webnovel

Fake Friends for Future

Setelah bersahabat 3 tahun lamanya, Rea mengaku kalau ia jatuh cinta pada Al, sejak awal menatapnya di rooftop kampus. Pada dasarnya, pasangan sahabat jadi cinta sudah menjadi hal yang sangat lumrah. Tapi, apakah Al bisa menerima Rea? Sementara selama ini, Al kerap berpaling hati dari satu wanita, ke wanita yang lainnya. Sebuah cerita sahabat jadi cinta, yang tidak semulus seperti dalam cerita novel, sinetron, maupun film layar lebar. Inilah, cerita sahabat jadi cinta yang sesungguhnya .... Selamat menikmati karya terbaru saya ^.^ Salam hangat, dari Between Him and Us

Ajengkelin · สมัยใหม่
Not enough ratings
232 Chs

Selingkuh

"Ah, kamu bilang saja ingin berselingkuh dari Grey," gerutu Aldy, tidak bisa menerima saran dari Ferdinan.

Sedang menunggu dua personel lainnya, Aldy dikagetkan dengan kehadiran Rega di kafe yang sama dengan mereka. Aldy menepuk punggung tangan Ferdinan dan memberikan kode kepada Ferdinan untuk menoleh dimana Rega kini tengah duduk jauh dari tempat duduknya, bersama dengan seorang perempuan yang sudah tidak asing lagi dipandangan mereka.

"Rega?!" tanya Ferdinan cukup terkejut melihatnya.

"Ferdinan, bukankah itu …."

"Ada apa Rega dengan Moza?" tanya Ferdinan berbicara cukup keras dan membuat Aldy membungkam mulut Ferdinan agar tidak terdengar hingga ke telinga Rega dan juga Moza, yang kini terlihat tengah bersama di sebuah kafe.

"Kamu bahaya sekali! Kita pergi dari sini dan bicara di luar saja," ucap Aldy, menarik lengan tangan Ferdinan untuk segera pergi dari kafe itu.

"Tunggu, Aldy! Aku ingin mengambil potret kebersamaan mereka. Ini bisa dijadikan bukti kepada Rea, karena Rega ketahuan berselingkuh," tutur Ferdinan, memotret Rega yang terlihat seperti sedang kencan bersama seorang gadis bernama Moza. Dimana mereka tahu kalau Moza tengah melakukan pendekatan dengan Hans, mantan kekasih Rea.

"Belum tentu Rega selingku, Ferdinan. Kita pastikan saja dulu kebenarnya pada Rea," sanggah Aldy, kemudian kembali menari Ferdinan agar segera pergi dari kafe tersebut.

***

Sepeda motor Aldy dan Ferdinan menepi di depan rumah Rea. Usai dari kafe itu, mereka segera menuju ke rumah Rea untuk mencari tahu tentang Rega dari Rea.

"Ingat, jangan langsung beranggapan kalau Rega berselingkuh. Kita cari tahu dulu dari Rea, siapa tahu ia memang tahu kalau Rega hari ini pergi bersama Moza," tutur Aldy mengingatkan kepada Ferdinan yang kerap bicara seenaknya.

"Iya, iya … kamu khawatir sekali aku bicara seenaknya," kekeh Ferdinan, namun ucapannya tidak dapat dipercaya oleh Aldy.

Mereka turun dari sepeda motor dan memasuki halaman rumah Rea yang terlihat sepi. Namun Rea sudah pasti berada di rumahnya karena hari ini adalah akhir pekan dan Rea baru saja membuat status harian kalau dirinya sedang berada di kamar.

Tok tok tok

Ferdinan mengetuk pintu rumah Rea, sembari menyebut nama Rea agar Rea lekas keluar untuk membukakan pintu rumahnya.

Tok tok tok

"Sudah, Ferdinan. Rea mungkin sedang menuruni anak tangga," ucap Aldy, menahan tangan Ferdinan untuk mengetuk lagi pintu rumah Rea.

Cklek

Pintu rumah Rea terbuka dan memperlihatkan Rea yang sepertinya sedang bermalas-malasan di kamarnya. Rambutnya acak-acakkan dan juga pakaian yang ia kenakan masih baju tidur.

"Kamu belum mandi?" tanya Aldy.

Rea mengucek matanya dan melihat Aldy. Ia menggelengkan kepalanya, kemudian memberikan kode kepada kedua temannya untuk masuk ke dalam rumahnya.

Jam sudah menunjukkan pukul empat sore, namun Rea masih belum juga mandi dari pagi. Tidak heran jika Ferdinan tak henti mengejeknya sebagai pemalas dan juga jorok.

"Diam kamu! Kalau tidak ingin keluar dengan Grey, kamu juga tidak akan mandi di hari libur, bukan?" gerutu Rea, kemudian ikut duduk bersama teman-temannya.

"Hari ini aku sudah mandi, kok. Tadi saat Aldy datang, aku sudah mandi lebih dulu, yeee …," ejek Ferdinan. "Bagaimana jika yang datang adalah Rega? Ia pasti menyayangkan sekali memiliki kekasih yang jorok dan pemalas sepertimu."

"Aku tidak mandi pagi karena yakin Rega tidak akan datang ke rumah hari ini," balas Rea.

Ferdinan menelan salivanya, ia kemudian menoleh pada Aldy dan menyeringai. Kini Ferdinan kembali melihat Rea, akan segera beraksi untuk mencari tahunya.

"Oh begitu … memangnya Rega kemana? Ke luar kota?" tanya Ferdinan, mulai memancingnya.

"Dia ada acara keluarga hari ini, bahkan sejak kemarin malam sudah tidak berada di rumahnya. Jadi aku yakin kalau hari ini ia tidak akan datang mengunjungiku," jawab Rea tersenyum.

Ferdinan kembali menoleh pada Aldy dan kali ini keduanya mengangguk bersamaan.

"Rea, ada yang ingin aku dan Ferdinan sampaikan. Mungkin kamu tidak terlalu memercayainya, tapi aku harap … kamu berkenan untuk melihatnya," ujar Aldy, sedikit canggung karena perkataannya kepada Rea saat ulang tahun Rea malam itu.

"Ada apa?" tanya Rea sedikit ketus, sudah bisa menangkap kalau akan ada kabar buruk yang akan ia terima dari kedua temannya itu.

Ferdinan memberikan ponselnya kepada Rea dan menunjukkan sebuah foto.

Rea mengernyit, seperti heran dengan foto yang kini sedang ia lihat.

"Aku tahu kamu sedang kasmaran, tapi tidak perlu memamerkannya padaku," gerutu Rea, mengembalikan ponsel Ferdinan.

Ferdinan menarik ponselnya dan terkekeh karena foto yang ia perlihatkan adalah foto dirinya bersama Grey.

Bukan hanya Ferdinan saja yang terkekeh geli dengan kesalahannya sendiri, Aldy dan Rea juga tertawa karena disaat serius seperti ini, ada saja kesalahan yang merubah suasana menjadi cair.

"Ini, baru benar," ujar Ferdinan, kembali memberikan ponselnya kepada Rea.

Rea diam, tidak menunjukkan ekspresi apapun ketika melihat foto Rega yang tengah bersama dengan Moza.

"Aku harap, kamu jangan emosi. Kita bisa selesaikan ini secara kekeluargaan, Rea. Jangan sampai ada keributan di antara—"

"Mengapa semua pria yang mengakhiri hubungan denganku beralih pada Moza semua?" tanya Rea bergumam.

"Hm?! M—maksud kamu mengakhiri?"

"Aku sudah tidak memiliki hubungan apapun lagi dengan Rega, sejak kemarin sore. Aku melihat Rega meposting foto seorang perempuan yang tidak aku kenal dan ia privasikan dariku. Namun aku mendapatkan foto itu dari Grey. Awalnya Rega memang izin ingin pergi bertemu dengan teman-teman lamanya. Tapi … jika memang tidak ada yang spesial antara ia dengan perempuan itu, untuk apa ia memprivasikannya dariku?"

Deg!

Ferdinan dan Aldy kembali saling bertatapan.

'Luar biasa … ini adalah kesempatan emas bagi Aldy untuk dapat merebut hati Rea!' batin Ferdinan serasa ingin melompat karena kegirangan.

"Jadi … kamu sudah putus dengan Rega?" tanya Aldy, memastikannya lagi.

"Ya sudah jelas putus, Aldy … untuk apa dipertanyakan lagi," ujar Ferdinan menyahuti pertanyaan dari Aldy yang seharusnya dijawab oleh Rea.

"Meski belum jelas, tapi aku tetap beranggapan kalau Rega berselingkuh dariku. Aku tidak ingin menceritakannya kepada kalian dan mengarang cerita seperti tadi, karena tidak ingin terlihat sedang patah hati," tutur Rea, menjelaskan perasaannya saat ini.

"Sudah-sudah … masalah itu biarlah berlalu. Masih banyak pria yang jauh lebih baik untukmu, Rea. Nah, sekarang lebih baik kamu mandi … dan setelah itu kita harus segera pergi," ujar Ferdinan sembari melihat jam tangannya. "Masih ada waktu satu jam untuk kamu prepar. Aku dan Aldy akan menunggumu di sini."

"Sekarang masih jam setengah lima. Memangnya kamu ingin mengajakku kemana?"

"Bukankah hari ini ada perayaan? Kembali melajangnya seorang Rea. Kita harus merayakannya dengan makan sate malam ini."