Kin kembali kerumah setelah ngamuk dan memukul Dira. Kin tidak bisa berfikir jernih berakhir mabuk di kamarnya.
'Kamu tega Dira... Aku mencintaimu tapi kamu... Apa dia lebih pantas?' rancunya, Kin sangat kacau.
'Kamu tidak bisa mengelaknya sekarang...' teriaknya sambil melempar botol ke pintu kaca penyekat balkon.
Pyar....
Suara botol pecah. Maya dan Wijaya segera menghampiri Kin dan menenangkannya.
"Bicara sama papa!" Wijaya menatap Kin dengan tatapan gemas,
"Dira membalasku pah, dia selingkuh dan aku menalaknya." Jawab Kin frustasi.
"Apaaaa???" Wijaya dan Maya saling pandang tak percaya.
"Cari tahu kebenarannya, jangan gegabah! Mama tidak mau kamu menyesal." Maya mencoba bicara pelan dengan Kin. Maya yakin, Dira tidak serendah itu.
"Mana mungkin dia tidak selingkuh, bahkan laki- laki itu sudah tidak memakai baju," teriak Kin, dengan napas memburu menahan amarahnya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com