Denis dan Dirga
Malam pun tiba, Khanza menatap kosong ponselnya yang sejak tadi dia genggam, berharap pak Gibran segera membalas pesannya.
"Kemana kamu mas? Balas dong, pesan ku. Kita baru saja baikan, aku tidak mau kita terus saja bertengkar seperti anak kecil begini."
Di sela lamunan Khanza tentang pak Gibran, terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya. Dia tersadar lalu beranjak untuk membuka pintu kamarnya. Dilihatnya ibu Khanza berdiri di depan pintu kamarnya saat ini.
"Ada Denis datang. Cepat keluar temui dia!"
Sontak Khanza menarik nafasnya dalam-dalam. "Bilang aja aku sudah tidur, Bu. Aku sedang malas, aku tidak ingin bertemu dengannya." tolak Khanza membuang muka.
"Kali ini dia datang dengan kakak nya, Dirga. Sebagai pacar kakakmu," jelas ibu Khanza kembali.
"Oh, akhirnya dia mengaku juga." Sahut Khanza lirih.
"Apa?" tanya ibu nya kemudian.
"Ah, tidak. Tidak apa-apa, kakak dimana bu?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com