Di sebuah ruangan dengan dua orang yang nampak sedang bersitegang. Pria yang jauh lebih mungil nampak tak bisa menahan tangisnya yang menderu. Sedangkan ekspresi berbeda jelas tampil dari pria yang sedang berdiri mematung di tempat, wajahnya yang memerah dengan tarikan napas yang terdengar memburu.
Mereka seperti tak ingin berbalas tatap lagi, pembahasan yang sangat sensitif baru saja menjadi sebuah pertengkaran dingin yang harus mereka hadapi.
Saat mencengkram surai rambutnya tak bisa meredakan, pria yang memiliki kriteria wajah lugunya pun sontak memutar arah tubuhnya. Yang di cintainya lagi-lagi hanya bisa menangis, ia merasa tak berguna sampai saat ini.
"Menurut mu perpisahan kita adalah jalan terbaik?" ucap pria berperawakan jangkun itu. Pelipisnya di pijat keras, ia berusaha menenangkan diri dengan menatap area taman samping dari atas tempatnya berdiri, bilah pembatas kaca besar yang memang mempermudah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com