"Itu…"
"Jangan buru-buru menjawabnya kak, bukankah kakak harus menanyakan atasan kakak dulu?" ucap Carolina sambil menunjuk dinding yang berada di sebelahnya dengan matanya.
Sambil meletakkan kedua tangannya di atas meja, Carolina menyandarkan kepalanya pada lengannya. Ekspresi wajahnya saat ini tersenyum. Dia sudah mengatakan apa rencananya.
Sebenarnya, ketika dia tahu bahwa FBI akan menangkapnya, Carolina sudah berpikir untuk bekerja sama dengan mereka daripada menerima hukuman yang berat sekaligus memberitahukan penemuannya tentang DoJ.
Selama ini namanya begitu sangat terkenal sehingga banyak dari organisasi pemerintah dari berbagai negara yang mengundangnya untuk ikut bekerja bersama mereka karena kemampuannya yang berada di atas rata-rata.
Jadi, Carolina cukup percaya diri bahwa dia akan berhasil menjalankan rencananya itu dan tidak akan menerima hukuman.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com