webnovel

PONSEL BELAYAR KUNING

May bangkit dari tidur terlentangnya, ia mengusap pipinya basah. Bukan lagi air mata, tapi air liur yang sangat deras membasahi hingga masuk ke telinganya sendiri. Perasaan kacau sangat menganggunya pagi itu, setelah ia terlelap panjang semalaman. Tanpa ada mimpi, tanpa ada beban sedikitpun dalam tidurnya, ia begitu menikmati.

Terdengar pintu di ketuk tiga kali saat May berniat untuk membanting lagi kepalanya ke bantal, muncul sosok kak Ahmad dari balik pintu dengan setumpuk pakaian seragam di tanganya. Ia pun masuk dan duduk di ranjang tidur May, sebentar ia menahan nafasnya ketika tercium bau asem dari tubuh May. Mata pandanya melingkar dan lebam, benar-benar hari Kemarin adalah puncak segala kepedihanya. "Sudah bangun kamu? Sholat shubuh belum?"

May menggelengkan kepala sebagai jawaban, lehernya terasa tertarik kebelakang dan menimpa bantalnya lagi. Baginya Kali ini tidur adalah hal paling membahagiakan tanpa ada modal untuk memulainya.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com