kembali bersama Irona. Karena sejak kelas sepuluh, Irona sudah seperti mainannya. Ada kesenangan tersendiri ketika melihat Irona marah.

"Aaarghh.. gue harap di ajaran baru gue ngga satu kelas sama lo," Irona mengacak-ngacak rambutnya frustasi, padahal ia sangat tidak suka jika rambutnya di usik.

"Haha.. jodoh emang ngga kemana," Zio menambahi acakan di rambut Irona.

"Jangan pegang-pegang rambut gue," Irona berbalik mencari kursi kosong untuk ia tempati, mood nya seketika berantakan. Padahal sejak pagi ia merasa kalau mood nya sangat baik hari ini, ah belum sehari, melainkan beberapa jam yang lalu.

"Eh neng Arin, akhirnya kita sekelas lagi," Daffa Agaswa, lelaki yang sedikit kemayu ini memang sudah sejak lama menyukai Arin. Begitupun Arin, ia juga sepertinya memiliki maksud yang sama terhadap Daffa.

"Iya nih aa Daffa, Arin juga ngga nyangka kita bakal sekelas lagi," Arina berubah menjadi malu-malu najis ketika berada di dekat Daffa, entah apa sebenarnya pelet yang Daffa berikan.

"Kalau gitu, aa pergi duduk dulu ya," Daffa berbalik sebari mengibaskan tangannya ke Arina.

"Iyah aa," Arina menjawab sebari tertunduk dan mengulum senyum.

Berada di kelas yang sama, kembali, membuat Irona harus benar-benar berlatih. Membuat jurus terbaru, jurus kesabaran yang paling ekstra dan kuat. Ia sudah lelah, di kelas sepuluh selalu membuat Irona menjadi bulan-bulanan Zio. Entah itu rambut Irona yang di jambak, atau makanan yang di ambil alih. Irona adalah tipe manusia yang tidak suka di ganggu ketika makan, baginya itu adalah hal yang sangat tidak sopan.

Irona menelungkupkan wajahnya di atas meja di tutupi dengan tas di atasnya. Mood nya benar-benar hancur haril ini setelah melihat keberadaan Zio di kelasnya. Ia tidak habis pikir, kenapa bisa-bisa nya guru yang mengacak menyatukan kembali ia dan Zio. Jika boleh memilih, ia ingin berada di kelas yang isinya di huni oleh kaum wanita.

"Na, lo kenapa sih? dari tadi manyun mulu," Arina berbicara tanpa menoleh ke arah Irona, ia tetap fokus memainkan ponsel di tangannya.

"Kenapa sih gue harus sekelas lagi sama tu orang," Irona melirik tajam ke arah Zio, ia benar-benar muak, baginya ini adalah musibah yang besar.

"Yaelah ngga apa-apa kali, kan lumayan di kelas kita ada cowo ganteng," Arin menegakkan kepalanya dan tersenyum, seolah dia bangga karena adanya Zio di kelas mereka.

Zio Aksadana, ia memang termasuk dalam most wanted di SMA Altamevia. Berpenampilan menarik, serta kecerdasan yang tidak di ragukan lagi. Tapi entah mengapa ia justru memilih jurusan Ips dibanding dengan jurusan Ipa yang isinya segerombolan anak-anak pintar.

Zio memang tidak pernah memperlihatkan kepintarannya, ia bersikap normal layaknya siswa yang lain. Tidak ada kacamata tebal, tidak ada pakaian rapi, tidak ada kaus kaki selutut. Justru sebaliknya, ia terlihat urakan. Pakaian tidak pernah rapi, celana ketat, dan sepatu tanpa di lapisi kaus kaki.

Berbanding terbalik dengan Irona, ia adalah perempuan yang sangat rapi. Tidak pernah bau walau semenit pun, bahkan butiran-butiran keringat yang menetes dari tubuhnya saja wangi. Kalau di ibaratkan, butiran keringat dari tubuh Irona itu adalah bibit minyak wangi. Selain aroma tubuhnya yang semerbak, ia juga tidak pernah berantakan dalam berpakaian. Ia selalu memerhatikan penampilan, ia tidak suka melihat orang lain yang sangat tidak mau tahu tentang penampilan. Itu salah satu sebab Irona tidak menyukai Zio.

pluk, tiba-tiba saja bulatan kertas mendarat di kepala Irona. Membuat sang empu terbangun, ia memandangi kertas tersebut, ada tulisan open di bagian luar, Irona membuka kertas tersebut, dan------

"Aaaaaaaaa," Irona menjerit dan bergerak menaiki meja, terlihat ketakutan di raut wajahnya. Arin yang berada di dekatnya sampai terlonjak kaget.

"Apaan sih Na," Arin bangun dan menengadah memperhatikan Irona.

"Itu ada kecoa," Irona berjinjit-jintit, ia merengek teramat ketakutan. Sebenarnya ia tidak takut, hanya saja geli melihat binatang semacam kecoa.

"Nih udah ngga ada, sekarang lo turun," Arin menyapukan kecoa tersebut, dan menjulurkan tangan membantu Irona turun dari meja.

"Huh, siapa sih yang ngirim tuh kecoa," Irona celingak celinguk menatap isi kelas, matanya berhenti diantara Zio dan Daffa, mereka terlihat cekikikan yang entah menertawakan apa. Irona berjalan cepat menghampiri mereka berdua.

"Heh lo berdua, khususnya lo Zio, lo kan ngasih kecoa ke gue?," Irona menggebrak meja Zio, dengan dada naik turun, rona merah di wajahnya menandakan ia benar-benar marah.

"Hahaha.. makan tuh kecoa," Zio tergelak di tempatnya, ia benar-benar puas menjahili Irona hari ini.

"Brengsek," Irona pergi dengan amarah yang menguasai.

You May Also Like

Benar-Benar Cinta

Brak! "Aduh, sorry gue nggak sengaja" ucap Clara sambil meringis karena jatuh. Clara bangkit dari jatuhnya, lalu ia melihat Siapa yang sudah ditabraknya. Betapa terkejutnya ia saat tahu jika yang ditabraknya itu adalah ketua Most Wanted sekolah, sungguh ia sama sekali tidak menyadari jika saat ini dirinya sudah menjadi pusat perhatian para siswa dan siswi di tempat itu. Semua orang memandangnya kasihan, tentu karena ia sudah mencari masalah dengan ketua Most Wanted sekolah itu. "Astaga, mati gue. Kenapa harus dia sih yang ketabrak, duh pasti panjang nih masalahnya," batin Clara merasa bodoh dan menyesal. Orang yang ditabrak oleh Clara menatap gadis itu dengan tajam, wajahnya terlihat kesal dan marah pada Clara. "Lu punya mata kan? Gunain dong kalau jalan," tukas Alex dengan sinis. Clara menatap heran dengan alis yang sedikit terangkat, padahal dia sudah meminta maaf tadi tapi sepertinya Alex tetap kesal pada dirinya. "Dih, maaf aja nih ya. Dimana-mana jalan tuh pakai kaki bukannya pakai mata," balas Clara dengan santainya. Alex merasa semakin kesal dengan jawaban Clara yang sangat berani itu, akhirnya Alex pun langsung membentak Clara dengan wajah tidak bersahabat. "Lo berani sama gue!" gertak Alex dengan tajam. Mendengar hal itu Clara langsung menampilkan seringainya, lalu ia balik bertanya pada Alex tanpa ragu. "Kenapa harus takut? Memangnya lo siapa?" balas Clara tanpa takut. "Asli, berani banget lo nantang gue," gumam Alex dengan seringainya. Clara menatap Alex dengan heran, padahal ia sama sekali tidak menantang pria itu. Tapi sepertinya Alex salah paham dengan maksud Clara, dan terlihat semakin kesal karenanya. Tapi itu bukan masalah untuk seorang Clara, karena ia pun bisa membalas kesombongan pria itu. "Denger ya, sekaya apapun lo sama sekali tidak berarti buat gue. Dan gue nggak akan pernah takut sama orang kayak lo, pahamkan?" tantang Clara langsung pada Alex. The boys yang Mendengar hal itu merasa terkejut, tidak biasanya ada orang yang berani melawan ketua mereka dan sepertinya cewek akan itu membawa hal baru untuk mereka, the boys pun menyeringai menatap Clara. "Menarik," batin Alex berkata. "Dah lah, ganggu waktu gue aja. Awas gue mau lewat!" usir Clara pada Alex. Lalu, bagaimana kisah mereka selengkapnya? (⚠️ Mengandung beberapa part 21+)

SAChan_ · วัยรุ่น
5.0
275 Chs

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · วัยรุ่น
5.0
405 Chs
Table of Contents
Volume 1
Volume 2 :After Marriage

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest
Meri_Sajja
Meri_SajjaLv13
DaoistI5TgYW
DaoistI5TgYWLv1
Masya_Rose
Masya_RoseLv1

SUPPORT