webnovel

Skyfall

Julian berjalan dengan perasaan bahagia dan hati yang berbunga-bunga, sudah beberapa hari ini dirinya terlihat senang. sejak Justine kembali berinteraksi dengan Julian, dirinya menjadi sering tertawa seperti beberapa tahun sebelumnya.

" Gadis gila itu selalu saja tidak mau mempercayai dirinya sendiri, padahal sudah dengan sangat jelas Tuhan menunjukkan jalannya tapi ia bersikukuh melawan takdir dan alam semesta" ucap Megan sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Sejak Julian bisa mencapai impiannya untuk pergi ke dunia luar, Julian seakan melupakan bagian kecil di dalam hidupnya yang sebenarnya itu adalah hal yang sangat penting.

'Harapan' dalam hidupnya lagi, Julian seakan lupa jika hal ini seperti sebuah akhir dari pelariannya dalam hidup.

Waktu dan rasa sakit yang pernah di berikan oleh Justine padanya dulu seakan pendek, padahal saat Julian berada di jalan untuk menuju pada tujuannya, Justinelah orang pertama yang menentang dan menertawakannya, lalu mengapa saat Julian telah sampai pada puncaknya ia datang ?

" Julian, kamu bahkan tidak menyadari jika sebenarnya langitmu sudah mendung dan menunggu untuk runtuh. Padahal aku sudah memperingatkanmu untuk jangan terlalu senang, orang yang kau anggap sebagai duniamu adalah orang yang akan menghancurkanmu sampai sehancur-hancurnya.

Dunia memang kejam untuk gadis sepertimu yang belum menemukan bagian bahagia di dalam cerita, kau tahu jika semesta tidak mengizinkan kalian berdua bersatu tapi kau malah ingin berusaha melawannya.

melihatmu seperti ini, rasanya aku lebih lega melihatmu mati dengan membawa semua rasa kebencianmu terhadap dunia dari pada melihatmu mati dengan perlahan di bunuh oleh kenyataan." gumam Megan di dalam hatinya.

" berhentilah menatapku dengan tatapan seperti itu" ucap Julian dengan keras.

Megan yang mendengar hal itu pun langsung menyipitkan matanya dan membuang pandangan dari Julian.

Megan sangat membenci apa pun mengenai Justine, dan saat ini Julian malah terlihat senang dan bahagia karena pria itu.

" Jika kamu memiliki masalah denganku, katakanlah! jangan kau bersikap seperti ini dan membuatku tidak nyaman"

Megan sama sekali tidak menjawab apa yang di katakan oleh Julian, ia malah membalikkan badannya seraya akan bergegas meninggalkan Julian.

Dengan cepat Julian meraih tangan Megan dan memberikan Megan sebuah tatapan yang serius.

" Megan! katakan kau kenapa!" bentak Julian.

" Berapa banyak luka yang akan kau dapatkan setelah ini Julian? aku benci jika melihat kau bahagia karena Justine, apa yang kau pikirkan tentang Justine?! kau menganggap jika Justine adalah cinta pertamamu yang akan tetap kau temui di akhir ceritamu?"

" Megan, seharusnya kau senang jika aku mulai tersenyum kembali. apa kau sebenarnya mencintai Justine?"

" Pertanyaan bodoh! kau sebenarnya tahu bagaimana Final dari dirimu, tapi kau ingin melawan Tuhan dan takdirnya kan?

sekeras apa pun aku berbicara kau tidak akan pernah mau mendengarkanku, lihatlah sampai kita kembali nanti dan aku harap kau tidak terkejut dengan duniamu yang akan runtuh itu Julian, semoga kau sadar jika ini adalah sebuah mimpi buruk yang terus terulang sejak beberapa tahun lalu." Sahut Megan.